21. S2

38.6K 4.3K 462
                                    

Rafa memakan makanannya dengan tenang. Dia tidak akan memikirkan hal yang membuat kepalanya sakit. Rafa berfikir, dari pada ia harus terus terpuruk karena Tuhan tidak adil, dia akan menjalaninya dengan tenang.

Dia akan mengikuti, kemana alur kehidupan membawanya. Menyingkirkan apapun yang menghalangi kehidupan tenangnya, meski dia harus menentang Tuhan sekalipun.

Dia sudah lelah menangis, dia pun sudah lelah untuk mengadu.

Kehidupan pertama dan keduanya cukup menderita, jika dia di beri kehidupan yang sama menderitanya di kehidupan ketiga ini, maka dia akan mencari sesuatu yang membuat dia tak melewati hal tersebut meskipun ia akan mengorbankan seseorang nantinya.

Jika Tuhan tak memberinya kebahagiaan, Maka dia akan bahagia dengan cara sendiri, entah itu cara kotor maupun bersih.

Rafa menoleh sebentar pada ayah ibunya barunya serta kakak laki-lakinya. Mereka pun makan dengan tenang.

Sedikit informasi dari Rafa, dia memasuki Novel yang berjudul 'Hi boyfie ' Novel yang dia temukan di perpustakaan sekolahnya.

Menceritakan tentang Amira Bina yang mengejar cinta seorang pangeran sekolah Sabian Neandro Caesar pemuda tampan idaman para siswi di sekolahnya.

Amira jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Bian, karena pemuda itu menolongnya dari sasaran bullyan. Amira merupakan gadis miskin yang bisa bersekolah disana karena beasiswanya.

Bian yang lama-lama melihat kecantikan Amira pun terpesona pada gadis itu.

Dijelaskan juga di Novel jika Amira merupakan gadis cantik yang lugu. Dia menjadi sasaran bullyan karena ia merupakan anak beasiswa. Amira semakin gencar di bully karena sang antagonis Bellona Andrea Ivanka tidak menyukai Amira yang selalu berada di dekat pacarnya, Bian.

Sedangkan Rafa, dia menjadi adik dari Sabian, Joe Isham Caesar sekaligus Figuran yang jarang di sorot. Joe terkenal dengan sikap pendiamnya, anak itu terkenal dengan tingkahnya yang acuh tak acuh pada sekitar.

Rafa senang akan hal itu, karena dia tak perlu mengubah sikap dan sifatnya. Tetapi pada akhirnya Joe meninggal karena di jadikan kambing hitam oleh Bellona yang sudah tak sanggup menahan kecemburuannya.

Joe di bunuh oleh orang suruhan Abangnya karena joe di fitnah Bellona telah memerkorsa Amira di sebuah club.

Pada akhirnya Joe meninggal karena kesalahan yang tak pernah dia perbuat. Hingga ending novel pun, tidak ada yang tau akan kebenaran jika Amira telah di jebak oleh Bellona bukan Joe.

Bian pun akhirnya menikah dengan Bellona karena keterpaksaan. Keluarganya tidak menyetujui dia menikah dengan Amira, karena anak itu merupakan kalangan orang miskin, apalagi Bellona mengatakan pada keluarga Bian jika Amira sudah tak perawan lagi.

Bian dan Bellona menempati sebuah apartemen yang di pinta oleh Bian pada keluarganya dan di setujui oleh mereka.

Bellona senang karena berfikir jika Suaminya akan menerima dirinya, tetapi hal itu hanyalah angannya, Karena Bian membawa Amira kedalam rumah tangga mereka.

Bian menyiksa Bellona hingga gadis itu depresi dan memilih untuk bunuh diri.

Puncak endingnya adalah ketika Bian dan Amira bahagia atas pernikahan mereka.

Sebuah Ending yang pas untuk antagonis, tetapi tidak pas untuk figuran yang di tempati oleh tubuhnya.

Yahh...Rafa tak masalah. Dia tidak akan mengikuti alur novel, dia akan bergerak dengan sendirinya.

Just Figuran ✔ Where stories live. Discover now