6:45 a.m

7 1 0
                                    

"KAMPRETOS!!!"

Tergesa-gesa Satria keluar dari kamar mandi, ia berlari kecil dengan badan gemetaran setelah air dingin menghujam tubuhnya beberapa menit yang lalu. Tangan kanannya memegang lipatan handuk erat-erat supaya handuknya tidak melorot, bisa gawat kalau ada orang lain yang melihat sosok telanjang bulat berlarian di dalam rumah.

Satu-satunya kamar mandi di rumah ini ada di lantai bawah, lebih tepatnya di dapur. Sementara kamar Satria ada di lantai dua, dia harus melewati ruang tengah dulu untuk menaiki tangga.

"Kaaaaak...!"

Begitu Satria lewat, adik bungsunya, Syafira memanggil kakaknya dengan nada memelas. Satria terpaksa mengerem mendadak.

"Lapar? tadi malam ibu udah nyiapin makanan di kulkas, panasin aja!" 

Satria langsung menaiki tangga, memasuki kamarnya dengan tergesa-gesa.

Hari pertama di semester ganjil kelas sebelas, dan Satria bangun kesiangan. Dan yang paling sial diantara semuanya, hari ini senin. Itu artinya, upacara akan dilaksanakan di sekolahnya. 

Terlambat di semester baru adalah hal terakhir yang ingin Satria alami.

Prakprakprak...

Suara langkah Satria terdengar hingga ke ruang tamu, seragam SMA sudah terpakai meskipun acak-acakan, apalagi rambutnya. Sambil menenteng tas, Satria turun ke lantai bawah.

"Kaaaaakaaaak!!!"

"Uang jajan? nanti ambil aja di laci mejaku, disana ada uang sepuluh ribu!"

Satria berlari ke dapur, menggigit sepotong roti tawar yang benar-benar tawar tanpa selai sedikitpun. 

Dia kembali berlari ke ruang tengah. Melewati adik perempuannya yang duduk santai di sofa depan TV, menuju ke tempat penyimpanan sepatu di dekat pintu depan. Ia memakai sepatunya asal-asalan, tidak diikat, tanpa kaos kaki. 

Satria menengok ke jam dinding, 6:45 pagi. 

Masih sempat!

Butuh waktu 10 menit untuk naik angkot menuju ke sekolahnya, itupun kalau tidak macet. Ini seperti pertaruhan, apakah Satria cukup beruntung atau tidak. Setelah memakai sepatu, Satria langsung memakai ransel.

"KAKAAAAAAAK!!!!"

Satria tersendat, kekesalan pada dirinya memuncak.

"KENAPA DEK??!! BARU PAGI-PAGI UDAH BAWEL!" Tandasnya dengan nada kasar, "Kamu nggak liat kalau kakak udah mau telat? mentang-mentang lagi libur!"

"KAKAK BELUM PAKAI CELANA!!!" Pekik Syafira, juga ikut-ikutan kesal.

"Eh?"

Satria merunduk. Dibawah seragam putihnya, celana bokser bergambar klub bola masih terpampang jelas di penglihatannya.

...

...

Dahlah...


-Corner-Where stories live. Discover now