5.

30 6 7
                                    

vote dulu sebelum membaca.

Menjelang hari pernikahan, Sava menemui Arta yang kini tengah sibuk skripsi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjelang hari pernikahan, Sava menemui Arta yang kini tengah sibuk skripsi. Mereka bertemu di sebuah kafe dekat kampus Abangnya.

"Mau apa?" tanya Arta dengan wajah datarnya.

"Gue mau nikah, Bang." jawab Sava membuat Arta menaikkan salah satu alisnya.

"Lo nggak hamil duluan 'kan?" Arta bertanya dengan memicingkan matanya curiga.

Sava menggeleng cepat."Enggak lah! Enak aja lo nuduh-nuduh gue."

"Ya terus?"

"Di jodohin." balasnya tak kalah singkat.

Arta masih menatap layar laptopnya sambil mengetik."Kenapa nggak nolak?"

"Awalnya emang gue nolak, tapi karena tau alasan Papa jodohin gue, jadi gue harus terima."

"Alasannya emang apa?"

"Papa nggak mau nafkahin gue lagi, karena dia bukan Papa kandung gue, Bang. Gue juga nggak boleh tinggal di sana lagi, mau tinggal di Mama juga nggak boleh." ungkap Sava menjelaskab membuat pergerakan Arta terhenti.

Menatap adiknya dengan tatapan sulit di artikan. Dia jadi teringat perlakuannya dulu yang selalu berbuat kasar kepada Sava.

"Gue benci lo Sava! Asal lo tau gara-gara lo orang tua kita pisah!"

"Lo anak yang nggak diharapkan!"

"Maafin gue, Sava."

Sava tersenyum tipis."Gue emang anak yang nggak diharapkan kok, bener apa yang lo bilang dulu."

Arta menjadi semakin rasa bersalah.

"Tau nggak bang? Dari dulu gue iri banget sama lo dan Reva, karena lo selalu di manjain mereka, disayang dan menjadi prioritas mereka. Sedangkan gue apa?" lirihnya pelan.

"Maafin Abang..."

"Abang nggak salah, kalo gitu Sava pamit ya. Lo nanti dateng jadi wali nikah gue ya."

***

Jarum jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Arvan menetralkan jantungnya yang tidak beraturan karena kegugupan yang melanda.

"Gak usah tegang gitu dong, Ar." kekeh Amir.

"Lo kalo mau nikah pasti gini, cobain aja."

Amir berbisik."Jangan lupa live pas malem."

"Privasi."

"Eh, itu yang lagi pelukan sama calon istri lo siapa?" tanya Amir sambil menunjuk di sebelah sana. Terdapat Sava dan seorang cowok yang berpelukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSAVA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang