magicstopia 21

262 33 1
                                    

Magicstopia🍃

























Cahaya berpedar menyilaukan dari tubuh orang itu disana tangan sylva sudah benar-benar hampir menyentuh permukaan topengnya.

Sylva menarik tangannya kembali lalu memposisikannya di depan wajahnya untuk menghalangi cahaya yang menerobos matanya.

Tak lama setelahnya, sebuah tarikan terasa di masing-masing lengannya. Membawanya menjauhi orang itu beserta cahaya kasar itu.

Sylva memekik terkejut, apalagi ia tidak dapat melihat bagaimana wujud dari sesuatu yang sedang menariknya menjauh.

Memberontak adalah hal yang satu satunya dapat ia lakukan saat ini.



SYUNG!

BYARR!!






Cahaya itu padam. Sylva sudah tidak merasakan pegangan pada kedua lengannya lagi.

Saat ia membuka mata semuanya sunyi. Kegelapan hutan yang nampak terang karena mata birunya memiliki kemampuan untuk melihat di kegelapan malam di hutan.

Sylva melihat tanaman jalarnya yang ia gunakan mencengkram tubuh seseorang yang merupakan keturunan black magic itu telah terkulai sia-sia di bawah.

"Hah?! Mwo!? "

Sylva berlari mendekati lokasi tanamannya.

Ternyata ia diseret cukup jauh.

"Dia kabur! Bagaimana bisa?! "

Sylva masih belum mengerti apa yang terjadi, tadi dia hanya melihat silau cahaya lalu diseret menjauh.

Apa itu salah satu trik untuknya melarikan diri? Kalau begitu apa yang menariknya menjauh tadi? Lalu kemana mereka lenyap??

Begitu banyak pertanyaan muncul di benaknya.

"Aku harus kembali, ya. Aku harus memberitahukan ini pada yang lain! "

Katanya yakin lalu berlari tergesa meninggalkan tempat itu.

























"Aku akan mengurusmu nanti,, kau adalah jarum yang berbahaya, kecil. Tunggu saja, aku akan membereskanmu secepatnya sebelum kau tumbuh menjadi jarum yang kuat! "

Kata seseorang dengan kemarahan yang kentara dalam kalimatnya.

























Sesampainya di Academy, sylva menyadari bahwa dirinya benar-benar pergi begitu lama. Kini telah hampir subuh.

Para hyung, dan steros ssaem pasti sudah beristirahat.

*yah,,, mungkin besok. Aku akan menceritakannya

Merasa itu adalah keputusan yang baik, sylva memilih kembali ke asrama.

Saat berjalan, sylva merasa sesuatu sedang memperhatikannya.

Sylva kemudian waspada, dia menoleh ke segala arah.

Dia merasa diawasi, namun tidak merasa terancam.



Srak.....





Semak bergoyang mengalihkan perhatiannya.
Sylva bergerak mendekati semak itu, dengan kibasan jari telunjuknya, semak itu bergerak menyibakkan dirinya sendiri.

Dan kosong. Tidak ada apapun disana.

"Huhh~ pikiranku kacau. Aku butuh istirahat"

Katanya lelah.

Magicstopia 🌌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang