Chapter - 1 (Revisi)

1.1K 115 9
                                    

Hari itu, matahari telah menunjukkan sinarnya dengan terang. Namun, seorang pemuda berusia 21 tahun itu masih bergelung di dalam selimutnya. Matanya terpejam, dengkuran halus keluar dari bibirnya, wajahnya sangat tampan. Bibir merah, hidung macung, dan garis rahang yang tegas. Sungguh, saat tidurpun pemuda itu masihlah sangat tampan. Kambe Tobio nama pemuda tampan itu.

Suara gedoran pintu terdengar dari luar, yang kemudian seorang wanita cantik masuk ke dalam kamar bernuansa biru itu dan mengguncang badan Tobio. Tak ada pergerakan, karena merasa jengah guncangan itu menjadi tamparan yang lumayan keras di kepala Tobio. Pemuda itu sontak bangun dan melotot, dadanya memburu naik turun karena dibangunkan dengan paksa, dia kaget. Namun, wanita itu malah balik melotot ke arahnya sambil berkacak pinggang.

"Shit! Apa yang kau lakukan, Kakak Bodoh?" geramnya.

Wanita itu tak perduli dan malah menyodorkan sebuah map merah ke arah sang adik, "Antar ini pada Daisuke-nii." Ucap gadis yang bernama Kambe Natsukawa, ia mengabaikan tatapan kesal adiknya.

"Hei! Apa Nee-san tidak lihat kalau aku masih tidur? Kita punya banyak pesuruh, kenapa harus aku?" Tobio masih protes dengan permintaan sang kakak.

"Sudahlah, cepat antarkan ini, Nii-san juga ingin bertemu denganmu." Finalnya, lalu gadis itu melangkah keluar meninggalkan Tobio yang masih mengeluarkan semua umpatanya. Jika sudah kakak tertuanya yang menyuruh, siapa yang bisa menentang?

Kambe Tobio tidak pernah takut pada apapun dan siapapun, kecuali kakak sulungnya, Kambe Daisuke. Karena menurut Tobio, jika orang itu mengamuk akan sangat merepotkan dan menyeramkan. Jadi karena itu, Tobio malas membuat masalah dengan sang kakak. Dia lalu turun dari ranjangnya dengan muka tertekuk dan segera melangkah ke kamar mandi.

~HS~

Kambe Tobio, pemuda berusia 21 tahun itu lahir dari pasangan miliarder Kambe Shigemaru dan Kambe Sayuri. Dia juga memiliki empat orang kakak, Kambe Daisuke, Kambe Ritsuka, Kambe Natsukawa, dan Kambe Haru. Kehidupan Tobio bisa dibilang cukup sempurna, dia memiliki wajah yang tampan, kaya, cerdas, mudah bergaul, dan yang pasti sangat populer. Aura positifnya seperti magnet yang dapat menarik siapapun untuk mendekat ke arahnya.

Namun, kehidupan Tobio tidaklah sesempurna itu. Dia harus kehilangan kedua orang tuanya saat masih berumur sepuluh tahun karena kecelakaan mobil yang juga hampir merenggut nyawanya, tapi beruntung, Tuhan masih melindunginya. Tobio memang tubuh tanpa kasih sayang orang tua, namun dia dibanjiri kasih sayang dari keempat kakaknya.

Jika keempat kakaknya begitu gigih mempertahankan perusahaan keluarga mereka, Tobio justru dibebaskan untuk memilih ingin menjadi seperti apa, dia bebas bergaul dan bermain asal kan tidak membahayakan dirinya, Tobio bebas memilih. Kakak-kakaknya itu hanya ingin kebahagiaan dari bayi besar mereka.

Tobio terlihat tengah menuruni tangga mansion mewah keluarga Kambe. Dia memakai kaos polos hitam, dipadukan dengan jaket biru navinya, celana jeans hitam, dan sneakers warna biru kesukaannya. Tobio juga memakai piercing punk stund silver di telinga kirinya dan dua piercing bulat hitam dan silver di telinga kanannya. Rambut acak-acakannya menambah kesan bad boy di dalam dirinya. Namun siapa sangka, bahwa sebenarnya Tobio adalah anak yang manja pada kakaknya, terutama pada Ritsuka kembaran dari Natsukawa.

Tobio bisa melihat Natsu tengah membaca di ruang tengah dengan ditemani secangkir kopi hitam super pahit dan sepiring cheesecake. Tobio begidik ngeri saat mengingat bagaimana rasa dari kopi kesukaan kakaknya itu. Dia pernah mencoba meminum kopi hitam itu karena penasaran dan berakhir lidahnya mati rasa selama seharian karena saking pahitnya. Detik itu juga Tobio berjanji untuk tidak pernah lagi meminum kopi hitam, dia trauma.

Hidden Secret [Kageyama Harem]Where stories live. Discover now