Chapter - 2 (Revisi)

822 99 2
                                    

Kambe Tobio merasa tengah meniduri sesuatu yang empuk seperti kasur, dirinya merasanya nyaman, walaupun tidak seempuk kasur besar miliknya. Tobio yang merasa itu bukan kamarnya segera membuka matanya. Matanya berpedar mengelilingi ruangan yang masih terbilang sedikit luas itu. Ya, kamar ini tak sebesar kamarnya, ruangan ini bahkan tidak ada setengah dari kamarnya.

"Dimana lagi ini?" Ucapnya jengah, dia tersentak ketika mendengar suara dingin namun merdu, bukan seperti suaranya yang berat.

Dia bangkit dan duduk di pinggiran ranjang, kepalanya tiba-tiba pusing, perutnya juga merasa mual, ia langsung berlari ke luar kamar menuju ke kamar mandi dengan bermodal insting, tapi anehnya dia bisa sampai ke toilet tanpa kesulitan. Setelah sampai dia memuntahkan semuanya di closet. Tobio jatuh terduduk lemas setelah mengeluarkan semua yang ada di dalam perutnya, walaupun semuanya hanya cairan bening saja.

Setelah membersihkan closet, Tobio berjalan ke arah wastafel untuk membersihkan wajahnya. Dia menyikat giginya terlebih dahulu dan kemudian beralih membasuh wajahnya, dia merasa lebih segar. Dia melihat ke arah kaca wastafel, wajahnya terlihat lebih muda namun dipenuhi dengan lebam yang sudah menghitam. Bahkan di kening kirinya terdapat plaster yang menempel seperti untuk menutupi sebuah luka.

Tobio memperhatikan lamat-lamat wajah di depannya itu. Mata blueberry bulat dengan bulu mata lentik namun memiliki kantung mata yang menghitam, hidung kecil namun mancung, pipi gembil yang dihiasi lebam, dan bibir mungil yang terlihat pucat. Mata Tobio membola saat ingat jika ini wajah dari Bio, bocah yang tadi ditemuinya.

'Kenapa aku ada di dalam tubuh Bio?' pikirnya dalam hati.

Tobio mulai berpikir mengenai dunia pararel, dimana dunia itu adalah dunia dari dirinya yang berada di semesta lain. Apakah dia menyebrang ke dunia milik Bio? Jika memang benar maka ia harus mencari tau.

Tobio berlari lagi menuju kamarnya, dia mencari ponsel milik Bio. Dia mengambil ponsel itu yang ada di atas meja nakas di samping tempat tidurnya. Tobio mendudukan dirinya di tepi ranjang dengan kaki naik bersila. Dia mencari di mesin pencarian tentang keluarga Kambe dan hasilnya adalah bukan keluarganya. Ada banyak keluarga yang bermarga Kambe, namun tak ada satupun wajah keluarganya disana. Keluarga Kambe di dunia ini tidak ada yang sekaya keluarganya di dunia asli dirinya.

Tobio merenung, mengingat lagi tentang bagaimana bisa ia masuk ke dalam tubuh dari Bio? Dan apa yang terjadi? Beruntung dia mempunyai otak cerdas keluarga Kambe, jadi ia mencoba untuk memproses semuanya. Setelah mengingat lagi, Tobio sadar jika dia pernah bilang ia harus menjadi Bio terlebih dahulu baru bisa menolong dan merubah hidupnya. Namun, itu hanya kalimat yang spontan keluar dari pemikirannya, dia tak menyangka bisa menjadi betulan.

Setelah dipikir-pikir lagi, ini semua memang sudah aneh. Dirinya tidak panik ketika berada di kamar asing ini, seolah dirinya sudah terbiasa dengan kamar seadanya ini. Bahkan merasa nyaman. Kemudian, dia juga tau letak kamar mandi di rumah ini, padahal ini pertama kalinya ia berada di rumah ini. Mengalihkan lagi pandangannya pada layar ponsel, Tobio melihat di layar ponselnya jika sekarang adalah hari jum'at pukul 12 siang, itu artinya dia sudah sangat terlambat jika ingin pergi ke sekolah.

Tobio mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Alisnya mengernyit ketika melihat banyak pil berwarna putih yang berserakan di lantai di bawah tempat tidurnya, dirinya tadi memang tidak terlalu memperhatikan sekitar. Dia mengambil obat-obat itu dan melihat ke arah botol yang tergeletak di dekat kaki ranjang. Tobio mengambil botol itu untuk melihat obat jenis apa itu, ternyata obat itu adalah obat tidur yang biasanya dipakai oleh mereka yang mengalami gangguan tidur. Lalu kenapa obat ini berhamburan seperti itu? Tobio teringat kembali saat Bio mengatakan ingin bertemu kakeknya, apa mungkin Bio overdosis obat? Tobio menggeleng, itu semua belum pasti.

Hidden Secret [Kageyama Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang