Chapter 2

8K 680 10
                                    


.

"Porsche?"

Porsche mengerutkan alisnya

"Looking for something?"

Porcshe menggelengkan kepalanya, ia berbicara sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Porcshe menggelengkan kepalanya, ia berbicara sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ohh, tidak ada apa apa, kebetulan aku lewat, lalu aku mendengar suara aneh"

"Sudah pasti kau salah dengar,dasar dungu"

Vegas kembali masuk dan hendak menutup pintu, namun Porsche menahan pintu itu, ia menyipitkan matanya

"Kau bersama seseorang? Ku dengar kau sedang bersama Pete, ouh jangan jangan suara aneh itu berasal darii.. "

"Dugaanmu memang benar, berhentilah bertanya."

Vegas mendorong bahu Porsche lalu ia meninggalkan Porsche masuk kedalam kamar.

Vegas kembali mendekati Pete yang tertidur diranjangnya,ia membuka borgol dikaki beserta ikatan tangan dan seluruh alat yang ia kenakan di tubuh Pete, ia duduk disamping kasur, lalu mengelus rambut Pete.

"Aku heran, kau memiliki wajah yang sangat cantik"

Pete kembali mengelus tangan Vegas
"mmmm, aku tau" ucap Pete malu malu.

"Tidurlah sayang, besok pagi aku akan kembali kerumah Keluarga Minor, kau tau bukan? Aku hanya diberi izin tinggal dikediaman Keluarga Utama hanyalah 2 hari."

Mendengar hal itu, Pete langsung bangkit dari tidurnya, ia memeluk Vegas dengan erat

"Aku ingin kau tinggal disini lebih lama, aku bingung, mau sampai kapan kita akan seperti ini?"

Vegas mengelus punggung Pete, Pete memang sangat membutuhkan sosok seperti Vegas, orang yang ia cintai. Benar kata Pete, mau sampai kapan mereka akan terus begini? Mereka saling mencintai, tapi Pete dan Vegas berasal dari keluarga yang berbeda, dimana keluarga tersebut sangat sensitif dan tidak akan pernah akur sama sekali.

"Kau adalah kekasihku, tapi kenapa aku menemuimu selalu bersembunyi sembuyi, aku ingin bebas.."

"Semua orang akan tau, sayang. Kita nantinya tidak akan menjalin hubungan sembunyi sembunyi seperti ini lagi, namun belum waktunya hal itu terjadi, bersabarlah"

Pete mengangguk, ia memeluk tubuh Vegas dengan erat

"Aku ingin tidur disini, aku akan kembali besok pagi ke kamarku, agar tidak ada yang mencurigai kita"

Vegas menggelengkan kepalanya, ia menengkup pipi Pete, terlihat jelas rautan kesedihan dari wajah Pete

"No no no, kembalilah ke kamarmu setelah ini Pete, itu akan lebih baik."

Pete menghela nafasnya, lalu ia mengangguk

"Baiklah, aku akan kembali ke kamarku"
Pete memasang kembali kamejanya seperti awal, ia tersenyum lalu mengecup pipi Vegas

"Selamat malam"

Vegas mengangguk.

Pete kembali ke kamarnya, ia menemui Porsche yang menatapnya dengan alis yang naik turun

"Wah, apa yang telah dilakukan, Khun Vegasmu itu?"

Porsche tersenyum mengintrogasi Pete, sebab terlihat jelas, Pete kembali dengan keadaan yang acak acakan, rambut yang berantakan, dan kemeja yang kumal.

"Sudahlah, aku akan pergi beristirahat" ucap Pete menahan ke-saltingannya.

"Padahal aku berharap kalau kau jujur"

"Untuk apa?" Pete membalikan pandangannya kepada Porsche

"Apa yang telah kalian lakukan"

"Itu rahasia" pete tertawa malu di iringi dengan porsche yang ikut tertawa juga.

Pete menatap dinding dinding kamarnya, Porsche membalikkan tubuhnya, lalu melihat Pete yang belum tertidur.

"Hey Peteee"

Pete menoleh, lalu tersenyum

"Kau tidak kunjung tidur juga rupanya, Aah? Bukankah besok Vegas akan kembali kerumahnya?"

"Uhm" Pete berdehem.

"Oohh ayolah kawan, apa karna itu kau jadi terlihat menyedihkan sekarang?"

"Porsche, sampai kapan aku akan menyembunyikan semua ini, hanya kau yang tau bahwa aku mempunyai hubungan dengan Vegas, aku muak karna terus terusan bersembunyi sembunyi"

"Pete, aku yakin nanti semuanya akan berjalan dengan baik, nanti hal seperti ini juga akan berakhir, kau dan Vegas berhak mencintai tanpa harus dilarang oleh siapapun, Percayalah."

"Yang aku takutkan hanyalah seisi rumah keluarga utama tidak setuju dengan hubungan kami"

"Pete, berhentilah memikirkan itu, kau berhak mengedepankan perasaanmu."

————————

*Tokk..tokkk..tokk*

Porsche memasuki ruangan, ia menemui Kinn yang terlihat sedang meminum secangkir kopi, Kinn tersenyum kepada Porsche, begitupun Porsche sebaliknya.

"Vegas hari ini kembali?"

"Benar, dia hari ini kembali, ada apa?"

"Tidak ada apa apa, bagaimana urusanmu?" Porsche bertanya tanya

"Tidak ada kendala, semuanya berjalan dengan baik" Kinn tersenyum sambil mencium pipi Porsche

"Porsche" Porsche menoleh kearah Kinn

"Aku menemukan suatu kamera, akhir akhir ini Pete sering sekali menemui Vegas belakangan ini saat Vegas tinggal disini, apa yang terjadi pada mereka?"

Porsche menelan ludahnya

"Apakah pria sepertimu menaruh curiga kepada semua orang, Kinn?"

"Bukan begitu Porsche, hanya saja aku.."

"Pete adalah bodygruard unggul dari Keluarga Utama. Dia sering menemui Vegas mungkin dirinya sedang menyiapkan sesuatu? Kau sendiri tau, seberapa cerdik pengawalmu itu" potong Porsche saat Kinn berbicara.

Kinn mengangguk sambil tersenyum
"Kau benar. Pete tidak layak untuk diragukan"

Porsche ikut mengangguk, faktanya didalam hati ia menjerit panik, karna sebenarnya Vegas dan Pete telah menjalin hubungan sejak lama, namun dirahasiakan.











.

lanjut ga ya wkwk, komen dong!

SECRET LOVE| VEGASPETE 21+ ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt