3.

17 4 3
                                    

usahakan vote dulu sebelum membaca okey?

usahakan vote dulu sebelum membaca okey?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Decakkan keluar beberapa kali dari mulut Sava. Gadis itu di perintahkan masuk terlebih dahulu di apartemen milik Arvan lewat dm instagram. Arvan telah memberi tahu pin apartemennya pada Sava.

Sava menatap layar ponselnya, pukul sepuluh lebih lima menit.

"Ck, mending gue pulang aja."

Gadis beranjak dari duduknya, pintu apartemen terbuka. Menampilkan cowok yang mengenakan jas hitam dengan bagian depan sedikit terbuka. Terpampang jelas bagian dada cowok itu.

"Lama amat sih, gue pulang udah malem, nanti di marahin Papa gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lama amat sih, gue pulang udah malem, nanti di marahin Papa gue." ujar Sava.

Arvan berjalan sempoyongan karena mabuk, cowok itu menubruk tubuh gadis itu dan membuatnya jatuh menindih tubuh Sava.

"Ck, berat banget." gumam Sava meringis.

"Sav, empuk." ujar Arvan sambil memejamkan matanya di depan dada Sava.

"Brengsek. Minggir nggak." maki Sava kesal.

Arvan tidak menperdulikan ucapan Sava. Cowok itu memajukan wajahnya membuat darahnya berdesir.

"A--arvan, mundur, please." lirih Sava.

Cowok itu semakin mengikis jarak mereka berdua, membuat Sava bisa merasakan deru napas Arvan yang tidak beraturan. Gadis itu menahan napasnya saat Arvan mempertemukan bibir mereka.

Ini pertama kali dalam hidupnya, merasakan sensasi aneh ini. Benda kenyal itu menempel lama pada bibirnya, namun detik berikutnya Arvan melumat bibirnya dengan lembut tanpa ada kesan tergesa-gesa. Aroma alkohol itu menguar mengenai indra penciumannya.

Sava mematung, tidak tahu harus memberi respon seperti apa. Cowok itu menyecap, serta menghisap bibirnya membuat jantung gadis itu semakin berdetak tidak keruan.

Tak lama kemudian, Arvan menggigit bibir bawahnya, menyudahi ciuman ini. Dia mengatur napasnya lagi dan hendak mencium Sava lagi tapi mulutnya langsung di bekap oleh tangan gadis itu.

ARSAVA [ON-GOING]Where stories live. Discover now