03 ︙ Pergi Bersama

122 30 61
                                    


Happy Reading 🙌🧚‍♀️

_____________________________

Alya berdiri di antara rak buku yang berada di kedua sisinya, bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu Alya memanfaatkan jam ini untuk pergi ke perpustakaan sekolah. Sedangkan Inez, gadis itu memilih untuk pergi ke kantin tadi.

Mata dan lengannya sibuk memilih buku yang ia cari, hingga kedua mata gadis itu tertuju ke sebuah buku yang berlatar biru langit dengan hiasan berbentuk hati di sampulnya.

Tangan itu terulur untuk mengambilnya, lalu dengan segera mengusir sedikit debu yang mengotori buku itu
"Cinta dan luka" Alya membaca judul buku tersebut dengan pelan.

"kayaknya buku ini keren, aku pinjam aja deh." Alya membawa buku itu ke rangkulan lalu melangkahkan kakinya ke loket perpustakaan.

" siang pak, apa boleh saya meminjam buku ini?" tanyanya sembari memberi buku itu ke meja tempat penjaga perpustakaan, pak Setyo namanya.

"oh boleh kok neng, biar bapak stempel dulu ya."

Alya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"ini neng." pak Setyo memberi buku itu setelah selesai diberi stempel, Alya dengan senang hati menerimanya.

"makasih pak."

Kakinya pun beranjak pergi dari perpustakaan itu, ia berniat untuk menyusul Inez ke kantin karna perutnya mendadak terasa lapar.

"Eh.. itu bukannya kak Darrel?" matanya menangkap sosok Darrel yang sepertinya bersama teman-teman cowok itu.

Jantungnya berdegub kencang ketika Darrel menatap ke arahnya, gadis itu dengan cepat menundukan kepalanya, ia tak sanggup jika mata mereka saling bertubrukan. Ini bukannya gimana loh ya, ia hanya takut dengan si pemilik mata elang itu semenjak kejadian di toilet tadi.

"Ayo Alya kamu pasti bisa" batinnya menguatkan, lain dengan tubuhnya yang bergetar, ia masih menunduk dengan langkah yang berjalan kecil.

Gadis itu meremas buku yang ada di genggamannya, jantungnya masih berdegub dengan kencang,
langkah kaki mereka semakin mendekat, kepalanya pun semakin merunduk takut dan akhirnya...

Brukk!!

Gadis itu terjatuh duduk di lantai, bokongnya terasa sangat sakit dan sepertinya tangannya juga lecet.
Alya meringis ia lalu bangkit berdiri dengan menahan sakit.

"Makanya kalo jalan itu lihat kedepan! Bukannya nunduk bego!" suara boriton itu membuat Alya terkejut, suara ini tidak asing di telinganya.

Matanya terbelalak mendapat Darrel ada di hadapannya, ia menelan salivanya kasar, takdir Tuhan sepertinya tidak berpihak padanya untuk menghindar dari lelaki menyeramkan ini.

"M-maaf kak. Aku gak sengaja." ujarnya terbata, gadis itu terlihat sangat panik.

"Ck! Caper banget lu." desisnya tajam

Alya tak meperdulikan ucapan lelaki itu, matanya beralih ke buku yang terjatuh di lantai, itu buku yang ia pinjam dari perpustakaan tadi.

Dengan cepat ia membungkukan tubuhnya guna mengambil buku itu, namun gerakannya terhenti karena pijakan kuat pada jarinya, ia meringis menahan sakit.

"gue gak suka di abaikan!" tekan Darrel, lelaki itu semakin menekan kakinya, memutar bahkan menghentak'kannya pada jari gadis itu.

Mata alya sudah berlinang dengan air mata, jarinya sangat terasa sakit dan perih "shh sakitt kak..tolong lepasin." lirihnya, dengan mata yang berkaca-kaca.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 16, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DARREL [On Going]Where stories live. Discover now