Prolog

7.4K 614 31
                                    

Mata dengan garis hitam di bagian bawah itu memandang dan membaca kertas tebal di tangannya, ia menggunakan teknik baca cepat yang membuatnya dapat menyelesaikan buku tebal itu kurang dari sehari.

"Gimana? Gimana?" mata itu melirik manik berbinar sahabatnya, menghela nafas singkat lalu menutup bukunya.

Ia menyenderkan punggungnya pada sandara kursi. Menatap langit-langit kamar inap sahabatnya sejenak lalu mengangguk pelan.

"Lumayan," sang sahabat mengerucutkan bibirnya merasa tidak puas dengan jawaban yang ia dapatkan.

"Rafaela mah gitu," gadis berambut coklat itu bernama Freyanda Nancy tanpa marga, harusnya dia punya.

"Rafaella Balenciaga Alister," pemilik mata gelap itu bernama Rafaela Radiata, ia melirik Freya.

"Enggak sekalian Dior? Gucci?" Freya tersenyum canggung, ia tidak tahu harus memberi nama tokohnya apa karena telah kehabisan ide.

"Halah cuma tokoh sampingan aja, enggak bakal ada yang protes kok," Rafaela memutar matanya lalu meletakkan dua buku tebal itu di meja.

"Bukan tokoh, tapi cuma numpang nama," ucap Rafaela yang dibalas senyuman dari Freya.

Buku pertama yang Rafaela baca berjudul 'I Love You, Gracia' yang tentu saja menceritakan tentang Gracia yang sangat dicintai oleh Faleri sang male lead. Sedangkan Rafaella hanyalah kakak tiri dari tokoh antagonis yang bahkan tidak memiliki dialog.

Percayalah, nama Rafaella hanya disebutkan sekali dan itu pun hanya sebuah narasi. Walau begitu pasti banyak pembaca yang akan salah fokus pada nama yang Freya berikan, Balenciaga? Really?

Lalu buku kedua berjudul 'Rafaella' yang sudah pasti menceritakan tentang Rafaella, Freya bilang ia terinspirasi dari Rafaela sahabatnya. Buku 'Rafaella' itu limited edition karena suatu alasan yang tidak jelas.

Rafaela telah selesai membaca kedua buku itu, ia kira buku 'Rafaella' tidak ada hubungannya dengan 'I Love You, Gracia' ternyata hampir semua misteri di 'I Love You, Gracia' terjawab di 'Rafaella', dua novel berbeda yang saling berhubungan.

"Terlalu mirip," gumam Rafaela sambil menatap langit-langit rumah sakit dengan tatapan kosong.

Freya terdiam, dia tahu apa maksud dari gumaman Rafaela. Tokoh Rafaella dan kehidupannya memang jiplakan dari sahabatnya itu, ia hanya ingin semua orang tahu jika ada seseorang yang bernama Rafaela yang sering menderita.

Jika dikatakan seberapa besar persen kemiripannya mungkin hanya ada 80% karena tidak mungkin Freya menulis semua tentang sahabatnya, di novel Rafaella ia buat punya pasangan. Kasihan Rafaela di dunia nyata jomblo abadi.

Sreet ...

Rafaela berdiri mengambil tas selempangnya, ia mengusap rambut coklat milik Freya. "Semangat operasinya," Rafaela tersenyum tipis.

Freya mengerucutkan bibirnya. "Kamu enggak mau nungguin aku?" Freya tidak mau menjalani operasi kankernya sendirian.

Rafaela menggeleng pelan. "Maaf, lo tahu kan kalau ..." Rafaela mengantungkan ucapannya, sedangkan Freya menghela nafas setelah ingat bagaimana kehidupan sahabatnya.

"Ya udah deh enggak papa, tapi nanti kalau udah selesai kamu harus jenguk aku ya? Janji?" Freya menyodorkan jari kelingkingnya dan disambut oleh Rafaela.

"Janji."

***

"Sudah berani pergi-pergi kamu?" Rafaela menghentikan langkahnya yang ingin pergi ke kamarnya.

RAFAELLAWhere stories live. Discover now