WARNING! RATE 21++ MPREG
Follow karna author update tiap hari, agar kalian dapetin notifikasi new chapter!
"Hari dimana aku menghianati Keluarga Utama, karna mencintai Vegas dan lancang menjalin hubungan diam diam dengannya" - Pete Jakapan Puttha
La...
"Sial, aku merindukanmu Pete!" Vegas mengumpat dan menyumpah, ntah kenapa dia sangat merindukan Pete, faktanya dia memang mencintai Pete, namun ia terpaksa pergi sebab ayahnya
Vegas mengambil ponselnya, ia berusaha menelpon Pete, namun tidak ada respon apapun "sialan, apakah dia memblokir nomorku?" Vegas berjalan mondar mandir, ia berinisiatif untuk mengirimi Porsche pesan untuk menanyakan kabar Pete
*roomchat pov.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Fuck you Porsche!" Vegas meremas kuat ponselnya.
"Tidak, Pete hanya milikku, aku harus menemuinya, aku harus bertemu dengannya." Vegas bergegas menelpon salah satu pengawalnya "sediakan aku helikopter sekarang, aku ingin berangkat kembali ke Thailand." perintahnya, lalu ia menutup ponselnya.
—————
Pete menundukan kepalanya lemas dimeja, ia telah menghabiskan 5 botol birr sendirian dikamarnya, pete tersenyum lalu tertawa
"Sial Pete, dia masih terbayang bayang" Pete kembali menuangkan bir digelasnya, ia meminum bir tersebut sampai habis, dan menelannya kasar.
"Aku mengabiskan waktu untuk sendiri, bukan ketenangan yang ku dapatkan, melainkan sebaliknya, kenapa kau menghantuiku Vegas"
Pete menjatuhkan kepalanya dimeja, terdengar suara bel dari luar kamar apartemennya, Pete berusaha berdiri menyeimbangkan tubuhnya, dirinya keluar menuju pintu melihat siapa yang datang
"Tidak ada siapapun" kepala Pete menoleh kekanan dan ke kiri, tidak ada seorangpun diluar, namun dari jauh terlihat seorang Pria yang berjalan menuju ke arahnya, pete memandangi pria tersebut meski padangannya buram dan kabur
"Hey tampan" goda Pete sambil tersenyum saat pria tersebut melewati dirinya, Pete tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya, dia akhirnya terjatuh namun dibantu pria tersebut
"Kau mabuk berat, apakah ini kamarmu?"
Pete tersenyum mengangguk
"Baiklah, aku akan mengantarmu masuk kedalam untuk beristirahat"
Pria tersebut membantu Pete masuk kedalam kamarnya, ia melihat banyak sekali botol bir yang berserakan diatas meja
"Astaga, kau menghabiskan semua ini? Berikan ponselmu, aku akan menelpon orangtuamu dan mengadu kalau kau mabuk berat" ucapnya lalu berusaha mengambil ponsel Pete, Pete menepis tangan pria itu lalu menarik wajahnya untuk berciuman
"Aku merindukanmu, Vegas" Pete memandang pria asing itu dengan tatapan liarnya, dirinya berusaha membuka satu persatu kancing baju seseorang yang tidak dirinya kenal sekarang
"Vegas? Apakah kau baru saja patah hati, cantik?" pria itu menggoda Pete.
Pete sengaja membuka kancing bajunya, ia menarik kepala pria itu untuk mencium dadanya "hisap milikku Vegas, aku tahu kalau kau merindukannya"
