2: being

326 35 0
                                    

Serangga-serangga yang memiliki sayap, beterbangan ke sana kemari. Menari-nari di bawah guyuran air yang keluar dari sebuah selang. Satu diantaranya adalah kupu-kupu. Kupu-kupu cantik yang berwarna ungu.

Ia terbang mendekat, ketika ia berada tepat di depan mata, ia malah menolakkan sayapnya menjauhiku. Rupanya ia pergi menuju rumpun wisteria berwarna senada.

Aku ingat, aku sudah menyiram pohon itu tadi. Jadi kuarahkan selang air digenggaman ke tanaman lain. Banyak bunga-bunga cantik di sini. Bunga-bunga yang mengundang kupu-kupu datang bergerombol. Setelahnya, sebuah suara menyadarkan aku yang tanpa kusadari tengah terpikat pada kumpulan kupu-kupu dan bunga.

"(Name)."

"Kak Shuu?"

"Sebaiknya matikan keran airnya." Sesaat setelah kak Shuu berujar, aku kembali tersadar bahwa aku menyirami tanah kosong yang mana membuat kakakku terkena cipratan air.

"Ah, maaf, kak." Aku buru-buru berlari agar tak semakin banyak air yang terbuang.

Selagi aku berlari menuju keran air, kak Shuu berjalan menuju sebuah gazebo di dekat rumpun wisteria. Ia menegak air yang ia bawa dari botol. Setelah membereskan selang air, aku pun menyusul ke gazebo tersebut dan ikut duduk di sebelah kakakku.

Sedikit melakukan peregangan, aku melihat matahari yang kini lebih tinggi dari sebelumnya. Teringat sesuatu, aku pun berbicara pada kakakku. "Kak, mau buat sarapan?"

Kak Shuu terlihat menimbang-nimbang, kemudian pandangannya kembali ke arahku. "Mau buat apa kali ini?"

Kali ini, aku yang menimbang-nimbang. Setelah beberapa saat berpikir, aku pun mendapat sebuah ide. "Okonomiyaki!"

Ya, makanan kesukaan kakakku.

Juga diriku.

Terlihat senyum tipis terulas dari bibirnya. Tak lama setelahnya, ia bangkit dan mulai meninggalkan gazebo. Entah sejak kapan aku terpaku pada gerakannya dan seruannya pun menyadarkanku.

"(Name), ayo. Kita buat bersama."

Sebenarnya, sejak kapan kakakku jadi sangat keren seperti ini?



Popular | Fujiwara Shuu [Tsurune]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang