Hasrat

25 15 2
                                    

Sementara itu, waktu berjalan sedikit lambat. Tampak Ratu Helen sedang memandangi kotak dari belakang. Dia membuka kotak itu dengan hati-hati, meraih bunga anggrek-nya. Gembira. Ratu membawa bunga tersebut ke dalam ruangannya , lalu mencoba menyelesaikan parfum abadi yang dulu 'tak pernah usai.

Perlu diketahui, Ratu Helen adalah seseorang yang mempunyai obsesi berat terhadap kecantikan abadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlu diketahui, Ratu Helen adalah seseorang yang mempunyai obsesi berat terhadap kecantikan abadi. Hal tersebut semata-mata dilakukan untuk memenuhi ambisinya, menjadi pemimpin saweetie yang abadi, dan disegani banyak orang. Sudah bertahun-tahun dia mengerjakan ramuan itu, tapi tidak kunjung selesai, kegagalan selalu menghampirinya. Dia berpikir keras, dan ter-sadar bahwa yang dia butuh kan adalah kelopak bunga anggrek yang besar.

"Oh anggrek kecil," senandung Ratu Helen, seraya mengerjakan ramuan anggrek-nya. "Berikan aku kecantikan yang abadi!" sangat lapar, penuh hasrat.

***

Azof berhasil menenangkan Ellery, dan membujuknya masuk ke dalam, membicarakan masalahnya dengan baik-baik bersama ratu. Namun, sesuatu yang mengejutkan tampak dari belakang, Ellery dan Azof memandanginya geram. Menyaksikan Ratu Helen yang secara anggun membunuh orang tua Ellery. Ellery marah besar dalam hatinya, tidak bisa menahan amarah lagi, "Ratu Helen! Anggrek itu adalah mama dan papaku!" Ellery marah.

"E-Ellery?" ujar penyihir bingung, dan ikut marah "Uups! Anggreknya sudah mencair dan melekat di tubuhku!!"

Seketika glitter bermunculan di rambut Sang Penyihir, rambutnya berkilauan dan penuh dengan glitter. Kulitnya menjadi semakin putih dan bersih. Tubuhnya semakin ramping dan wajahnya menjadi lebih cantik dan muda dari sebelumnya, dia berubah.

"Hahaha!!" ucap Ratu Helen terdengar puas.

Ellery dan Azof hanya terdiam menyaksikan. Mereka merasa bahwa Ratu Helen sudah gila.

"LIHAT AKU! Sangat berbeda dengan mu!! Aku begitu cantik dan putih, tidak seperti mu! Dekil dan terlihat kotor!" Ratu menyombongkan diri.

"Kenapa Ratu jahat sekali padaku?! Membuat ku menjadi gelap seperti ini!"

"Ratu macam apa kamu ini!" bentak Azof.

"Apa yang membuat Ratu membenci ku? hingga berbuat seperti ini?!" ujar Ellery disertai isak tangis.

"Kalian ini berkata apa sih?" ucap ratu.

"Tidak usah mengelak lagi. Ratu meminta ku untuk memakan buah telle! Dan mempermalukan ku di depan rakyat saweetie!!" Ellery menangis.

"Buah itu?" Ratu tertawa. "Untung saja aku bertemu penyihir itu, yang merupakan ibu ku sendiri. Awalnya aku merasa takut dan tidak percaya dengannya, tetapi sekarang aku harus terus percaya dan berterima kasih padanya. Dialah yang menyelamatkan ku dari pergantian pemimpin baru!" ratu sangat senang, tidak ada rasa bersalah dan menyesal sedikit pun di dalam dirinya.

"Aku kecewa sekali pada Ratu! Ratu yang selama ini aku bangga-bangga dan sanjung-kan ... tapi ternyata Ratu menusuk ku dari belakang!" ucap Ellery.

"Kamu bilang menusuk? ibumu lah yang menusuk ku dari belakang! Dia mengambil Liam dariku, ayahmu!" Ratu Helen marah. "Aku sudah sangat suka dengan Liam, dari dulu. Tapi Liam lebih suka dengan ibumu, yang memiliki rambut berwarna light blue, bukan kuning!" pengakuan ratu. "Mereka hidup sangat bahagia, sedangkan aku tidak!"

"Tetapi Ratu sudah mendapat banyak cinta dari semua rakyat saweetie!"

"Itu tidak cukup untukku! Aku menginginkan cinta dari Liam!" napasnya cepat.

"Tapi ...."

"Diam!" memotong perkataan Ellery. "Aku sangat menderita, sedangkan mereka sangat bahagia! Hingga mendapat bayi dari semesta, kamu! Dan kamu juga perlahan ingin mengambil semuanya dariku, menggunakan wajah cantikmu itu! Kalian adalah keluarga pengganggu untukku, bagai parasit!" mendekatkan wajahnya pada Ellery, dan secepat mungkin tangan Azof menyingkirkan wajah Sang Ratu.

"Dasar!" Azof geram.

"Dan sekarang," Ratu menarik napas panjang. "Aku tidak ingin marah-marah, itu akan memperburuk kulit wajahku. Pergilah, jangan kembali ke saweetie, dan jangan dekat-dekat padaku!" Matanya melotot.

"Kukira, kamu merasa tersaingi. Kamu takut bahwa rakyat mu akan memilih yang lebih muda dan cantik." Azof mengatakannya dengan santai, membuat kemarahan ratu meningkat.

Kemarahan Ratu Helen memuncak, napasnya memburu, kemarahannya 'tak terbendung. Dia memanggil pasukan kupu-kupu dengan sekali tepukan tangan. Lalu kupu-kupu banyak berhamburan dari celah-celah buku dan rak ramuan, merapat dekat bersama ratu.

"Wahai makhluk-makhluk ku yang kecil lagi eksotis. Aku membawakan nektar manis untuk kalian," ujar Ratu Helen bernada menggoda. "Hisap dan habisi mereka!!"

Begitu perintah ratu terucap, kupu-kupu langsung bertindak. Serangga itu terbang melesat dengan ganas, seakan ingin men-terkam. Ellery dan Azof bingung harus lari ke mana, semua arah untuk berlari sudah tertutup oleh kupu-kupu yang terbang bergerombol, mengelilingi Ellery dan Azof. Lalu perlahan menyerang, mencabik dan menggigit. Saat itu Azof langsung melindungi Ellery dengan punggung besarnya, alhasil punggung Azof terkena serangan kupu-kupu. Blazer putih yang dikenakannya robek, hingga mengenai kulit. Sekarang punggung Azof memiliki beberapa sayatan horizontal, dari tangan kupu-kupu yang tajam.

"Azof!" Ellery khawatir.

Setelah melakukan tindakannya itu, tangan Azof langsung meraba gagang pintu, yang tepat di belakang pinggang Ellery. Karena terburu-buru, alhasil pintu susah untuk dibuka. Mereka harus sedikit lebih lama di dalam, dan Azof harus mampu bertahan melindungi Ellery. Sementara Azof berusaha membuka pintu, Ellery ingin berusaha mengusir kupu-kupu yang mau mencoba menyerang, dengan kedua tangannya. Ellery mengusir kupu-kupu yang hinggap di punggung Azof, dengan mengayun-ayun tangan. Cara itu sedikit membantu, tetapi dengan itu, tangan Ellery terluka. Tapi Ellery tidak memedulikan hal itu, dia hanya ingin melindungi serta membantu, tidak apa sedikit.

Lalu dari tengah ruangan, Ratu Helen menyaksikan Ellery dan Azof yang kewalahan. Dia tertawa keras, suaranya menggelegar.

Klik

Kenop pintu terbuka, cepat-cepat mereka berjalan keluar.

"Ayo! Kita lari!" Azof memegang tangan Ellery untuk pergi menjauh, dari kupu-kupu dan penyihir.

Ellery dan Azof berlari keluar, berlarian lama untuk mencari tempat aman.

"Hei kalian! Jangan coba-coba kabur dari ku!" seru Ratu Helen. "Kerja mereka!" Perintahnya kepada para kupu-kupu.

"Azof! Ratu Helen mengejar."

"Lewat sini!" Azof menggiring Ellery untuk masuk dalam gua, gua yang berada di sebelah.

"Kuharap kita tidak menemui jalan buntu." harapan Ellery.

EKSOTIS || Pre OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang