Kawin7: Aa Husa

11.3K 315 24
                                    

Walau birahi tidak tersalurkan dengan tuntas, mereka diserang kantuk setelah kenyang melahap makan siang.

Yang pertama bangun adalah Yanto. Saat kesadarannya mulai bangun, matanya mengerjap mencoba mengenali ia sedang ada dimana.

Ini kosan temennya Aa Rusdi.

Setelah sadar penuh, Yanto terkejut dengan posisi tubuhnya yang ada di pelukan Aa Rusdi. Tangannya juga langsung ditarik dari kontol Aa Rusdi. Mereka berdua masih telanjang. Yanto bangkit duduk dan bergeser menjaga jarak dengan Aa Rusdi yang masih terlelap. Dia takut mengganggu sampai membangunkannya.

Aa Rusdi menggeliat dan menguap lebar, dia ikutan terbangun. Matanya yang baru terbuka menemukan Yanto yang sedang menatap kepadanya. Yanto tersenyum penuh arti dan kikuk.

"Maaf, Aa, jadi ikut terbangun," ucap Yanto tidak enak.

"Sudah jam berapa ini, Nto? Kita malah ketiduran ya," ucap Aa Rusdi serak.

Aa Rusdi bangkit dan duduk di kasur dengan punggung bersandar ke tembok. Kelihatan wajahnya masih mengantuk.

"Sudah jam tiga lebih, Aa."

"Hoaamm...," Aa Rusdi menguap.

Yanto memghindar dari kecanggungan dengan pergi masuk ke kamar mandi. Setelah keluar lagi, dia segera mengenakan bajunya kembali.

Aa Rusdi memperhatikan Yanto dari tempatnya. Seulas senyum terlukis di bibir dan membuat Yanto bertanya-tanya.

"Kenapa Aa senyum-senyum begitu melihat Yanto? Ada yang aneh ya, Aa?"

"Enggak ada yang aneh, Nto. Aa cuma seneng aja bisa ciuman lagi sama kamu. Inget dulu. Aa nggak percaya aja bisa melakukannya lagi sama kamu," terang Aa Rusdi.

Yanto salah tingkah. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sebagai respon spontan ketika orang sedang gugup. Dia mengalihkan perhatian dengan meraih ponsel barunya dan mencoba untuk menyalakannya sebab batreinya sudah penuh.

"Gimana, bisa nyala?" Tanya Aa Rusdi.

"Iya, bisa, Aa," jawab Yanto sambil menunjukkan layarnya yang sedang proses mau nyala.

"Setelah dari sini, kamu mau langsung pulang atau mau ikut Aa dulu ke Setu Patok?"

Sejenak Yanto diam menimbang. "Yanto ikut aja, Aa, biar pulangnya barengan. Tapi nanti di Setu Patok kita mau ngapain, Aa?"

"Ngopi aja sambil liat matahari terbenam. Pokoknya itu pengalaman seru menikmati keindahan alam yang sesungguhnya. Siapa tau kamu juga suka."

"Wah, pasti bagus ya. Baik, Aa, Yanto ikut ya."

"Siap..."

Aa Rusdi giliran ke kamar mandi. Setelah keluar dia pun mengenakan bajunya kembali. Entah atas dorongan apa, dia menyempatkan merundukkan kepala dan mencium bibir Yanto sekilas.

Yanto hanya membeku.

Aa Rusdi membereskan kembali kosan seperti semula. Seprei kasur yang berantakan dirapikan lagi. Sampah bekas makan siang dibungkus plastik dan sudah dimasukkan ke tong sampah yang ada di pojok selasar kosan di luar. Sebelum pintu kosan dikunci, Aa Rusdi memastikan tidak ada barang bawaan yang tertinggal.

 Sebelum pintu kosan dikunci, Aa Rusdi memastikan tidak ada barang bawaan yang tertinggal

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
PEMUDA YANG DIKAWINIKde žijí příběhy. Začni objevovat