11

4.6K 556 13
                                    

Sierra berjalan mondar-mandir di dalam kamar, gadis itu sesekali mengigiti kuku jarinya.

Sudah berulang kali ia melirik jam dinding, tapi yang ia tunggu belum juga datang.

Doyoung dan Soyeon, belum kembali sejak pergi dua jam yang lalu.

Kemudian gadis itu tersadar, meringis menyadari tingkahnya sendiri.

"Sierra! Ayolah, sadar. Kenapa kau harus seperti ini? Cemburu pada Seyeon? Ya ampun, aku sudah gila."

Sierra menggeleng kuat, menepuk-nepuk pipinya sendiri.

Berusaha menenangkan dirinya.

Berjalan menuju tempat tidur, gadis itu duduk disana.

Kembali merenung.

"Soyeon itu sudah seperti adik, dia masih delapan belas tahun. Doyoung tidak mungkin punya perasaan padanya, kan? Hanya adik, kan?"

"Tapi Soyeon itu cantik, tapi... cukup! Aku sudah tidak waras!"

Sierra menyerah, daripada terus merasa gundah seperti ini, lebih baik tidur.

Baru saja ia ingin merebahkan tubuhnya, sebuah kotak hadiah mengalihkan perhatiannya.

Kotak hitam dengan pita satin berwarna peach itu.

Pemberian Wonwoo.

Ia belum membukanya.

Sierra meraih kotak tersebut, perlahan mulai membukanya.

Sorot matanya langsung berbinar saat mengetahui apa isinya.

Sebuah kotak musik!

"Cantik sekali,"

Dengan hati-hati Sierra membukanya, ada hiasan miniatur sepasang pengantin disana.

Pelan-pelan memutar sekrup dan melodi klasik pun mulai terdengar.

Dan ada sebuah kartu ucapan berwarna pink disana.

Sierra, aku tidak menyangka kau sudah menikah.

Dan dengan Kim Doyoung? Aku sangat menantikan ceritamu nanti kalau aku sudah kembali.

Selamat atas pernikahanmu! Semoga kau bahagia.

Maafkan aku tidak bisa datang, semoga kau menyukai hadiahku.

Aku membeli ini karena ingat dulu kau pernah bilang ingin punya kotak musik.

-Jeon Wonwoo.

Sierra tersenyum tipis, perasaannya sedikit membaik sekarang.

"Aku bahkan sudah lupa pernah bilang begitu,"

Melodi ini ia sangat mengenalnya.

"Jadi ini dari musik Beauty and the Beast? Cocok sekali. Aku putri Belle, dan Doyoung jahat itu yang jadi Beastnya."

Beberapa menit berlalu, Sierra merasakan matanya mulai memberat, ia sangat mengantuk.

Menyerah, Sierra mematikan kotak musik itu, dan mulai mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

...

Doyoung memarkirkan mobil hitamnya dengan rapi di garasi.

"Yey! Akhirnya sampai," Soyeon tersenyum senang, merenggangkan otot-ototnya sebelum keluar dari mobil, diikuti Doyoung.

Soyeon merangkul lengan Doyoung, "Kita sudah sampai rumah, tapi aku sedikit merasa sedih, oppa."

"Kenapa?"

Uncontrollably | KIM DOYOUNG (Completed) Where stories live. Discover now