Nomin

72K 1.8K 93
                                    

















Pagi hari yang cerah. Terlihat seorang pemuda yang sedang berjalan dengan pelan dikoridor sekolah. Na Jaemin. Itu namanya.

Dia berjalan menuju kelasnya yang ada di ujung. Kelas 11 Mipa 1. Yapp dia anak yang pintar dan juga berprestasi. Tapi sayangnya banyak yang membully nya karna dia anak yang miskin. Dia selalu memakai kacamata bulatnya, juga orangnya sangat tertutup dan jarang berkomunikasi dengan orang orang disekitarnya.

Saat kakinya ingin masuk ke dalam kelas, tiba-tiba tangannya ditarik dengan kasar oleh seseorang. Membuat pemuda manis itu terkejut dan meringis. Kemudian menoleh siapa yang sudah menariknya sekencang itu.

"J-jeno..."

Seseorang yang dipanggil Jeno pun langsung menarik tangan mungil itu untuk mengikuti langkahnya yang lebar.

"Jeno... Sakitt tolong lepaskan.." ucap Jaemin sambil berusaha untuk melepaskan tarikan tangan itu tapi bukannya melepaskan, Jeno malah semakin kuat untuk menariknya.

Langkah Jeno terhenti disebuah gudang yang tak terpakai disekolah mereka.
Jeno pun langsung masuk sambil menarik tangan kurus Jaemin dan menutup pintunya.

Didorongnya tubuh kurus Jaemin ke dinding dan mengukungnya.

"Na Jaemin... Sekarang katakan apa yang kau lakukan semalam" ucap Jeno dengan suara beratnya sambil menatap tajam mata bulat yang tertutupi oleh kacamata.

Mendengar suara itu membuat tubuh Jaemin sedikit bergetar ketakutan. Dia langsung menunduk dan tidak menjawab apapun.

Jeno yang geram pun langsung menarik rambut Jaemin dengan kuat hingga pemuda manis itu meringis antara sakit dan pusing dikepalanya

"Akh! Shh sakitt"

"Jawab Na Jaemin! Apa kau bisu sekarang hah!"

Jaemin menggelengkan kepalanya sembari meneteskan air mata. Tangannya menahan tangan Jeno yang terus menarik rambutnya dengan kuat. Dia yakin pasti ada beberapa rambutnya yang tercabut.

"M-maaf shh aku semalam langsung pulang. A-ada urusan penting. Maaf Jeno"

Jeno berdecih mendengar jawaban sosok manis yang ada dihadapannya dan semakin menarik kuat rambut itu.

"Jangan bohong! Aku tau kau menghindariku bukan? Jawab!"

"Tidak! Hiks a-aku tidak berbohong. Aku bersungguh-sungguh"

"Cih dasar tidak berguna"

Dengan cepat Jeno melepaskan tarikan rambut itu dan berjalan keluar gudang untuk pergi kekelasnya. Meninggalkan pemuda manis itu sendirian disana

Jaemin merasakan pusing yang sangat teramat dan berjalan menuju kelasnya lagi dengan lesu.



.....





"Nana pulang.."

"Nak? Sudah pulang sayang, sana mandi lalu ganti bajumu dengan rapi ya?" ucap ibunya Jaemin, Na Yoona dengan senyuman dan diangguki oleh anaknya.

Jung FamsWhere stories live. Discover now