15🥀

581 93 47
                                    

Warning Typo📌

📍2k+





























Waktu begitu cepat berlalu, kini hari yang sudah ditunggu oleh Farel akhirnya datang juga, dengan pakaian yang rapi juga wangi pemuda itu keluar dari kamarnya, mencari keberadaan sang kakak yang ternyata sudah duduk anteng di ruang tamu.

"cie...yang mau lomba ciye!" Farel menahan senyumnya mendengar ucapan bang Devan

"kenapa di tahan gitu?? Kalau senyum mah senyum aja kali dek"

"abang apaan si?"

"Semangat yang mau lomba!"

Farel mengangguk kemudian menundukann tubuhnya di samping bang Devan, di depan dua pemuda itu sudah ada japchae yang dibuat dengan cinta oleh bang Devan. Berlebihan. Tapi sungguh bang Devan membuat japchae itu dengan penuh kasih sayang, sebagai tanda semangat juga untuk sang adik yang akan melakukan lomba cerdas cermat hari ini.

"wah japchae!" Farel berseru senang

"iya, kesukaan adek"

.
.
.

Farel dan peserta lomba lainnya sudah duduk anteng di depan ruangan yang akan mereka tempati, bu Ariani sedari tadi mondar-mandir dan berbincang dengan panitia lomba. Lomba cerdas cermat itu akan dilaksanakan nanti saat pukul 09.00 tepat.

"el, jangan gugup! Sebisamu saja jangan terlalu dipaksa, kerjakan soal yang mudah dulu ya!" agaknya malah bu Ariani yang gugup, meski sudah kerap kali mendampingi siswa yang ingin lomba raut cemas milik bu Ariani tetap tidak bisa disembunyikan

"iya bu, el usahain semaksimal mungkin" jawab Farel dengan tenang

Tutt

Tutt

Bel pertanda lomba akan dimulai terdengar, sekali lagi bu Ariani memberikan wejangan untuk Farel, "pokoknya jangan panik, kerjain yang kira-kira mudah dulu, okey! Perlengkapannya nggak ada yang kurang kan?"

"iya bu, aman"

Semoga saja Farel Gibran mendapat hasil yang memuaskan.

.
.
.

Berbeda dengan Farel yang tengah mengikuti lomba cerdas cermat dengan membawa nama baik sekolahannya, para anggota osis dan mesis kini masih disibukkan dengan persiapan bulan bahasa yang benar-benar sudah di depan mata, tinggal menghitung hari. Pelajaran di sekolah pun hari ini ditiadakan sampai lusa.

Penyebabnya, karena besok akan ada lomba antar kelas untuk memperingati bulan bahasa, masing-masing kelas harus menyerahkan nama-nama perwakilan yang akan mengikuti lomba esok hari, tenggat pengumpulannya adalah hari ini sebelum pulang sekolah.

Untuk kelas yang tidak ada perwakilannya jelas nanti akan mendapatkan sanksi. Ada beberapa lomba yang ditawarkan panitia bulan bahasa, diantaranya pidato bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, menulis dan membaca puisi, menulis cerpen dan lain-lain.

Natha, bahkan pemuda yang biasanya loya-loyo itu pun nampak giat dalam menyusun konsep panggung yang hampir selesai dan memeriksa ruangan-ruangan yang akan diperuntukan untuk tempat lomba.

"Tha!"

Pemuda itu menoleh ketika namanya dipanggil, "eh, kenapa?"

Disana ada seorang pemuda dengan seragam yang sama sepertinya, "nanti anak teater sama seni jadi tampil kan?"

"ya iya lah jadi, lo jangan macem-maem ya!" seru Natha

Natha benar-benar tak bisa lagi berfikir kalau anak teater dan seni tidak jadi berpartisipasi, karena kemungkinan acara akan terasa hambar.

AlfarezelOù les histoires vivent. Découvrez maintenant