FW 34

1.1K 139 104
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Wang Yibo diterjang kebingungan ketika Dilraba mengetahui namanya. Dengan wajah dipenuhi kerutan tajam, dia bertanya, "Anda tahu nama saya?"

Dilraba semakin melebarkan senyuman, berjalan mendekat dan berusaha meraih tubuh lelaki tampan di hadapannya itu. Namun kalah cepat dengan Wang Yibo yang segera mengambil beberapa langkah mundur ke belakang, dia menghindar. Senyuman hangat menjadi beku seketika setelah mendapatkan penolakan penuh kemantapan. Tangan Dilraba berhenti di udara, tetapi tidak juga menyerah, dia kembali mendaratkan tangan di pundak Wang Yibo tanpa aba-aba. Membuat sang empunya merasa terkejut hingga tidak sempat menghindar lagi.

"Tidak perlu terlalu formal. Kamu boleh memanggilku dengan cara yang sama seperti Xiao Zhan memanggilku," Dilraba pun mulai menuntun Wang Yibo masuk ke dalam rumahnya sembari terus berbicara, "sudah lama aku ingin bertemu kamu, tapi anak nakal itu tidak pernah membawamu kemari."

Wang Yibo sama sekali tidak menanggapi penjelasan dari Dilraba, dia masih tetap bungkam hingga tiba saatnya mereka sampai di depan pintu utama. Beberapa pelayan menyambut kedatangannya, membungkuk sopan sembari memanggil, "Tuan Muda."

Perasaan tidak nyaman merayap di hati Wang Yibo, dia merasa tidak pantas mendapat panggilan yang selalu diberikan kepada anak dari keluarga kasta tertinggi. Sehingga dia memberanikan diri untuk menegur, "Panggil aku Yibo."

Beberapa pelayan secara bersamaan menutup bibir mereka agar suara tawa tidak menyembur. Semua orang yang berada di kediaman Xiao tahu jelas siapa pastinya lelaki bernama Wang Yibo. Itu adalah kekasih Xiao Zhan, dalam arti lain, dia adalah calon anggota baru di keluarga Xiao. Secara otomatis, Wang Yibo adalah majikan baru yang perlu dihormati.

Dilraba yang menyadari adanya perasaan tidak nyaman pada diri Wang Yibo pun menginterupsi para pelayan melalui tatapan mata agar berhenti menggoda calon menantunya. Kemudian segera lanjut berjalan. Namun, ketika kakinya telah menyentuh lantai di dalam kediaman Xiao, dia dikejutkan oleh tubuh yang sama sekali tidak bergerak mengikuti langkahnya. Menatap sekilas ke arah Wang Yibo yang sedang melepaskan alas kaki dan meletakkan tepat di samping pintu. Dilraba menjadi bingung dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"

"Aku telah berjalan jauh untuk sampai di kediaman ini, tidak tahu apa saja yang aku injak di jalan. Aku tidak ingin mengotori rumah bersih ini," jelas Wang Yibo terus terang.

Rahang Dilraba jatuh seketika, mulut menganga lebar sebab terkena serangan rasa kejut yang mematikan. Baru kali ini dia bertemu makhluk polos seperti Wang Yibo. Siapa yang peduli dengan rumah kotor? Lagi pula tidak masalah jika memang Wang Yibo meninggalkan jejak kotor di lantai, ada banyak pelayan kebersihan di rumah itu. Setelah tersadar dari acara terkejut, Dilraba berbicara. "Kamu bisa memakai alas kakimu. Lihat, semua orang di sini memakai alas kaki. Aku merasa seperti orang jahat jika hanya kamu yang berkeliaran tanpa alas kaki."

Wang Yibo menyela, "Tapi itu benar-benar kotor."

Dilraba tidak lagi bisa bersabar, berjongkok meraih alas kaki dan bertingkah seperti ingin memakaikannya kepada Wang Yibo. Hal itu membuat Wang Yibo merasa buruk, mau tidak mau dia pun menuruti anjuran sang calon ibu mertua. "Baiklah … aku akan memakainya sendiri."

Masalah alas kaki saja diperdebatkan, selanjutnya apa lagi yang akan diperdebatkan jika Wang Yibo sudah tinggal di sini, batin Dilraba menangis.

"Ke mana Xiao Zhan? Kenapa hanya kamu sendiri yang datang?" Dilraba akhirnya sadar jika Wang Yibo datang sendiri.

FROSTY WINTER (YIZHAN) ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz