I always believe u

969 115 4
                                    

Setelah aku menidurkan venice. Aku langsung siap siap dan menitipkan venice ke nop.

Macau mengirimi ku pesan bahwa dia akan menginap dirumah teman nya. Dan aku ijinkan.

"Aku titip venice. Dia tidak akan bangun. Jika bangun kasih saja susu tapi jangan nyalakan lampunya. Pukul pantat nya pelan" pesan ku pada nop.

"Sudah bilang vegas jika kamu akan ke keluarga utama?" Tanya nop.

Tentu saja belum. Vegas tidak akan mengijinkan ku.

"Aku akan kembali sebelum vegas pulang, nop. Oh iya! macau tidak pulang jadi jangan menunggu nya!"

Aku berbicara sambil berlari masuk ke mobil. Aku takut nop mencegah ku.

Aku mengendarai mobil dengan santai.

Begitu sampai di halaman mansion keluarga utama, aku disambut dengan khun no, pol, arm.

Tunggu, sepertinya itu khun kinn dan temannya, khun time dan khun tay.

"Kamu lama sekali, pete! Kami sudah menunggu mu daritadi." Protes khun no.

Aku hanya menggaruk belakang kepala ku yang sebenarnya tidak gatal.

"Sudahlah, ayo pergi!" Kata khun no semangat.

Aku menyapa tuan kinn sebentar.

"Khun kinn, dimana porsche? Apa dia tidak akan ikut?" Tanya ku.

"Dia tidak tau kemana. Dia selalu menghilang di sore hari. Tapi hari ini dia pergi di siang hari. Benar benar membuat pusing. Aku akan menunggu porsche pulang." Kata khun kinn sambil memijat pelipis nya.

Aku penasaran dan bertanya tentang pekerjaan vegas ke khunn kinn. Bukan karna tidak percaya dengan vegas. Hanya penasaran.

"Pekerjaan? Aku tidak memberi nya pekerjaan. Hanya sampai khun thorn. Aku bahkan ingin membujuk nya untuk bekerja sama dengan keluarga utama lagi." Khun kinn terlihat bingung tentang pertanyaan ku.

"Tapi.. vegas selalu pergi di sore hari dan kembali malam hari. Aku bahkan tidak tau kapan dia pulang karna sudah mengantuk." Aku berbicara sendiri. Tapi dengan suara keras hingga khun kinn mendengar nya.

Bodoh nya aku.

"Vegas? Apa dia bekerja dengan yang lain? Maksud ku,  perusahaan lain?"

"Aku tidak yakin." Aku hanya tidak berpikir vegas bekerja dengan orang lain.

Aku dan khun kinn saling bertatapan. Sepertinya kami memiliki pemikiran yang sama. Namun kami hanya menyimpan nya untuk diri sendiri.
.
.
.

Di bar yok

Semua orang terlihat menikmati pesta ini. Kecuali aku yang memikirkan apa yang dilakukan vegas.

Aku takut dia merencanakan hal gila yang membahayakan.

Tanpa sadar aku meminum semua yang ada di depan ku. Aku bahkan tidak tau apa itu. Hingga kepala ku sangat sakit.

"Pete! Duduk disana dan jangan minum apapun lagi!" Khun no memarahiku dengan tangan nya yang menunjuk sofa dipojok.

Aku menurutinya dan duduk disana. Tidak lama datang seorang pria yang ikut duduk disamping ku. Dia mengambil ponsel ku dari kantong dan mengetik sesuatu disana.

Aku sangat pusing sekarang.

Laki laki itu memberikanku air putih. Itu membuat ku sedikit lebih baik.

Aku pulang dengan keadaan mabuk. Namun tetap berusaha mandi untuk menghilangkan jejak. Lalu tidur. Aku bahkan tidak mengecek vanice terlebih dahulu.
.
.
.

Di pagi hari

(Hari yang sama dengan pov vegas)

Ketika bangun aku melihat punggung vegas. Kepala ku masih sakit. Aku membuka ponsel ku dan melihat chat ku dengan orang yang aku tidak tau siapa itu.

Aku terkejut dan buru buru menghapus nya. Tidak. Kenapa aku terasa sedang selingkuh?

Aku bangun untuk mandi. Berharap itu dapat menyegarkan ku.

Setelah mandi, aku melihat venice yang sudah bangun. Aku menggendong nya untuk turun ke bawah.

Aku berniat untuk memasak namun semua bahan makanan dirumahku hampir habis.

Karna tidak ada macau juga. Aku memilih untuk memasak siang saja.

Aku pun melanjutkan kegiatan ku dengan venice.

Jam sudah menunjukkan pukul 10. Aku pun mulai memasak karna venice sudah tidur juga. Aku memasak seadanya persediaan ku saja.

"Pete, aku buru buru. Tidak sempat sarapan. Aku mencintaimu." Vegas pergi begitu saja. Tanpa mencium kening ku.

Aku yang sedang memegang sodet langsung meletakkan nya di penggorengan.

"Baiklah. Aku akan memasak nanti. Sepertinya makan kari enak." Aku mengambil ponsel dan memesan makanan dengan aplikasi ojek online.
.
.
.

Ini sudah hampir sore. Venice sudah bangun dari tadi. Malah sudah mengantuk kembali.

Aku mulai memasak takut macau pulang dan lapar.

Setelah selesai masak dan menidurkan venice. Aku pergi ke pusat kota untuk mencari bahan bahan yang habis di kulkas.

Nop menawarkan untuk menemani namun ku tolak. Aku lebih suka pergi sendiri.

Di pusat kota

Sangat ramai disini. Aku sudah mendapatkan sayuran, daging dan ayam, buah, bahkan cemilan ku dan venice. Itu semua dilakukan dengan susah payah.

Untungnya dulu aku adalah kepala bodyguard. Aku tidak perlu menyewa orang untuk mengangkat kantong belanja ku.

Mobil hitam yang terparkir di depan ku menarik perhatian ku.

Seperti punya vegas. Aku berjalan ke arah nya dan melihat porsche keluar dari dalam mobil.

"Porsche?" Kata ku dan membuat porsche dengan kaget menatapku.

"Sedang apa disini?" Kata ku penasaran. Aku juga melihat vegas di dalam.

"Vegas? Kalian.. " Belum menyelesaikan kalimat ku, porsche dengan buru buru memotong nya.

"Aku ada pekerjaan dengan vegas disekitar sini. Aku pergi dulu, pete. Sampai jumpa."

Porsche pergi. Aku bertanya pada vegas apa yang dia lakukan bersama porsche. Tapi vegas menjawabnya dengan sangat menyebalkan.

Vegas menyuruh ku masuk. Aku bertanya lagi apa yang dia lakukan disini.

Dia juga menjawabnya dengan acuh tak acuh. Dia bilang hanya pekerjaan dan dia tidak bekerja dengan keluarga utama.

Pikiran ku bertarung di dalam otak ku. Pekerjaan apa? Bukan dengan keluarga utama lalu apa? Tidak mungkin kan vegas selingkuh dengan porsche?

Aku membiarkan pikiran ku berdebat sampai rumah. Bahkan sampai aku menyiapkan makanan yang sudah kubuat tadi sore ke meja makan pikiran ku masih terus berdebat.

Vegas memeluk ku dari belakang. Aku menyuruh nya untuk makan duluan karna harus mengganti popok venice, takut vegas sudah lapar.

Aku mengganti popok dan membereskan mainan venice yang dari pagi belum aku bereskan.

Aku juga tau vegas berdiri di depan pintu.

Vegas menggenggam tangan ku dan bertanya apa yang terjadi padaku.

Aku mengungkapkan apa yang ada di pikiran ku. Walaupun aku kurang yakin dengan jawaban dari vegas atas pertanyaanku.

Aku mengalah pada rasa penasaran ku. Aku hanya akan percaya pada vegas. Pikir ku.

.
.
.

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang