FW 7

1.5K 188 44
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Semenjak kejadian pada malam itu, Xiao Zhan semakin mendekatkan diri kepada Wang Yibo, meski mendapatkan guncangan kecil tidak membuatnya menyerah. Guncangan kecil yang dimaksud adalah Baekhyun yang semakin hari semakin menempel kepada Wang Yibo seolah ingin menjadi penghalang besar bagi hubungan mereka berdua.

Xiao Zhan hanya memiliki waktu bersama Wang Yibo saat pagi hari, yaitu ketika berangkat ke kampus. Selebihnya lelaki tampan itu akan ditawan oleh Baekhyun hingga malam hari. Bahkan Baekhyun pernah singgah di apartemen Wang Yibo setelah pulang kuliah hingga larut malam. Sebenarnya Wang Yibo merasa tidak nyaman, tetapi dia harus mengubah perasaan itu agar pihak lain tidak merasa kecewa. Bagaimana pun, dia sudah berjanji memberikan sedikit kebahagiaan untuk pihak tersebut.

Pagi itu, Xiao Zhan kembali memanfaatkan kesempatan dengan cara membawakan bekal untuk Wang Yibo. Sudah menjadi kebiasaan di pagi hari, dia akan memasak dua bekal dan memberikan yang satu untuk Wang Yibo.

Kebetulan yang sangat jarang terjadi, hari itu mereka memiliki jam istirahat yang sama. Sedangkan Baekhyun memiliki kelas yang berbeda dengan Wang Yibo. Pada saat itulah Wang Yibo bisa bebas dan melakukan segala hal dengan seenak hati tanpa pengawasan ketat. Salah satunya menyantap bekal bersama Xiao Zhan di taman yang berada di fakultas lelaki manis itu.

Seperti biasa, Wang Yibo akan selalu sibuk memegang buku dengan mulut berkomat-kamit seiring mata bergulir lincah. Tiada waktu tanpa berhenti belajar. Dia tidak pernah bosan akan kegiatan itu sebab dia memang harus belajar 24 jam jika tidak ingin beasiswa terputus. Xiao Zhan menatap gemas ke arah samping. Ketika sedang serius, Wang Yibo terlihat sangat tampan dengan kacamata yang menggantung pada hidung bangirnya. Lelaki tampan itu memiliki pandangan yang buruk, sehingga mengharuskannya memakai kacamata ketika membaca buku.

Beberapa teguran halus telah dilancarkan oleh Xiao Zhan agar Wang Yibo tidak melupakan makanannya meski sesibuk apa pun, sebab untuk hidup, makanan juga dibutuhkan. Sayangnya teguran itu tidak pernah sampai dalam gendang telinga Wang Yibo seolah terdapat dinding kokoh yang melapisi bagian luar telinganya. Pada akhirnya, Xiao Zhan memutuskan untuk mengambil alih kotak makan Wang Yibo dan mulai menyodorkan sendok yang terisi penuh makanan di depan bibir tebal lelaki tampan itu.

Wang Yibo jelas tampak terkejut. Tidak menerima suapan Xiao Zhan justru berusaha meraih sendok yang sudah dijauhkan oleh lelaki manis itu. Xiao Zhan tidak ingin aksinya ditolak, mulai melebarkan mata untuk menggertak pihak lain dan berseru dengan sedikit lantang seolah sedang marah. "Jika kamu makan sendiri, makananmu tidak akan berkurang. Biarkan aku membantumu makan!"

Lama tidak bereaksi, Wang Yibo pun membuka bibir lebar secara perlahan setelah mendeteksi keadaan sekitar cukup sepi. Sementara itu, dengan hati riang gembira Xiao Zhan mulai melancarkan aksi menyuapi Wang Yibo. Mendapatkan suapan penuh kesabaran dari Xiao Zhan membuat kefokusan Wang Yibo pada buku terkikis secara perlahan hingga hilang sepenuhnya. Mulai memberikan seluruh atensi untuk lelaki manis itu. Ketika kedua pasang mata tidak sengaja bertemu, mereka sama-sama menjadi salah tingkah hingga berujung dengan kecanggungan. Meski demikian, suapan tidak pernah berhenti sampai kedua kotak bekal sama-sama kosong pada waktu bersamaan.

Kecanggungan semakin kental terasa ketika sudah tidak ada aktivitas yang dilakukan. Xiao Zhan melirik ke arah Wang Yibo sesekali. Sedang Wang Yibo tidak pernah mengalihkan pandangan dari wajah manis Xiao Zhan. Di sela-sela acara menatap lelaki manis itu, tanpa sadar tangan kekar mulai naik ke udara, berniat untuk melakukan belaian atau setidaknya menyentuh pipi yang terlihat sangat merah itu. Tetapi segera sadar ketika sedikit lagi tangan akan mendarat. Wang Yibo berdeham, Xiao Zhan pun juga melakukan hal yang sama.

FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now