Let's watching together

830 113 5
                                    

Vegas pov

Aku membuka ponsel ku yang terus bergetar. Porsche memberiku pesan, serta beberapa kolegaku.

Porsche: "bisa bertemu? Aku sudah ingat."

Vegas: "ingat apa?"

Porsche: "sidik jari. Aku ingat. Bisa bertemu?"

Vegas: "aku sibuk. Pekerjaan ku sangat banyak. Bilang saja disini."

Porsche: "bilang kepadaku jika kamu sudah senggang. Kita bisa bertemu saat itu."

Vegas: "baiklah."

Sebenarnya itu tidak akan terjadi. Jika senggang aku lebih milih untuk berpelukan dikasur bersama pete.

Aku melihat jam di ponselku. Ini sudah pukul 4 sore. Aku duduk dari pagi untuk mengerjakan pekerjaan ku.

Tapi itu tidak pernah selesai. Aku sangat lelah.

"Vegas.."

Ketika aku masih meratapi pekerjaanku. Pete mengintip dari depan pintuku dan memanggilku.

"Pete? Ada apa? Kemarilah."

Aku meletakkan ponsel ku dan membuka kedua tanganku. Berharap dia datang kepelukan ku.

Pete masuk dan duduk di pangkuanku. Aku pun memeluknya.

Rasanya seperti ponsel yang sedang di charge.

"Apa kamu masih lama?" Pete berbicara sambil menatapku.

"Ada apa? Bosan?"

Apa mood pete sedang buruk? Atau hanya dia sedang manja kepadaku?

"Aku lelah."

Pete kembali membawa dagunya ke bahuku. Aku hanya mengelus rambut belakangnya.

Pete jarang sekali mengeluh lelah kepadaku. Sepertinya venice mulai nakal.

Anak itu!

"Badanku sakit, vegasss...!"

Pete menyembunyikan wajah nya dileher ku. Ketika berbicara, nafas nya membuat ku merinding. Haha

"Kamu habis melakukan apa? Aku sudah bilang untuk membiarkan jane mengerjakan pekerjaan mu bukan?"

Aku masih terus mengelus rambut pete.

"Tadi aku lihat jane sedang olahraga di halaman. Aku juga ikut. Aku pikir akan seru dan sehat. Tapi badan ku malah sakit sekarang."

Aku hanya diam. Pete sebenarnya orang yang kuat. Kenapa dia sudah kelelahan hanya dengan lari dihalaman?

"Pasti kamu tidak pemanasan kan?"

Aku hanya menebak.

"Iyaaaa..! Aku terlalu bersemangat tadi. Sakittt huhu.."

Pete berbicara dengan  berpura-pura menangis. Apa dia tau dia sangat lucu.

"Haha baiklah. Tunggu dulu sebentar. Pekerjaanku hampir selesai. Setelah itu akan memijat badanmu. Oke?"

Pete hanya mengangguk dengan wajah yang masih di leherku.

Sebenarnya pekerjaan ku masih banyak. Tapi aku akan menyelesaikan setengah saja, baru ku lanjut ketika pete tidur nanti.

"Pete, kamu tidur?"

Aku mencoba melihat wajah nya. Dia seperti sudah sangat mengantuk.

"Tidak, belum tidur."

Pete bilang seperti itu tapi matanya sudah tertutup setengah.

"Pekerjaanku sudah selesai. Ayo kembali ke kamar. Badanmu masih sakit bukan?"

It's over.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang