OBS'D ME : PART 20

82 12 10
                                    

Happy reading
••••

"Gimana dia, aman?"
Tanya langit di panggil Vidio call sore ini, atlan mengangkat kedua alisnya lalu tersenyum lebar menggoda

"Ya gak gimana gimana"
Balas atlan

Langit berdecak sebal, atlan akan selalu menggoda dirinya ketika langit menanyakan kabar zoe padanya, bagaimana tidak langit hampir setiap hari menanyakan hal itu itu saja, bahkan langit akan menelpon atlan tengah malam hanya untuk menanyakan zoe

"CK, yang bener!! Dia gimana, Hendra gak aneh aneh lagi kan?!"

Atlan mendengus, ia memalingkan wajahnya dari layar kaca "enggak, dia bahkan udah jarang ketemu gue" jawabnya ketus

"Oke, berarti aman ya.."
Gumam langit masih terdengar jelas oleh atlan

Atlan mengangguk mengiyakan ucapan langit "aman, tapi hati gue gak aman" batin atlan

•••••••

"Abang belum pulang Bun?"
Ucap zoe bertanya, rumah ini sudah sangat membosankan dan hampa saat gio memutuskan untuk berkerja paru waktu di salah satu restoran sebrang sana

Desy mengeleng sembari menjait baju seragam putih zoe sesekali ia menyandarkan punggungnya pada sova karna badannya terasa sakit dan nyilu

"kamu masak apa?"
Tanya  desy tampa memalingkan wajahnya dari benang dan jarum di tangannya

"Sup ayam buat makan malam"
Jawab zoe

"Oh ya bunda, malam ini aku keluar ya, aku mau bawain bunda Herlin sup ayam ini.." lanjut zoe

"Boleh, sama siapa?"

"Kak atlan bunda"

Desy berdehem mengerti, Desy dan atlan sudah sangat dekat, ia sudah sepenuhnya mempercayai atlan untuk menjaga zoe "bunda nitip salam sama bunda atlan ya dek, maaf bunda belum bisa Dateng jenguk" ucap Desy

"Bundaaaa!!!"
Teriak Jean rusuh membuat gendang telinga zoe seperti akan meledak sekarang juga

Jean langsung memeluk serta bermanja manja pada Desy, menyembunyikan kepalanya di balik lengan desy "bundaa aku kangen.."

Desy mengelus lembut rambut anak itu, ia tersenyum tipis, Jean sudah mulai memasuki kuliah, waktu luangnya sudah semakin berkurang dan momen kebersamaan mereka semakin sedikit

"Dulu kamu masih eek di celana sekarang udah gede aja.." gumam desy

Jean mengulumkan bibirnya cemberut, ia menggeleng menentang apa yang di katakan desy, ia rasa itu tidak benar walau kenyataan nya memang fakta "gak ga bundaaa!!"

"Haha, Ibu kamu gimana je?"
Tanya desy mengubah topik pembicaraan, dirinya sudah jarang sekali menukar kabar satu sama lain, mungkin sudah satu tahun lebih ia tak mendengar kabar Emy

"Ya gitu, aku punya adek baru lagi"
Ucap Jean dengan nada ketus

"Wahh... Bagus dong je"

"Bagus apanya bunda? Aku udah punya adek 4 beda bapak semua"

Desy mengelus pundak Jean hangat, ia tahu apa yang Jean rasakan saat ini, Jean tidak mempunyai kasih sayang yang cukup, dia anak kuat, ia telah melewati hari hari penuh penderita sejak kecil, Desy salut kepada Jean karna bisa tumbuh dewasa tampa seorang pembimbing

obs'd me [On Going] Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang