🍁14| Awal yang Baru

149 41 8
                                    

3 Tahun berlalu



_-_-_



"WENDYYY-"

Sebuah rangkulan tangan dengan tepat jatuh pada bahu Wendy yang membuat wanita itu sedikit menunduk karena keberatan. Lengan dari teman laknat nya itu berhasil membuat Wendy mendengus kesal. Akan selalu seperti itu jika mereka bertemu, bahkan Wendy telah hafal sosok baru seorang Kang seulgi.

"Berat, ah! Turunkan tanganmu!"
Wendy melepaskan rangkulan seulgi dari lehernya dan kembali mengatur posisinya sekarang.

"Kau darimana? Sering banget datang ke rumah sakit." Tutur seulgi.

Sekarang mereka masih berada di aula sebuah rumah sakit besar. Seulgi yang datang entah darimana, kemudian melihat Wendy akhirnya beralih menyapa wanita itu.

"Kurasa aku ke rumah sakit cuman sekali setahun doang deh. Atau gak kalau sakit." Balas Wendy.

"Sekarang lagi sakit?"

"Engga."

"Trus ngapain?"

Seulgi berdiri didepan Wendy dan berkacak pinggang. Bersama wajah berkerutnya itu, Wendy membalasnya sembari terkekeh pelan.

"Donor darah." Balas Wendy pelan dan kembali menghampiri seulgi yang ada didepannya.

"Woah, rajin banget temanku ini donor darah. Bagus!"

"Ya, pasti ada gunanya untuk orang lain juga kan." Gumam Wendy pelan, diselingi dengan tangan yang menggandeng pada tubuh seulgi.

"Ke dokter Kim?"

"Iya." Balas Wendy dan mengangguk pelan.

Seulgi berdecak pendek. Diliriknya teman sebayanya itu yang masih mempamorkan wajah merona, bersama senyum khasnya itu. Seketika seulgi mencubit pinggang Wendy, membuat wanita disampingnya meringis kesakitan.

"Sakit heh!"

"Kau jangan sering-sering ke dokter Kim! Awas ya kalau kau malah suka sama dokter itu!" Ketus seulgi sembari melayangkan telunjuk kanannya.

"Apaan sih? Emang aku tipe orang yang mudah jatuh cinta apa?" Balas Wendy kesal.

"Ya kan mana tau. Cukup sama Jaehyun aja udah."

Dua wanita itu melenggang pergi keluar dari gedung rumah sakit yang mereka datangi sebelumnya.

"Tapi, gi." Wendy berhenti berjalan dan menatap temannya itu lekat. Raut wajahnya seketika berubah, seiring dengan lintasan pikiran yang lewat diotaknya.

"Kenapa?"

"Aku selalu saja bertemu wanita itu. Bikin kesal, sumpah!" Balas Wendy dan berakhir cemberut.

Seulgi yang tidak paham dengan maksud Wendy, kembali meminta kejelasan atas perkataan wanita didepannya kini.

"Maksudnya apaan sih?" Tegas seulgi.

"Itu..." Balas Wendy sembari mencondongkan bibirnya pada objek yang tak jauh didepannya.

Keduanya berakhir dengan menatap sosok yang ditunjuk Wendy. Dari jauh terlihat seorang wanita dengan pakaian dinasnya yang berjalan mendekat kearah mereka. Kemungkinan juga akan masuk ke rumah sakit ini.

Wendy selalu kesal jika telah melihat wanita itu. Beberapa kali dirinya sering berpapasan atau bahkan sama-sama menuju tempat yang sama dengannya. Seolah seperti tengah membuntuti Wendy, wanita itu benar-benar kesal jika sudah bertemu dengan sosok yang kini ditatapnya.

"Ada apa denganmu?" Tanya wanita itu ketika mendapati Wendy tengah melototinya.

"Kenapa sih, ngikutin Mulu?!" Tukas Wendy tegas.

HANYA SEPENGGAL KATAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant