26💔

2.7K 312 21
                                    

Jungkook membolak-balikkan buku menu sebuah restoran. Setelah memesannya pada pelayan, ia melihat ke arah Lisa yang terus menatap jendela. Lelaki itu memesan ruang VVIP di restoran itu agar Lisa dapat melihat pemandangan indah kota Brisbane.

"Pemandangannya bagus, ya?" Ucap Jungkook. Lisa tidak menanggapi ucapan Jungkook dan sibuk melamun.

Jungkook menjentikkan jarinya di depan wajah Lisa yang melamun. Gadis itu langsung tersadar dari lamunannya dan menatap Jungkook.

"Kenapa?"

"Harusnya saya yang nanya itu ke kamu. Kamu kenapa? Kok dari tadi ngelamun mulu?"

"Mikirin tugas" Lisa menjawab dengan singkat.

"Kamu kuliah di jurusan bisnis, kan? Mau saya bantuin?"

"Nggak usah, aku bisa sendiri" ucap Lisa. Jungkook hanya menganggukkan kepalanya.

Keadaan menjadi hening seketika. Lisa kembali melihat pemandangan yang ada di jendela. Jungkook memperhatikan detail wajah Lisa yang terlihat semakin dewasa. Ia mengeluarkan ponselnya, dan kemudian memotret wajah Lisa. Ia tersenyum tanpa sepengetahuan Lisa.

"Cantiknya"

Lisa menolehkan kepalanya, dan menatap Jungkook. "Kamu keliatan lebih dewasa, dan lebih cantik"

Lisa hanya menatap Jungkook tanpa ekspresi. Lelaki itu menghembuskan nafasnya.

"Seenggaknya, senyum sedikit lah. Kamu lebih cantik kalo senyum"

"Gak mau" Lisa menjawab dengan nada datar.

"Kamu tersenyum lebar ke laki-laki itu, kenapa ke saya nggak?" Jungkook mulai merasa kesal dengan sikap gadis itu.

"Ya karena aku gak mau"

"Kamu--"

Tiba-tiba pelayan datang dengan makanan yang tadi sudah dipesan Jungkook. Jungkook mengepalkan tangannya, dan menatap Lisa. Sedangkan yang ditatap tersenyum pada pelayan yang mengantarkan makanan mereka.

"Lalisa Adriana" panggilan dari Jungkook membuat Lisa menatap wajah lelaki itu. Jungkook menatapnya dengan mata yang tajam, dan juga tangan yang mengepal.

"Kenapa kamu gak pernah dengerin omongan saya?"

Lisa menggenggam pisau dan garpu yang ada di tangannya erat-erat. Sebenarnya ia ingin membalas ucapan Jungkook, namun gadis itu menahannya. Ia ingin makan malam itu cepat selesai dan ia bisa pulang ke rumah.

"Maaf" hanya itu yang Lisa ucapkan.

Jungkook lagi-lagi menghela nafasnya. Ia merasa bersalah karena terlalu memaksa Lisa. Tapi, mau bagaimana lagi? Ia ingin gadis bermata bulat itu bersamanya, meskipun hanya sebentar.








~~~~~~~








Sudah sekitar satu bulan berlalu, Lisa selalu menuruti keinginan Jungkook agar Jungkook tidak menggila. Sebenarnya, Jungkook sangat baik jika Lisa mau menuruti kata-katanya. Ia akan lebih khawatir dari siapapun jika gadis itu terluka, meskipun hanya ada goresan kecil di jarinya.

Malam ini, Jungkook mengundang Lisa ke apartemennya untuk makan malam. Lisa sedikit mengernyitkan dahinya kala mendapat pesan dari Jungkook, lelaki itu juga memberikan sandi apartemennya pada Lisa. Entah kenapa, perasaan Lisa tidak enak sedari tadi. Ia menghembuskan nafasnya, dan membuka pintu apartemen lelaki bergigi kelinci itu.

Aroma makanan tercium begitu Lisa masuk ke dalam apartemen Jungkook. Ia dapat melihat punggung lebar Jungkook dari arah dapur, tangan lelaki itu sibuk mengambil bahan masakan.

Anti-Romantic || Lizkook [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang