Buah Telle

123 40 31
                                    

Sampai suatu hari, Ratu Helen melihat pria pujaannya sedang duduk berduaan bersama Ellery di bangku taman. Seketika hatinya menjadi panas dan pikirannya ke mana-mana. Dia merasa cemburu, tidak bisa berpikir positif. Bergegas pergi dan tanpa sengaja menabrak penyihir tua. Dia terkejut, sekaligus takut.

"Maafkan aku!" Ratu Helen bergegas meninggalkannya.

"Sebentar." Ucap penyihir sembari menarik tangan Ratu Helen.

"Ada apa?"

"Ambillah ini, berikan pada wanita yang berada di samping pria mu!" Penyihir tua memberikan buah aneh berwarna hitam pekat kepada Helen.

"Apa itu?" jawab Ratu Helen semakin takut.

"Ini adalah buah telle, buah yang akan menjawab semua kegelisahan mu,"

Awalnya Ratu Helen merasa aneh akan buah telle, karena nampaknya yang asing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Awalnya Ratu Helen merasa aneh akan buah telle, karena nampaknya yang asing. Terlebih lagi, buah telle memiliki rupa seperti monster kecil berwarna hitam. Namun, juga sangat estetika.

"Sebenarnya apa kegunaan buah kecil ini?" tanya Ratu Helen yang mulai tertarik.

"Rupanya kamu tertarik?" ucap penyihir dengan sinis. "Mari ku tunjukkan."

Penyihir memberi contoh, ia memasukkan buah telle pada mulut kecil seekor kelinci putih. Seketika, hal aneh terjadi pada sang kelinci. Dari contoh itu, Ratu Helen menjadi yakin untuk mengerjai Ellery, dan menjadikannya yang paling cantik, tidak lagi dibeda-bedakan. Lalu mendapat seluruh perhatian, baik dari orang-orang saweetie maupun dari sang pria tersebut.

Ratu Helen pun menghampiri Ellery dan pria itu. Dia menawari kue pai kecil dengan buah telle di dalamnya.

"Ini untukmu," menyerahkannya pada Ellery.

"Ra ... ratu?" Ellery heran.

"Apa kamu tidak mau menerimanya?"

"Tidak, tidak begitu. Aku hanya terkejut, mengapa seorang ratu tiba-tiba memberikan kue yang manis untuk warga biasa seperti 'ku?" mengatakannya sambil tersenyum.

"Ambillah," ujar ratu menyodorkan kue pai-nya.

Ellery mengambil kue itu dan berkata, "Kalau begitu, aku akan memakannya sekarang."

Ellery memakannya dengan lahap, dia merasa terhormat sekaligus senang akan pemberian sang ratu. Tetapi suatu hal terjadi, kulit putihnya berubah menjadi hitam, dan rambutnya mengembang besar menjadi kribo.

"Apa yang terjadi?" teriak Ellery keheranan. "Ada apa dengan tubuhku dan kenapa rambut ini??"

"Hah?" ledek sang pria, juga sedikit tertawa.

"Sebenarnya apa yang kamu masukkan pada kue pai itu-Ratu?" Ellery panik, dia masih tidak bisa menerima kenyataan.

"Aku hanya memasukkan buah telle ke dalamnya," sambil tertawa kecil.

EKSOTIS || Pre OrderWhere stories live. Discover now