BAB 27. CANTIK

309 63 33
                                    

"Maura?" panggil Rey memastikan wanita yang tengah ribut dengan Karin dan Novi adalah seseorang yang ia kenal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maura?" panggil Rey memastikan wanita yang tengah ribut dengan Karin dan Novi adalah seseorang yang ia kenal.

Seketika bahu Maura merosot. Hilang sudah mukanya. Maura malu.

Pengen ngilang aja bisa ga si
Maura menjerit dalam hati.

Dengan gerakan perlahan, Maura memutar kepalanya. Matanya bertemu Rey dengan tampilan yang memukau. Setelan jas hitam, rambut yang rapi, aromanya yang wangi, sedangkan dirinya sendiri tampak seperti gembel pinggir jalan.

"H-hai," ucap Maura gugup dengan senyuman canggung.

"Kenapa ini, Rin, Nov?" tanya Andre sekali lagi. "Maura, kenapa baju kamu?"

"Kenapa tadi Maura mau di tampar? Dia salah apa?" tanya Rey dengan tatapan menginterogasi Karin dan Novi.

"Ini loh, pelayan ini udah dua kali nabrak Karin," jelas Novi yang diiringi anggukan keras dari Karin.

"Pelayan? Dia bukan pelayan di sini," ralat Andre.

"Bukan pelayan? Hahaha ... terus?"

Maura menundukkan wajahnya dalam-dalam, bukan karena takut, tetapi karena ia malu.

"Bro! Congrats ya, aduh bentar lagi jadi suami nih! Eh, ada Novi and Karin, satu lagi ke mana? Leona, ceweknya Rey," ujar seseorang yang baru tiba tetapi langsung nyerocos tanpa lihat sikon.

Deg ....

Ceweknya Rey?

Arkan menyadari situasi yang tampak tegang tersebut.
"Eh bentar ini ada apa sih? Eh, dia siapa?" tanyanya seraya menunjuk Maura.

Dengan kepala yang masih menunduk, Maura bergegas pergi.

"Permisi," ucapnya lalu langsung pergi. Meninggalkan Rey bersama teman-teman SMA-nya yang tampak sedang reuni, ditambah lagi membahas orang yang tidak ada di sana, Leona. Benarkah apa yang diucapkan Arkan?

Leona, ceweknya Rey? Maksudnya, Rey udah punya pacar?

Maura teringat kalimat yang pernah Rey katakan.
Dewasa, sayang, bukan tua.

"Sayang-sayang pala lu peang! Dasar cowok PHP!" gerutu Maura. Mengingat kalimat Rey dan kalimat temannya tadi membuat Maura mendadak kesal.
Maura keluar dari ballroom hotel dan mencari toilet. Berniat membersihkan dirinya.

"Kayaknya gue emang nggak bisa berdamai sama ini hotel, ada aja masalahnya tiap ke sini."
Saat berjalan tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang. Maura menoleh.

"Rey?"

"Ikut saya," ucap Rey lalu menggenggam pergelangan tangan Maura dan membawanya pergi. Tanpa sepatah kata, Maura lagi-lagi hanya bisa menurut, seolah terhipnotis.

•••

"Hah? Kenapa aku harus pakai dress ini?"

"Iringi pengantin wanita jadi bridesmaid, sebentar kok. Kebetulan salah satu bridesmaid-nya nggak bisa hadir jadi kamu bisa gantiin dia."

DATING APP (END) ✔Where stories live. Discover now