kehilangan dengan tragis

801 50 80
                                    

"Manusia itu kuat,yang gak kuat itu bantinnya"

(Revan evender)

*
*
*


Suara tangisan terdengar diseluruh lorong rumah sakit tangisan pilu dan juga isakan kian menjadi.

Tangisan yang begitu menyayat hati dan raungan yang menyakitkan membuat siapapun yang mendengarnya akan ikut meneteskan air mata.

Kehilangan seorang sahabat seperjuangan tidak pernah terbayang sedikitpun dibenak mereka.

"Kamu harus kuat revan,jangan terus menangis seperti ini kasian sahabat kamu kalo kamu terus nangis kayak gini"ucap rena mencoba menenangkan sahabat anaknya

Rena bukan tidak sedih tetapi sebisa mungkin dia tidak menangis untuk menguatkan sahabat anaknya, namun semua itu gagal karena dirinya seorang ibu yang tidak akan pernah ingin melihat kejadian seperti ini.

"Saya gak bisa tante d_dia sahabat terbaik saya kenapa saya harus kehilangannya saya belum si_ap"

"Tante tau siapa juga yang akan siap untuk kehilangan?siapapun tidak akan siap tapi kamu harus belajar ikhlas nak"

Kehilangan ataupun perpisahan dengan cara bermitan ataupun tidak keduanya sama sama menyakitkan.

Beberapa kenangan saat sedang bersama sama terlintas di pikirannya membuat tangisnya semakin histeriss.

"GUE GAK BISA DIA SAHABAT TERBAIK GUE ARGHH"Revan berteriak memukul dadanya yang terasa sesak

Mereka semua yang ada disana hanya bisa menghela nafas kasar melihat revan yang kacau.

"Orang normal mah nangisin sahabat manusia lah ini nangisin si jamal motor Supra"ucap rayyan menghela nafas pasrah

"Gue sebagai sahabat sekaligus ketua lo ngerasa gak ada harga dirinya dibandingin sama motor kampungan lo itu"Rafael berdecak sebal karena sahabatnya ini rela menangis berjam jam karena motor supra nya yang terbakar.

Pasalnya saat rafael memutuskan untuk tidak keluar ada para sahabatnya dan juga tim pemadam kebakaran yang menyelamatkannya.

Tapi dengan tingkah konyolnya revan membawa motor supranya menerobos masuk kedalam untuk menyelamatkan Rafael dan juga adsya.

Alhasil motornya terbakar karena kondisi yang tidak memungkin dan juga kobaran api yang semakin membesar dan meleber.

"Kalian lagi ngapain pake nangis segala berisik anjir yang meninggal bukan ketua ataupun Queen bos kalian"ucap rangga berkata sambil menatap sinis anak anak aodra yang ikut menangis sampai sesegukan

"Kalian gak mau ngucapin bela sungkawa sama gue atas meninggalnya si jamal hah"mereka semua tersentak karena nada bicara Revan yang tinggi alias berteriak.

"Gue.....gue sedih liat si Revan nangis kejer kayak gitu hiks anjing kasian"kafka berucap dengan sesegukan dengan air mata yang terus mengalir.

"Kalo gue nangis karena takut diminta ganti sama si revan karena gue yang suruh dia buat bawa motornya kedalam"ucap dimas di sela sela tangisnya.

GRENZUELLA (END)Where stories live. Discover now