[06] Sekelompok Dengan Shuhei

296 24 0
                                    

Ketua kelas mengangkat tangannya. "Bukankah kegiatan Naik Bukit hanya digelar untuk pengenalan lingkungan bagi siswa baru? Mengapa sensei mengumumkannya pada kami?"

"Itu karena ada satu siswa dari kelas ini yang tidak mengikuti kegiatan ini dua tahun berturut-turut. Jadi, dia diharuskan mengikutinya tahun ini bersama dengan siswa kelas satu." Guru menjelaskan. Kemudian, dia memanggil sebuah nama; "Daichi Nishiyama, sensei berharap kamu dapat mengikutinya tahun ini."

Namanya dipanggil, membuat tubuh Daichi menegak seketika. Dia berdiri dan menjawab dengan hormat; "baik."

Setelahnya, Daichi berbaring di meja dengan kedua lengan terlipat. Jujur saja, dia merasa sangat malu karena guru mengumumkannya di depan teman-teman sekelasnya.

"Lagipula, kenapa harus diumumkan di kelas? Padahal kan bisa memanggilku ke kantor dan memberitahuku secara pribadi! Sensei ini terkadang agak menyebalkan ...." Daichi mengomel sedih.

-

Daichi dihentikan oleh beberapa orang siswa ketika hendak meninggalkan gedung sepulang sekolah.

Mereka adalah para siswa dari klub ekstrakurikuler melukis. Daichi adalah bagian dari klub.

"Nishiyama-san."

"Eh, kalian. Ada apa?" Respon Daichi kurang bersemangat.

"Mengapa beberapa hari ini kamu tidak ikut kegiatan klub? Apakah ada sesuatu terjadi?" tanya salah satu dari mereka.

Para siswa dari klub melukis berbeda dengan siswa lainnya. Mereka cenderung lebih tertutup dan tidak suka bergabung dalam gosip. Bahkan ada kalanya mereka tidak tahu apa-apa tentang hal-hal yang terjadi disekitar, karena mereka hanya fokus mengasah kemampuan lukis mereka.

Daichi menghela napas secara internal. Dia tidak ingin memberitahu yang sebenarnya pada siswa klub lukis.

"Tidak ada apa-apa, hanya saja aku kurang sehat." Senyuman Daichi manis seperti biasanya.

Setelah membuat alasan acak, Daichi pun berpamitan pada mereka. Di luar gerbang, dia bertemu Akira yang bersandar dengan kaleng minuman dingin di tangannya.

"Mengapa kamu masih disini?" tanya Daichi.

"Menunggumu."

Akira dan Daichi pun berjalan beriringan.

"Oh ya, Dai-chan, kamu harus mengikuti kegiatan Naik Bukit, kan? Apa tidak apa-apa bagimu? Kamu bisa bertemu dengan Shuhei Yoshimoto, loh. Jiwa kompetitif mu pasti akan meronta jika bertemu dengannya."

Daichi menatap Akira dengan sorot mata penuh keluhan. "Daripada dia, aku merasa lebih bermasalah jika bertemu dengan Yua Miyagi."

"Hee, benar juga! Yua Miyagi kan kelas satu! Bagaimana ini?"

Daichi merespon dengan gendikan bahu, setengah pasrah. "Tidak ada yang bisa dilakukan. Tadi sebelum pulang, sensei memperingatkan ku agar aku tidak menghindari kegiatan Naik Bukit kali ini."

"Ah, begitu."

Akira menoleh ke arah sekolah mereka yang belum begitu jauh. Bukit dibelakang sekolah adalah lokasi di mana kegiatan Naik Bukit biasanya digelar.

"Kegiatan itu hanya seperti mencari harta karun dan berkemah biasa. Mengapa itu digelar setiap tahun dan wajib untuk diikuti?" gumam Akira bertanya-tanya.

"Selama hampir tiga tahun di Sakuraoka, aku juga tidak mengerti soal itu," Daichi menimpali.

•~•

Akhir pekan yang ditentukan telah tiba.

Para siswa sudah berkumpul di lapangan. Semua dari mereka adalah siswa kelas 1, kecuali Daichi; menjadi satu-satunya siswa kelas 3 yang mengikuti kegiatan ini.

Penjara Cintamu Terlalu Menakutkan Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora