DIA RYAN

39 4 17
                                    

Hari ini Arga dan murid murid lain akan  melaksanakan ujian akhir sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Arga dan murid murid lain akan  melaksanakan ujian akhir sekolah. Ia sudah menyiapkan diri sejak malam agar bisa lulus ujian dengan lancar. Pagi ini Arga akan berangkat kesekolah bersama Karang. Arga tengah berada di teras rumahnya untuk menunggu Karang dan Dokter Darma untuk pergi kesekolah.

"Aga, kenapa ngelamun gitu hm? Belum dateng Karangnya?"ucap Ririn yang baru keluar dari rumahnya

"Belum tante, lama banget biasanya juga cepat"ucap Arga

"Atau tante anter aja gimana? Nanti terlambat ke sekolahnya"ucap Ririn

"Nanti kalau ayah kesini gimana?"tanya Arga

"Tante telfon dokter Darma dulu. Masa iya lama gini, udah hampir masuk sekolah ini"ucap Ririn sambil mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak ayahnya Karang, lalu melakukan panggilan telfon untuk memastikan apakah ia akan menjemput Arga atau tidak.

"Halo"

"Iya halo"

"Maaf dokter, apa dokter jadi jemput Arga? Soalnya ini udah hampir telat tapi kalian belum dateng juga"

"Asstaghfirullah saya lupa, tadi Karang nyuruh cepat cepat berangkat. Saya lupa buat jemput Arga, saya sudah kembali dari sekolah"

"Gitu ya, oke deh saya anter aja Arganya, kalau gitu makasih dokter"

"Sekali lagi maaf ya nyonya Rin, saya benar benar lupa"

"Nggak papa kok, saya permisi"

Panggilan diputuskan sepihak oleh Ririn, ia melihat Arga lalu tersenyum. Anak laki laki itu mendengar semua yang dibicarakan tantenya dan dokter Darma, ada sedikit rasa kecewa dihati Arga karena sahabatnya mengingkari janjinya pada Arga.

"Sama tante ya sayang"ucap Ririn sambil mengelus rambut Arga, dan hanya di balas anggukan oleh sang empu.

Ririn mengeluarkan motornya untuk mengantar Arga, jangan tanya anaknya kemana, pagi sekali Aerika sudah pergi kerumah sebelah untuk bermain boneka kertas yang ia beli disekolahnya. Dan kebetulah hari ini putri semata wayang Ririn itu sedang libur sekolah, jadi Ririn bisa bersantai bahkan bisa mengantar dan menjemput Arga dari sekolahnya.

Motor terus melaju dijalan dengan kecepatan sedikit laju, hanya keheningan dan suara motor berlalu lintas dijalan itu. Bahkan anak yang sangat berisik itu pun hanya diam memandangin jalan yang ia lewati.

"Aga nanti pulangnya tante jemput atau sama Karang?"tanya Ririn, ia sedikit menguatkan suaranya agar keponakannya bisa mendengarnya dengan jelas.

"Sama tante"ucap Arga singkat, lalu kembali menatap jalanan itu dengan pandangan kosong.

Ririn melihat aneh sikap keponakannya dari kaca spion, anak ini menjadi pendiam hari ini, hal itu sangat aneh dalam pikiran Ririn. Apakah karena masalah  Karang tidak menjemputnya untuk berangkat kesekolah, atau ada hal lainnya.

SVARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang