Bertemu Calon Mertua

1.2K 78 2
                                    

Selamat membaca

Hari berganti hari Minggu berganti Minggu kini hubungan Rafael dan adsya sudah tidak ada lagi kata canggung membuat mereka berdua semakin dekat dan adsya juga sudah kembali menjadi gadis yang ceria.

Hari ini Rafael mengajak adsya ke rumahnya karna sang mamah yang selalu mendesak Rafael untuk segera membawa adsya kerumah untuk bertemu.

"Kak aku takut"cicit adsya yang sedang berdiri dirumah mewah dan megah ini.

Rafael tertawa mendengarnya"kenapa takut Hem keluarga aku engga makan orang ko"ucap Rafael menenangkan adsya yang terlihat gugup

"Aissh,aku juga tau kak cuman aku takut mamah sama papah kamu gak suka sama aku terus nyuruh aku buat ninggalin Kaka"balas adsya menatap mata rafael dengan mata yang berkaca kaca.

"Engga akan,percaya sama aku"Rafael mengusap kepala adsya dengan penuh kasih sayang.

Rafael menggenggam tangan adsya dan membawanya ke dalam rumah pasti Rena dan hendra sudah menunggu,ketika masuk adsya melihat orang tua Rafael yang sedang duduk di sofa sambil berbincang bincang.

"Assalamu'alaikum mah pah"ucap Rafael saat menghampiri kedua orang tuanya sambil menyalimi tangan orang tuanya yang di ikuti oleh adsya.

"Hemmmm mamah tebak ini adsya ya"ucap rena mamah Rafael saat melihat adsya yang sedikit menundukkan kepalanya karena gugup apalagi ini kali pertama adsya pergi kerumah laki laki apalagi ini rumah pacarnya.

"Ehk i-iya Tante kenapa Tante bisa tau nama adsya"balas adsya tersenyum manis sebisa mungkin ia menahan rasa gugup dan takutnya.

"Sini dduk dulu"rena menarik tangan adsya pelan dan dduk di sampingnya,pantas saja Rafael mencintai gadis yang di depannya ini wajahnya yang cantik nan imut dan sopan membuat dirinya saja sebagai perempuan langsung menyukainya apalagi Rafael laki laki.

"Kamu mau minum apa sayang"tawar rena dengan ramah

"Gak usah tente adsya gak haus ko"balas adsya tersenyum

"Gak usah panggil Tante panggil mamah sama papah aja kan kamu calon istrinya anak mamah"rena menggoda adsya yang membuat pipinya merona membuat mereka tertawa melihatnya.

"Orang tua kamu gimana sehat?"tanya Hendra papah Rafael yang membuat Rena dan rafael mentapnya ralat menatap tajam yaaa

Adsya yang mendengar itu hanya bisa menundukkan kepalanya dalam dan membuat air matanya terjatuh tanpa diminta"orang tua adsya udah tenang di surga pah" lirih adsya berusaha tidak menangis papah Rafael terkejut mendengarnya berbeda dengan mamah Rafael yang sudah tau.

"Jangan menangis nak anggap saja mamah sama papah ini orang tua kamu,jangan ngerasa sendiri ataupun gak punya siapa siapa sayang"rena menenangkan adsya yang sudah menangis sesegukan.

"Ma-mah boleh adsya peluk?"izin adsya yang membuat rena memeluknya erat memberi adsya ketenangan dan kenyamanan.

"Maaf sayang papah gak tau,terus kamu tinggal dirumah sama siapa,sama kaka atau adik?"papah Rafael kembali bertanya.

"Adsya tinggal sama sahabat adsya namanya Neta,adsya gak punya adik kalo Kaka adsya punya tapi udah gak ada d-ia dib-bunuh sama seseorang d-dua tahu-n yang lalu"tangis adsya kini tidak terbendung lagi semua keluarganya mati terbunuh bahkan sampai sekarang belum tau siapa pelakunya.

GRENZUELLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang