2. the ending (21+)

1.4K 22 2
                                    

David melihat dirinya bersama Ava dari selembar foto yang kebetulan ia bawa dari masa depan. Hati nurani David tergerak. Ia mulai mengkhawatirkan adiknya. Ava pasti sendirian disana. Siapa yang akan membiayai sekolahnya dan membayar uang sewa apartemen? Tapi seperti yang kita tahu, hatinya telah dibutakan oleh cinta. Ava bekerja paruh waktu di sebuah minimarket, mungkin gadis itu tidak akan terlalu kesusahan. Begitu pikirnya. Lagipula dengan tidak ada dirinya Ava akan merasa lebih bebas.

David menabung dari hasil bekerjanya menjadi seorang koki disebuah restoran. Gara-gara kejadian saat itu dimana David melihat Levi datang kerumah Petra dan disambut baik oleh kedua orang tua Petra, membuat hati David menjadi panas. Yang membuat hati David lebih panas adalah ketika Levi mencium Petra tepat di depan mata kepalanya dengan penuh nafsu.

Holy shit!

Oleh karena itu David memiliki rencana yang lebih gila lagi, yakni merebut Petra dari Ayahnya kemudian melamar Petra dan menikahinya. Agar Petra menjadi miliknya seutuhnya. David sebenarnya tidak mengerti kenapa ia bisa berada di masa lalu dalam waktu yang cukup lama, tapi ia tak ingin memikirkan itu. Ia senang karena bisa bersama dengan Petra, Ibunya yang sangat ia cintai.

Beberapa bulan setelahnya, David sudah punya cukup uang dan ia pun membeli cincin di toko perhiasan. David segera mengajak Petra jalan-jalan pada sore hari kala itu. Menikmati senja. Tentu saja Petra senang karena ia sangat menyukai senja. Tepat hari ini David akan melamar Petra, ia harus segera menikahinya karena sepertinya Levi sedang berencana merebut Petra darinya. Ia benci Levi, sungguh. Padahal pria itu adalah Ayah kandungnya sendiri.

"Petra?"

"Hmm?"

Tanpa basa-basi lagi David langsung mengeluarkan kotak berwarna merah dari saku jaketnya. Memperlihatkan cincin emas putih yang sangat indah.

"Maukah kau menikah denganku?"

Petra terkejut dengan menutup mulutnya menggunakan kedua tangan.

"Kenapa..kenapa kau?"

"Aku tahu ini terlalu cepat. Tapi aku sangat mencintaimu, aku ingin kau menjadi milikku selamanya"

Petra ragu. Karena ia tidak punya perasaan apa-apa kepada David, Petra justru menganggap David seperti saudaranya sendiri. Karena sejujurnya, Petra menyukai Levi. Namun karena ucapan maut David yang berhasil menghasut Petra, Petra pun luluh dan meng-iyakan lamarannya.

"Baiklah. Aku mau"

David tersenyum lalu mengambil tangan kanan Petra dan memakaikan cincin itu di jari manisnya. David menangkup kedua pipi Petra, dan... Apakah ia akan menciumnya? Jantung David berdebar. David memperpendek jaraknya dengan bibir Petra sehingga benda hangat nan lembut itu berhasil diraihnya. David mencium bibir itu dengan lembut. Tapi hal lain justru dirasakan Petra. Ia merasa aneh, ia seperti sedang berciuman dengan saudaranya. Bukan, ini lebih dari saudara, Petra seperti berciuman dengan anaknya sendiri. Sebenarnya David juga merasakan hal yang sama, bagaimana pun juga Petra adalah Ibunya. Namun pria itu memilih untuk diam.

Beberapa minggu setelah David melamar Petra, mereka pun akhirnya melangsungkan pernikahan di aula besar. Ditemani seorang pendeta yang akan membacakan janji suci sehidup semati kepada mereka. David melirik ke arah Levi yang duduk di posisi paling depan, ia tersenyum puas karena berhasil merebut Petra dari tangan Ayahnya. Sedangkan Levi hanya bisa melihat pasangan itu dengan tatapan tidak percaya, aneh, dan merasa janggal. Levi menaruh curiga kepada orang bernama David itu.

Setelah acara pernikahan mereka selesai, pasangan pengantin baru itu pulang kerumah. David terus teringat dengan kejadian di acara pernikahannya tadi, dimana Levi menghampirinya dan bertanya:

Sexual ParadoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang