7. Party Part Two

1.2K 143 159
                                    


BRAK...

Joanna membanting pintu mobil Jeffrey. Setelah dia turun dari mobil dan berjalan cepat memasuki panti. Karena enggan berlama-lama melihat wajah Jeffrey yang kini masih saja pura-pura bersikap baik.

"Mau apa lagi? Aku lelah sekali! Pergi!!!"

Joanna mengibaskan tangannya pada Jeffrey yang baru saja keluar dari mobil. Berniat mendekati dirinya saat ini. Entah untuk apa lagi. Namun yang jelas, Joanna benar-benar sudah muak saat ini.

"Mana tanganmu?"

Jeffrey mengulurkan tangan. Dengan telapak tangan yang dibuka. Seolah meminta Joanna agar meletakkan tangan di atasnya.

Namun, bukan Joanna namanya jika mudah patuh, kan? Hingga membuat Jeffrey langsung meraih tangannya dengan paksa. Lalu menyematkan cincin Liana di jari manisnya.

"Cantik."

Joanna langsung menarik tangannya. Lalu menatap nyalang Jeffrey sekarang. Sembari berkacak pinggang dan menatap garang dirinya.

"APA MAUMU SEKARANG!? INGIN MENDEKATIKU LAGI AGAR AKU MEMBERIKAN SEMUA SAHAM PERUSAHAAN YANG KUMILIKI? HAH, BERMIMPI SAJA! SAMPAI AKU MATI, AKU TIDAK AKAN SUDI! TIDAK AKAN SUDI DEKAT-DEKAT DENGANMU LAGI! APALAGI MENYERAHKAN SAHAM INI! AKAN KUBERIKAN SEMUA HARTA YANG KUMILIKI PADA SELURUH PENGHUNI PANTI JIKA AKU MATI! SUPAYA ORANG-ORANG SERAKAH SEPERTI KALIAN INI PATAH HATI!"

Joanna langsung memasuki panti setelah berkata seperti ini. Mengunci pintu dari dalam agar tidak dimasuki Jeffrey. Sebab dia benar-benar merasa sakit hati atas insiden tadi.

"Mendekatiku katanya? Hah, mereka pikir Jeffrey siapa? Hanya pria cupu yang sedikit pintar dan beruntung memiliki keluarga kaya!"

Batin Joanna sembari memasuki kamar. Lalu mandi dan bersiap istirahat. Berbeda dengan Jeffrey yang harus kembali ke rumah Ariana guna menjemput ibunya.

Beberapa hari kemudian.

Malam ini adalah hari ulang tahun perusahaan. Joanna tentu saja akan menjadi tamu kehormatan. Bahkan, dia sudah menyiapkan pidato singkat guna menyambut para tamu undangan. Bersama Jeffrey yang memang selalu mendampingi Stevan.

Malam ini Mega dan Erina diundang. Karena bulan depan, perusahaan Mega dan SSR Group akan bekerja sama. Membuat Joanna agak malas juga. Karena dia akan bertemu si mantan pacar. Padahal, dia sudah merasa sedikit senang setelah tahu jika Justin dan Ethan tidak masuk dalam list undangan.

"Aku bisa!"

Seru Erina ketika melihat Jeffrey yang bingung mencari MC. Karena Henri baru saja mengatakan jika si MC tiba-tiba saja diare dan baru saja dibawa ke rumah sakit. Sedangkan acara akan dimulai dalam 10 menit lagi.

"Boleh, Meg?"

"Sure!"

Jeffrey mengangguk lega. Lalu membiarkan Henri membawa Erina. Sedangkan dirinya langsung menepuk pundak Mega pelan. Serta mengucap berterima kasih padanya.

Sekedar informasi, Erina juga teman SMA mereka. Mereka tahu jika Erina sering menjadi MC di acara sekolah, apalagi di luar sekolah. Sehingga dia tidak perlu banyak berlatih sekarang.

Erina berganti pakaian. Menggunakan dress putih tanpa lengan dengan bunga-bunga kecil warna merah muda milik si MC sebelumnya. Karena dress ini senada dengan tema dekorasi acara.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EVERY START, HAS ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang