Tentang seorang gadis yang meragukan cinta. Dirinya selalu bertanya-tanya apa makna dari cinta yang sesungguhnya? Dapatkah dirinya benar-benar bisa menaruh hati kepada seseorang tanpa adanya maksud dan tujuan tertentu?
GXG 🔞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boa sedang bersama putri bungsunya yaitu Irene. Keduanya kini sedang duduk dikursi ruang tamu ditemani dengan secangkir teh jasmine hangat yang disajikan oleh para maid di mansion mereka.
"Kau harus hati-hati sekarang, kau taukan?" Ucap Boa dia ingin anaknya mulai berhati-hati karena pemberitaan SM Group yang sedang tidak bagus.
"Iya, aku sudah melihat beritanya tadi" Balas Irene dengan malasnya.
"Dan usahakan agar kau tidak membuat masalah. Mulai saat ini pernikahanmu eomma yang akan mengurus dan menentukannya kau tidak usah mencampuri apapun" Ucap Boa.
Irene menatap sang eomma dengan lekat "Begitukah eomma menikah dulu? Eomma ingin aku hidup sepertimu?" Ucap Irene.
"Kehidupan setelah menikah akan tetap sama saja. Mau kau mencintainya ataupun tidak" Balas sang eomma.
Namun Irene tidak sependapat dengan eommanya itu "Aku akan menikah dengan orang yang aku cintai. Setelah itu mari kita lihat apakah kehidupan aku dan eomma akan sama saja atau tidak"
Sang eomma emosi mendengar jawaban dari anaknya itu "Berhentilah bersikap keras kepala, lakukan saja apa yang kusuruh kau pikir orang tua akan menyuruhmu melakukan sesuatu yang akan menyakiti anaknya nantinya"
Irene menghela nafas dengan kasar mendengar perkataan dari eommanya itu. Tepat saat itu ponselnya berdering dan Irene segera mengangkatnya.
"Hallo?"
"Ini Dahyun"
"Maaf siapa?"
"Ini Kim Dahyun managermu ditempat kerja"
"Oh, tunggu sebentar"
Irene melirik kearah sang eomma "Apakah aku bisa pergi sekarang?" Sang eomma pun mengangguk.
Irene langsung bangkit dari kursinya kemudian membungkukkan badannya itu pamit kepada sang eomma untuk segera masuk kedalam kamarnya.
Tiba dikamar Irene kembali melanjutkan obrolannya yang tadi kebetulan panggilan itu belum terputus.
"Halo kau masih disitu? Maaf tadi ada sedikit kendala" Ucap Irene.
"Tidak maslah, apa kau sedang sibuk?" Tanya Dahyun diseberang sana.
"Tidak, silahkan bicara apa yang kau inginkan?"
"Datanglah ke kantor sekarang"
Irene tertawa mendengar ucapan Dahyun
"Aku tahu ini akan terjadi. Kau menyesal telah memecatku dan memintaku untuk kembali, kan?
"Kau ini kepedean sekali, sudah cepatlah datang kemari" Titah Dahyun dan langsung mematikan telepon itu.
