BAB 2

1.8K 132 3
                                    

Mobil hatchback berwarna hitam dengan striping list merah itu masuk ke halaman rumah Keluarga Jiang. Jiang Cheng dan Jiang Yanli yang menerima tamu di ruang depan sedikit bingung. Jiang Cheng dengan langkah lebar langsung menghampiri orang yang parkir di halamannya. Ia sudah bersiap ingin mencerca Wei Wuxian. Tapi sebelum ia mengeluarkan suara sudah mengerutkan dahinya dengan apa yang ia pandang. Lan Wangji, orang yang tidak asing keluar dari mobil Wei Wuxian dan dengan cepat Lan Wangji segera ke kursi penumpang untuk membopong Wei Wuxian keluar.

"A-xian" pekik Jiang Yanli dengan mata membulat
"Ada apa dengannya? Kau apakan dia?“ tanya Jiang Cheng dengan tatapan seperti ingin membunuh
"Kenapa tidak dibawa kerumah sakit?“ tanya Jiang Yanli dengan tatapan sedih melihat orang yang sudah ia anggap adik terluka, bahkan kepala mengucurkan darah segar
"Dia tidak mau. Dia pingsan saat diperjalanan" ujar Lan Wangji
"Masuk..." ucap Yu ZiYuan yang sedari tadi mengamati dari Lantai 2 rumahnya
"Wen Qing tolong A-xian" pinta Jiang Yanli
"Biar aku rawat" ujar Weng Qing, teman baik Jiang Yanli yang seorang dokter
"Kak XiChen... Maaf, saudaraku kena masalah" ucapan Jiang Cheng pelan karena pertemuannya dengan ibunya tertunda
"Sepertinya saudaraku juga terlibat" jawab Lan Xichen dengan tersenyum ramah
"Kak, inikah keperluan yang kau maksud?" tanya Lan Wangji
"Hem, dia kekasihku yang belum ku kenalkan padamu" jawab Lan Xichen
"Tidak perlu. Kami sudah saling mengenal!" ujar Jiang Cheng dengan nada sinis
"Ayo semua masuk" ujar Yu Ziyuan lagi setelah berada di teras rumahnya

Wei Wuxian dibawa ke kamar yang biasanya ia pakai saat tidur disana. Letak kamarnya yang paling dekat dengan pintu depan. Kepala Wei Wuxian yang terluka di bersihkan dan sudah di perban. Tak lama ia sadar, matanya mengerjap, ia melihat orang yang ia kenal mengelilinginya. Jiang Yanli Langsung memeluk Wei Wuxian, dengan air mata yang sudah tidak mampu ia tahan lagi.

"Kenapa kau masih bersikeras dengan Song Lan? Dia tidak baik A-xian..."
"Aku tidak ingin bertemu dia lagi kak. Aku akan memutuskan hubungan dengannya" ujar Wei Wuxian tersenyum lalu Jiang Yanli melepaskan pelukannya yang duduk memunggungi pintu kamar yang masih terbuka lebar.
"Bagus, udah berulang kali kena pukul gak jera! Apa yang bikin kau jera sekarang?“ tanya Jiang Cheng walau kata-katanya kasar namun ini lah bentuk perhatiannya
"Dia sudah punya penggantiku" jawab Wei Wuxian pelan
"Bodoh! Sejak dulu harusnya kau sadar! Bukan sekarang setelah luka begini!!“ ucap Jiang Cheng emosi lalu akan memukul Kepala Wei Wuxian namun ia tahan.
"Kak... Tadi aku pulang dengan siapa? Sepertinya dia mengenalku" tanya Wei Wuxian ke Jiang Yanli
"Tuan Muda Lan kedua, Lan Wangji" ucap Jiang Yanli lalu beranjak dan membiarkan mata Wei Wuxian menatap pintu kamar, dimana ada Lan Wangji dan Lan Xichen di sana, yang masih mengobrol.

Wei Wuxian beranjak dari tempat tidur, saat ia akan bangun ia merasakan kepalanya masih berdenyut nyeri. Ia kembali terduduk dan memegangi kepalanya. Membuat Lan Xichen dan Lan Wangji masuk ke kamar, namun hanya berdiri diambang pintu. Tidak berani untuk masuk lebih dalam.

"Kau mau kemana? Seharusnya kau di rumah sakit. Aku akan menuliskan resep obat, yang bisa kau tebus di apotik" ujar Wen Qing
"Wen Qing... Kak, Kau disini?“ tanya Wei Wuxian
"Iya" jawab Wen Qing lalu memberikan resep ke Jiang Cheng "tebuslah ke Apotik. Tidak mungkin aku meminta orang yang sakit" tambahnya
"Aku mengerti! Siapa juga yang membolehkan dia pergi! Berdiri saja sudah akan jatuh!!" ejek Jiang Cheng
"A-xian, kau ingin bicara dengan Tuan muda Lan kedua?“ tanya Jiang Yanli pelan. Wei Wuxian hanya mengangguk, dan mendapat jawaban senyuman dari Jiang Yanli
"Dia mau bicara" ucap Jiang Cheng yang menepuk pundak Lan Wangji lalu pergi keluar kamar di ikuti lainnya
"Ada apa?“ tanya Lan Wangji setelah semua orang keluar dari kamar
"Terima kasih"
"Sama-sama"
"Apa kau menceritakan semuanya tadi? Ke mereka?“
"Emn"
"Apa Song Lan kemari?"
"Tidak"
"Mengapa kau meninggalkanku dulu? Setelah 8 tahun, akhirnya bertemu lagi, dengan kondisiku yang terlihat... payah." tanya Wei Wuxian, lalu mendongak menatap mata Lan Wangji

Wei Ying, izinkan aku menikahimuWhere stories live. Discover now