001

489 36 5
                                    

bab satu

🕊 permulaan 🕊

Burung-burung berkicau sementara matahari bersinar terang di langit biru yang lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Burung-burung berkicau sementara matahari bersinar terang di langit biru yang lebar. Seorang gadis remaja sedang bermondar-mandir di sekitar apartemennya, mengambil barang-barangnya.

"Sial! Dompet aku kemana lagi???" Dia mendesis kesal, melihat sekeliling ruang tamu kecil tersebut sambil menggaruk bagian belakang kepalanya dengan bingung.

Perempuan itu memiliki rambut berwarna putih salju yang menawan dan mata biru berlian yang tampak tidak nyata bagi orang lain, rambutnya mencapai tulang belikatnya.

"Oh! Itu dia!!" Dia bersuara, berlari menuju meja dapur tempat dompetnya tergeletak di sana tanpa tersentuh.

"Aku harus pergi sekarang... lapar banget gila..." Dia menghela nafasnya, menuju pintu keluar apartmentnya – membuka pintu tersebut sebelum menguncinya dari luar.

Dia naik lift, menuju ke lantai basement tempat parkir untuk mencari mobilnya. Mobilnya tidak terlalu mewah, hanya cukup besar untuk memuat empat hingga tiga orang.

Dia pun melangkah menuju mobilnya, memasuki kendaraan dan menyalakan mesinnya. "Haduh... males bawa mobil deh... tapi laper banget..."

Dengan motivasi rasa kelaparan yang sedang ia halami, sang perempuan pun akhirnya mulai mengendarakan mobil tersebut.

Ia adalah Kazuha, Kazuha Kawamura, seorang gadis remaja yang kehilangan orang tua angkatnya saat berumur 15 tahun. Sejak saat itu, Kazuha menjadi anak yatim piatu lagi.

Saat dia sedang dengan nyantai mengemudi, Kazuha terpaksa menginjak rem ketika sebuah pohon entah dari mana jatuh di depan mobilnya.

"Aduh!" Ucap Kazuha yang mencengkram gagang roda kemudinya, menundukkan kepalanya agar tidak terbentur. Karena Kazuha ngerem mendadak, kendaraan-kendaraan di belakang dia menabrak mobilnya.

Mobil Kazuha didorong kepada pohon besar tersebut, membuat kendaraan kecilnya untuk tersangkut di antara mobil di belakangnya dan pohon tumbang tersebut.

Kepala Kazuha terbentur keras kepada roda kemudinya, membuat system otomatis mobilnya untuk keluar – membuat sebuah bantal empuk yang terbuat dari angin mencegah cedera yang lebih parah untuk gadis tersebut.

Kazuha sekejap hilang kesadaran, menutup matanya yang anat berat untuk beberapa detik dan ketika dia membuka matanya lagi, ia melihat orang berjerit dan berlari-larian di dampingi oleh mahkluk menyeramkan yang menyemburkan api kemana-kemana.

Kazuha tidak bisa percaya apa yang sedang dia alami, rambutnya yang berwarna salju putih sekarang sudah dikotori oleh darah merahnya yang mengalir dari kepalanya.

"Apa ini-... uhuk!!" Kazuha berbatuk, kesusahan untuk bernafas karena kondisinya saat ini. 'Aku harus keluar dari mobil ini!!'

Dengan susah payah, Kazuha menggobrak pintu mobil di sampingnya yang sudah hampir lepas – karena latar belakangnya yang penuh dengan latihan fisik dan kelahi, dia sangat pintar dalam situasi seperti ini.

Tangan kirinya terluka berat, hampir tidak bisa dia gerakan tapi dia masih mencoba dengan keras untuk keluar dari mobilnya yang rudak – berpincang.

'Berhasil!!! Aku harus cari tempat yang aman sekarang-' Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, mahkluk seram tersebut muncul didepan dia – sayapnya membuat perisai di sekitarnya.

"Eh?"

BOOM!!

Ketika dia membuka matanya, dia mendapati dirinya mengambang di dalam kehampaan hitam pekat tak berujung yang hampir memiliki tekstur seperti air. Kazuha segera melebarkan matanya, dia bergerak kaget namun menegang ketika seluruh tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa

'Hihh!!! Gelap sekali!!! Tidak suka!!!' Matanya mulai berkaca-kaca, melihat ke kiri dan ke kanan untuk melihat apakah ada orang di dekatnya. 'Halo!!? Tolong bantu aku!!!'

Tidak ada yang menjawabnya, seperti yang dia duga.

'Tolong seseorang tolong aku... Aku tidak ingin tinggal di sini!!!'

Tit... tit.... tit....

'Hah? Suara apa tuh??'

Tit. Tit. Tit.. Tit...

'Kok makin keceng suaranya?' Siapa yang disana!! Tolong bantu aku!!!'

Tit. TIT. TITT. TITTTTT

●○●

Kazuha terbaring di ranjang rumah sakit, dikelilingi oleh binatang-binatang yang bisa berbicara seperti manusia. Kazuha melebarkan matanya, kaget dan bingung dengan bagaimana terang ruangan tersebut.

"Rohnya sudah kembali! Cek gelombang otak dan denyut jantungnya!" Terdengar seseorang berteriak di luar ruangan.

"Apakah kau baik-baik saja?"

Kazuha menoleh ke arah sumber suara dan menatap tepat ke mata sebuah makhluk setengah kijang setengah manusia. Dia melebarkan matanya, sementara sang makhluk tersebut tersenyum lembut.

"Kau pasti kaget ya? Kau berada di alam sarpa. Kau sekarang adalah undead" Katanya dengan senyum kecil di wajahnya.

"Un... undead..?" Kazuha bergumam kaget, 'Jadi aku memang mati karena serangan jinn itu...'

"Namaku Dwi, aku adalah dokter yang bekerja di D.E.A.D. Maaf ya, aku tahu ini berat bagimu, tapi inilah kenyataannya. Kau sekarang adalah undead" kata Dwi, sedikit mengernyit.

'Hahhh... harus apa lagi sekarang...' Pikir Kazuha, raut mukanya berubah sedih.

●○●

"Kematian adalah realita yang tidak dapat dihindari dan akan terjadi pada kita semua. Semua mahkluk akan mati, tapi kalian... Kalian adalah orang-orang pilihan yang telah dianugerahi hidup baru. Oleh karena itu, dengan bangga aku ucapkan..."

"Selamat datang kembali, anak-anak" Ruangan yang sepi dan tegang membuat orang-orang yang berada di dalam ruangan itu cukup resah.

"Seperti yang sudah kalian tahu, selama 5 hari kalian akan menjalani pelatian. Di hari ke-6, kalian diizinkan beristirahat dan di hari ke-7 akan diadakan tes untuk menentukan kelayakan kalian menjadi undead. Baiklah, aku akan bacakan nama dan tempat kalian masing-masing... Perserta pelatihan undead bulan Juli 20XX kelas C... Kota Candrika total 11 orang"

"1. Paramitha Candra, 23 tahun dari Java Timur"

"2. Danny Wiraguna, 33 tahun dari Java Barat"

"3. Sakti Sutedja, 19 tahun dari Java Barat"

"4. Kayla Kusuma, 14 tahun dari Jayakarta"

"5. Andre Salim, 21 tahun dari Jayakarta"

"6. Nirmala Wijaya, 16 tahun dari Java Timur"

"7. Kazuha Kawamura, 20 tahun dari Java Timur"

Ekspresi Kazuha kosong sementara dia mengepalkan kedua tangannya menjadi bola. Dwi mulai menjelaskan organisasi D.E.A.D dan tentang bagaimana jika mereka tidak lulus ujian jiwa mereka akan diambil kembali.

ʙᴏʀɴ ғʀᴏᴍ ᴅᴇᴀᴛʜ || ʙʟᴀᴄᴋ ɢᴇᴄᴋᴏ x ᴏᴄ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang