3. Zerina & Rama? ☁️

12 5 0
                                    

****

Waktu menunjukan pukul tiga sore, karena matakuliah terakhirnya selesai, itu artinya waktu untuk semua mahasiswa kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Ran!" Panggil Zerina setelah memasukan buku-bukunya kedalam tas.

"Iya Zee?" jawabnya.

"Aku pamit duluan ya, gak papa kan?" ujar Zerina kepada Rania.

Rania menoleh dan mengangguk tanda ia paham apa yang diucapkan Zerina. "Iya gak papa, sok aja Zee."

"Aku juga udah dijemput sama kak Rama di depan," sambungnya.

"Ke tempat itu lagi kan?" tanya Rania seolah dia tahu Zerina akan pergi kemana.

Zerina mengangguk "Iya."

"Mau dianterin gak? sekalian lewat." ujar Rania menawarkan.

Zerina menggeleng dan tersenyum menjawab "Gak papa Ran, aku sendiri aja."

"Yakin?"

"Iya. Lagian kan deket juga jaraknya dari kampus,"

Rania mengangguk paham "Iya juga si."

"Yaudah ayo kita kedepan barengan," Ajak Rania dan menarik pelan tangan Zerina.

Sesampainya di tempat parkiran, mereka melihat seorang laki-laki dengan motornya yang tak lain adalah kakak dari Rania.

"Kak Rama!" Rania berjalan mendekati kakaknya yang sedang menunggu diatas motornya.

Laki-laki yang dipanggil Rama itu menoleh dengan muka judesnya. "Cepet naik! Lelet amat jadi anak gadis."

Pasalnya Rama menunggu Rania hampir setengah jam karena ia meminta menjemputnya lebih awal sebelum mata kuliahnya selesai dengan alasan ia malas menunggu. Alhasil Rama sendiri yang harus menunggu Rania.

"Dih, gitu amat jadi abang, inget kata bunda apa?!" ujarnya mendelik dan mengingatkan.

"Kalo Rania minta apa-apa sama kakak harus turutin!" dengan wajah tengil nya ia mengatakan itu. Tapi Rama yang mendengarnya hanya bersikap acuh.

"Mobil lo mana bang?" tanya Rania dengan entengnya.

Zerina yang mendengar itu pun menyikut lengan Rania "Heh! itu kakak kamu Ran, ngapain manggilnya pake elo elo-an?!"

Rania yang menyadarinya pun langsung melirik ke arah kakaknya yang sedang melototkan matanya. "Hehe peace bang, becanda doang." jawab Rania dengan cengengesan dan menunjukan dua jarinya.

Rama yang sudah bosan pun langsung menyalakan motornya dan bersiap akan pergi.

"Brum!" (anggap itu suara motor)

"Eh-eh, kak Rama tungguin!!" dengan berlari kecil Rania menghampiri Rama.

Rania langsung naik ke atas motor Rama "Zee duluan ya, si serigala mulai menampakan taringnya."

Zerina hanya tertawa kecil dan mengangguk "Iya, Hati-hati di jalan."

Rama yang tak sengaja melihat pantulan Zerina di kaca spion motornya menatapnya dengan lekat.

"Cantik." Batin Rama dengan senyuman kecil di bibirnya.

Rama menggeleng dan langsung tersadar. Ia mulai melajukan motornya meninggalkan parkiran.

Setelah itu Zerina langsung pergi meninggalkan kampus menuju tempat yang selalu ia datangi.

*****

"Kak!" Panggil Rania kepada kakaknya yang sedang fokus ke jalan.

Karena tidak ada jawaban dia pun menepuk punggung nya. "Kak Rama!"

Rama yang menyadari Rania sedang memanggilnya hanya menjawab dengan gumaman "Hmm"

"Menurut kakak ni ya, Zerina gimana?" tanya Rania dengan mengeraskan sedikit suaranya karena anginnya kencang.

Rama yang mendengar pertanyaan itu menaikan kaca helm full face nya "Maksudnya?"

"Menurut kakak, Zerina kek gimana orangnya?"

"Gak tau, gak kenal." jawab Rama sebelum menutup kembali kaca helm full face nya

Rania yang merasa jengkel pun langsung menggeplak punggung Rama. "Gak kenal pala si acong botak. Zerina kan pernah ke rumah kita bang, masa gak kenal."

"Gak."

Mendengar jawaban singkat sang kakak membuat Rania rasanya ingin menimpuk wajahnya. "Dahlah males kalo ngomong sama wall, bawaannya pengen gelut mulu."

Rama hanya menggelengkan kepala dan tersenyum tipis dibalik helm full face nya. Ia sebenarnya tau siapa Zerina, hanya saja ia malas jika harus memberikan jawaban pada adiknya itu yang pasti akan terus-menerus bertanya padanya.

-TBC-

Hai tepang deui kita.

Mhn krisan nya:)

See you;)👋

Zerina (Astrophile Girl)Where stories live. Discover now