CHAPTER - 06

11K 512 5
                                    

Di depan sebuah pintu yang berdiri kokoh berlapis emas 24 karat, Eva memasukkan sebuah sandi dari sidik jarinya dan melakukan pemindaian menggunakan matanya. Barulah pintu tersebut bisa terbuka, di dalam sana sangat minim cahaya, suhunya dingin, dan terdengar ada sebuah suara hitungan waktu yang memenuhi ruangan tersebut

Tidak sembarang orang bisa memasukinya, karena ruangan tersebut adalah ruangan pribadi milik Eva

Reva pun tercengang dengan ruangan tersebut, ruangan yang serba hitam dan putih, disain yang sangat elegan, dan barang-barang yang tersusun rapi

"Duduklah" perintah Eva yang sudah duduk di kursi kerjanya. Hal itu membuat Reva tersadar dengan lamunannya dan duduk di kursi depan Eva

"Lo mau kan bantuin gue ngurus mafia ini?" tanya Eva datar

"Gue sih mau-mau aja bantuin Lo malah gue seneng banget, tapi kan gue gak bisa bela diri dan gue takut" jawab Reva

"Itu gampang, gue sendiri yang bakal ajarin Lo ilmu bela diri, cara menggunakan senjata, taktik bertarung, dan lain-lain. Takut? ck kalo Lo takut, kapan Lo bisa nya, dah lah ayo ikut gue!" ~Eva

"Kemana?" ~Reva

"Latihan" ~Eva

Reva pun kembali mengikuti kemana saudara kembarnya itu pergi. Saat ini mereka telah sampai di sebuah ruangan terbuka yang sangat luas. Disana banyak mafioso TDF yang sedang berlatih

"Berhenti" ucap Eva lantang, sontak semuanya langsung berhenti dan melihat kearah sumber suara

"Maaf Queen kami tidak menyadari kehadiran anda" ucap para mafioso

"Hem... kurasa latihan untuk hari ini sudah cukup, kalian boleh istirahat" perintahnya

"Baik Queen, terima kasih" mereka langsung bubar untuk membersihkan diri terlebih dahulu lalu beristirahat di kamar masing-masing

Eva pun mulai mengajari Reva ilmu bela diri dan cara menggunakan senjata. Tak membutuhkan waktu yang lama, Reva sudah menguasai ilmu yang Eva berikan padanya, walaupun belum sepenuhnya dikuasai secara sempurna

"Sebaiknya kita lanjutkan besok, hari sudah hampir gelap" ucap Eva datar

"Baiklah ayo kita pulang" ucap Reva lega sambil menetralkan nafas nya yang memburu akibat latihan keras hari ini, sungguh saudaranya itu tidak membiarkan nya beristirahat sebentar pun

Sesampainya di mension, mereka langsung menuju kamar masing-masing untuk membersihkan tubuh. Mungkin karena terlalu lelah mereka langsung tertidur

PAGI HARINYA

Pagi hari yang cerah Reva sudah siap untuk berangkat ke sekolah barunya. Ia berjalan menuruni tangga dengan senyum manis yang mengembang di bibirnya

Hal tersebut membuat Bi Ijah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di sana heran dengan perbedaan dua majikan nya itu. Yang satu sangatlah riang dan mudah tersenyum, sedangkan yang satunya sangatlah dingin dan selama dia bekerja di situ belum pernah sesekali ia melihat Eva tersenyum atau bahkan menangis

"Bi Ijah, liat Eva ga?" tanya Reva

"Nona Eva sudah berangkat kekantor sejak tadi pagi Non" jawab Bi Ijah yang sedang menata makanan untuk majikan nya itu

"Ke kantor, kenapa malah kekantor bukannya sekolah?"

"Maaf Non bibi tidak bisa menjawab, untuk lebih pastinya anda bisa tanyakan langsung pada Nona Eva sendiri"

"Hemmm... baiklah kalau begitu aku berangkat dulu ya bi" ucapnya sambil melangkah keluar. Untuk menghargai usaha sang bibi telah menyiapkan sarapan, Reva pun mengambil sepotong roti yang sudah Bi Ijah siapkan

Di depan mension sudah ada Atha yang siap mengantarkan Reva pergi ke sekolah. Tanpa bertanya apa-apa lagi Reva langsung memasuki mobil tersebut

DIDALAM MOBIL

"Emm... Atha" panggil Reva

"Iya Nona, ada apa?" Jawab Atha

"Jangan panggil Nona, panggil aja Reva, santai aja ga usah formal-formal. Gini Lo kan sahabatnya Eva dari kecil" ucap Reva

"Iya bener, kenapa?" tanya Atha sambil fokus mengemudi

"Gue pengin nanya sama Lo, tadikan gue tanya sama Bi Ijah kemana Eva pergi terus dia jawab pergi kekantor, emang bener Eva udah kerja?"

"Iya, dia emang udah kerja sejak lama" ucap Atha sambil menunjukan senyuman penuh arti nya

"Hah... tapi kenapa dia ga sekolah?"

"Sebaiknya tanya langsung aja sama dia"

"Okelah nanti gue tanya sama dia"

Tak lama kemudian, sampailah mereka di depan sebuah gerbang menjulang tinggi yang menjadi pintu masuk utama sebuah sekolah bernama RE INTERNASIONAL HIGH SCHOOL (RE'IHS). Sekolah yang terbilang elite di kota tersebut. Suasana disana sangat sepi karena memang jam pelajaran telah dimulai. Atha pun mengantarkan Reva sampai di depan kelasnya

Saat ia melihat sekiranya, ia merasa ada sesuatu yang janggal "Apah?! kenapa mereka bisa sekolah disini, gue harus cepet lapor ke Eva nih" gumam Atha. Melihat Reva yang sudah masuk kedalam kelasnya ia langsung buru-buru menuju Q'RE COMPANY

KEMBALI KE REVA

Tok... tok... tok...

Dengan sopan Reva mengetuk pintu kelas tersebut. Tak lama kemudian Bu Dewi yang sedang mengajar di kelas tersebut pun membukakan pintunya

"Oh kamu anak baru ya?" tanya Bu Dewi

"Iya Bu" jawab Reva

"Silahkan masuk"

Saat Reva memasuki kelas tersebut semua orang terkagum-kagum dengan kecantikan Reva

"Wah siapa dia cantik banget"

"Hey mau jadi pacarku gak?"

"Halah cantikan juga gue"

"Ngaca dulu deh kalo mau ngomong"

"Keknya bakal jadi bahan bulyan baru sama Lisa dkk nih"

Begitulah ocehan-ocehan murid-murid yang berada di kelas tersebut dan masih banyak lagi yang lainnya

"Baiklah anak-anak kita kedatangan murid baru silahkan perkenalkan dirimu" ucap Bu Dewi

"Ah iya bu, Hallo perkenalkan nama ku Queen Reva Aurora umurku 16 tahun" ucap Reva memperkenalkan diri

"Selamat datang disini Reva, perkenalkan nama ibu, Bu Dewi wali kelas kamu, saya disini mengajar mata pelajaran IPA, apakah ada yang ingin ditanyakan?" ucap Bu Dewi

"Saya Bu" ucap salah satu murid

"Iya silahkan"

"Nama marga mu siapa?" tanyanya

"Maaf itu privasi" jawab Reva mengingat ucapan Eva untuk tidak menyebutkan nama marga keluarga mereka

"Baiklah ibu rasa perkenalannya cukup, Reva silahkan duduk di sebelah Vanya, Vanya angkat tanganmu" Reva pun duduk di sebelah Vanya sesuai dengan arahan Bu Dewi

QUEEN MAFIA IN THIS WORLDWhere stories live. Discover now