FW 56 🔞

1.2K 124 65
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Xiao Zhan tiada henti memotret buku pernikahan dari segala sisi. Mencari posisi yang bagus, ketika posisi telah dirasa sesuai, suara jepretan kamera kembali terdengar. Itu tidak hanya satu kali, mungkin jumlah foto keseluruhan di dalam ponselnya telah mencapai lebih dari 50 buah. Meski demikian, dia sama sekali tidak ingin mengakhiri kegiatan tersebut.

Wang Yibo merasa gemas dengan tingkah Xiao Zhan. Dia sedikit banyak merasa dirinya tidak lebih penting dari buku pernikahan. Merampas dengan paksa buku tersebut, memasukkan ke dalam saku celana yang akan sangat sulit untuk diambil. Xiao Zhan cemberut dengan bibir ranum yang mulai maju. Namun, dia tidak ingin mengambil kembali apa yang sudah direbut secara paksa sebab di dalam mobil tidak hanya ada mereka berdua saja, ada sopir yang jelas akan melihat jika dia bertindak gegabah. Wang Yibo dengan pemikiran mesum akan menjebaknya sehingga dia harus benar-benar menahan diri agar tidak terpengaruh.

Untuk saat ini mereka akan kembali ke kediaman Xiao terlebih dahulu, sebelum memulai rencana di hari pertama pernikahan. Secara garis besar, tidak banyak yang akan dilakukan. Mungkin hanya memanjakan diri di sebuah hotel untuk malam pertama mereka.

Hal pertama yang dilakukan ketika sampai di kediaman Xiao, Xiao Zhan memamerkan buku pernikahan kepada orangtuanya maupun pekerja di sana. Semua orang banyak melantunkan doa, berharap pernikahan mereka terjalin seumur hidup tanpa gangguan. Beberapa nasihat diberikan secara berurutan oleh setiap orang, Wang Yibo dan Xiao Zhan mendengarkan dengan cermat untuk bekal kehidupan pernikahan di masa depan. Kebanyakan orang di kediaman Xiao adalah orang yang berpengalaman sehingga nasihat sama sekali tidak dapat diremehkan. Mereka percaya itu akan sangat berguna di masa depan.

Sebenarnya, semua orang ingin mengadakan pesta kecil-kecilan meski hanya sekedar makan bersama. Namun, pengantin baru dengan jiwa semangat yang sangat membara secara kompak menolak. Mereka telah memiliki rencana untuk menghabiskan waktu hanya berdua saja. Setelah mendapatkan hadiah kecil dari Yang Yang, mereka segera pamit. Yang Yang memahami dengan jelas keinginan pengantin di hari pertama pernikahan. Maka dari itu, dia memilih untuk memberikan hadiah kecil berupa fasilitas mewah di hotel ternama di Beijing.

"Nyonya Wang," memanggil dengan nada penuh godaan, Wang Yibo menatap pada wajah Xiao Zhan yang sangat memerah seolah terbakar oleh api abadi.

"Berhenti mengatakan omong kosong!" Xiao Zhan tidak sanggup lagi menekan rasa malu yang semakin membengkak di hati. Entah kenapa dia merasa seperti remaja yang masih tersegel kesuciannya, benar-benar merasa malu untuk menghadapi malam pertama.

"Kenapa? Apakah kamu malu mendapatkan marga Wang dari orang miskin ini?" Wang Yibo tidak berbicara dari hati. Tentu saja apa yang dia katakan berupa godaan, tetapi cukup berpengaruh bagi suasana hati Xiao Zhan.

Xiao Zhan merasa kesal, dia memberanikan diri untuk menyumpal bibir Wang Yibo dengan bibirnya agar berhenti bersuara. Setelah kecupan singkat terlepas, dia berkata, "Tidak peduli miskin atau kaya, yang jelas kamu adalah suamiku. Jangan mengatakan perbedaan status lagi, eum?"

"Beri aku satu ciuman lagi, setelah itu aku akan menjadi lebih penurut." Jika Wang Yibo sangat pandai dalam memanfaatkan situasi, maka Xiao Zhan pandai dalam hal teperdaya. Meski malu, dia mencondongkan wajah ke arah Wang Yibo, menutup mata rapat-rapat sembari berharap ciuman segera dilakukan.

Bibir Xiao Zhan terus maju, tetapi bibir Wang Yibo terus mundur. Lelaki manis itu menjadi sebal karena menganggap pihak lain tidak serius dan hanya berniat mempermainkannya. Tanpa diduga, dia telah didorong dengan kasar ke atas ranjang dan mendapatkan serangan ciuman maut yang tidak dapat dihindari.

FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔Where stories live. Discover now