22. bunda, terima kasih

194 10 0
                                    

Kalya menangis ketika kali ini bunda Raka lagi yang menjawab panggilannya

"Halo? Ini dengan Kalya kan?"

"Iya tan, Tante apa kabar?"

"Baik Alhamdulillah..kamu?"

"Baik juga, Alhamdulillah..Raka gimana tan?"

"Gimana ya? Kamu doain aja ya semoga dia cepet sembuh.."

"Kata dokter kenapa Tan?"

"Ada penyumbatan pembuluh darah di otaknya, posisinya sulit untuk dioperasi, doakan agar cepat sembuh"

Kalya menangis,"beneran Tan?"

"Iya.."

"Dia lagi tidur? Tapi dia gak ada kenapa-napa kan?"

"Emm..dia sempat mimisan tadi, beberapa hari ini belum juga membaik, doakan ya"

"Oh, semoga dia cepat sembuh ya Tan,.."

"Aamiin. Kalya mau jenguk kesini lagi?"

"Boleh Tan?"

"Boleh bangetlah, Raka pasti senang"

"Saya kesana besok ya Tan, sepulang sekolah.."

"Iya, kapan Kalya sempat aja"

"Makasih tan, saya tutup dulu ya telponnya..."

"Iya, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Kalya menutup panggilan dengan sedih, baru hari ini ia tak menjenguk Raka, tadi dia ada urusan keluarga sehingga sepulang sekolah tak bisa menjenguk Raka

Bahkan dalam beberapa hari ini Raka dirawat, Kalya belum pernah bertemu Raka dalam keadaan sadar. Ia sedih, tentu saja

___________

Untuk sakit kali ini, Raka merasa pesimis untuk sembuh. Apalagi sakit itu kian menyiksanya. Beberapa hari ini ia tidak juga baikan

Sebenarnya ia sudah menepis itu berkali-kali, tapi pikiran itu terus menghampirinya. Rasa sakit itu terus menghujamnya. Akhirnya ia berpikir, bolehkah ia menyerah?

Sekali ini saja, bolehkah?

Ia tak pernah menyerah terhadap apapun dalam hidupnya, tak pernah sekalipun. Ia berusaha bangkit setiap kali ia terpuruk, karena ia tau banyak orang yang menyayanginya, yang harus ia buat bahagia

Boleh?

Ia sudah terlalu lelah untuk bangkit. Ia lelah pura-pura. Ia ingin tidak merasa sakit lagi

Bolehkah menyerah sekali ini saja, menyerah akan hidupnya?

Setetes air mata jatuh dari matanya, seingatnya ini pertama kalinya ia menangis. Bunda dan adiknya, 2 orang itulah yang membuatnya meneteskan air mata. Rindu, bahkan ia belum pernah bertemu

Bagaimana ini?

_________

"Ka? Kamu apa kabar?" betapa senangnya Kalya kali ini bertemu Raka dalam keadaan sadar

"Lumayan baik" Raka tersenyum, ia mulai berlatih untuk jujur

Kalya agak tersentak kaget, ini pertama kalinya Raka sejujur ini padanya. Biasanya dia akan bilang kalau kabarnya baik, atau seperti yang kamu lihat, atau baik-baik saja, semacam itu

"Masih sakit kepalanya?"

"Agak"

Hati Kalya teriris,"dah makan?"

Smiling BoyWhere stories live. Discover now