bertemu farel

182 15 0
                                    

Happy Reading



Raymond di bawa ke tempat perkumpulan para orang dalam, di situ benar2 seperti perkampungan, hanya ada beberapa anak kecil, sekitar 10 anak kecil yang berkeliaran. Raymond menatap satu anak kecil yang diam dan keliatan murung, anak kecil ini seperti terlihat berbeda dengan yang lain nya, yang lain nya cenderung hitam dan sawo matang, sedangkan anak kecil ini putih serta bersih, coba anak kecil ini memakai pakaian modern seperti Raymond dan frea, pasti Raymond tidak akan menduga duga lagi, tapi firasat Raymond mengatakan bahwa anak kecil ini adalah anak bukan dari daerah ini, atau asli dari pulau ini.

"Ikat dia di sana, besok malam kita akan memulai persembahan itu"

"Baik pemimpin" Mereka mengikat Raymond dan ada beberapa yang mengelilingi Raymond serta memainkan alat musik. Raymond melirik ke arah anak kecil itu, anak kecil itu juga memandang Raymond dengan tatapan sendu.

Malam mulai datang, mereka semua masuk ke dalam rumah mereka masing2 kecuali anak kecil itu, anak kecil itu sedikit demi sedikit menghampiri Raymond, dan memberikan nasi serta satu buah pisang.

"Aku tidak lapar, untuk mu saja"

"Aku juga sudah makan kak, buat kakak saja" Anak kecil itu membuka kulit buah pisang itu lalu ia suapi Raymond, karena tidak mungkin Raymond memakan nya menggunakan tangan nya, karena itu sudah benar2 di ikat, dan kalau ia melepaskan nya akan ada batu yang menghantam nya, jadi para pemimpin tidak khawatir kalau ada penyusup yang membantu Raymond.

"Maaf tapi apakah kau memiliki air" Anak itu mengangguk dan memasuki salah satu rumah. Tapi Raymond mendengar suara suara aneh yang datang lewat telinga nya, serta tumbuhan2 di sekitar nya ikutan bergoyang, ia mulai panik takut itu hewan buas yang akan memakan nya. Raymond memalingkan wajah nya dan menutup kedua mata nya, tak di sangka yang tadi gerak gerik di tumbuhan menyentuh pipi Raymond, sontak Raymond menoleh dan benar dugaan nya, itu frea.

"Sayang ayo kita pergi dari sini" Frea memeluk tubuh Raymond seerat erat nya, ia sesekali mencium pipi Raymond.

"Tak bisa Frea, kalaupun kau membebaskan ku dari ikatan ini, batu besar yang ada di atas ku akan menghantam ku begitu saja" Frea langsung mendongak dan benar saja batu itu besar sekali, Frea melihat di mata Raymond benar2 tidak ada rasa takut dan panik.

"Kenapa hiks kenapa kau t-tidak takut? "

"Frea lihat aku.... Aku takut tetapi aku tidak mungkin memperlihatkan ketakutan ku saat berada di dekat mu, kau tau aku begitu manja kepadamu, tapi aku juga tidak selalu seperti itu, ada saat nya aku harus kuat serta yakin kepada diri ku sendiri, tolong hapus air mata mu, hal yang membuat mu takut tidak akan pernah terjadi"

"T-tapi aku benar2 menyayangi mu, aku tidak bisa melihat mu di siksa seperti ini, apalagi hiks tadi aku mendengar bah.. Bahwa kau akan di persembahkan, tanda nya kau akan mati hiks mon" Frea terisak dalam tangis nya.

"Frea lihat aku dan hapus air mata mu, aku janji kita akan selamat dari semua ini, aku janji sebagai seorang lelaki, sebagai suami mu dan sebagai seorang ayah kelak nanti kalau kita sudah mempunyai seorang anak" Raymond tersenyum tetapi Frea tidak suka dengan senyuman itu, senyuman itu benar2 membuat hati Frea melemah.

"Kak maaf a-aku mengganggu, tetapi kakak tidak boleh menangis, kakak harus kuat, tidak tau kenapa aku sangat yakin dengan perkataan kakak yang di ikat ini"

"Nama ku Raymond"

"I-iya kak Raymond"

"Kau siapa? " Tanya Frea, ia melihat anak itu membawa secangkir air putih, dan memang frea tau bahwa anak kecil itu mengawasi mereka berdua, tetapi tidak di adukan dengan pemimpin nya.

BULLYING MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang