Gataksa - 12

66 4 0
                                    

Aksata berjalan dilorong sekolahnya sambil menggandeng tangan Gata. Membuat sisiwi-siswi iri melihat Gata yang mendapat sikap lembut dari Aksata.

Terlihat teman-temannya sudah menunggu Gata dan Aksata diparkiran, karena mereka akan pergi bersama ke markas Bruiser.

Sesampainya Gata dan Aksata dipinggir motornya, Aksata memakaikan helm kepada Gata seperti biasa.

"langsung ke markas?" tanya Dirga berjalan menghampiri Aksata dan Gata. Karena tadi pagi Aksata tergesa-gesa mencari Gata, ia sampai tidak memarkirkan motornya disebelah kelima motor temannya.

Aksata menganggukan kepalanya tetapi tangannya tetap focus mengaitkan pengait helm

"langsung aja, jangan misah"

"okee" Dirga kembali berjalan menghampiri Wilo yang sedang berdiri dipinggir motornya.

"duh makin terang terangan aja lo, dirge" ucap Kipli yang langsung mendapat tatapan tajam dari Wilo, berbeda dengan Dirga yang terlihat santai.

"udah biarin. Lo mau pake sendiri atau gue pakein?" tanya Dirga sembari memegang helm untuk Wilo.

"pake sendiri lah!" jawab Wilo sewot dan langsung merebut helmnya yang dipegang Dirga.

"gue aja sini yang pakein, will" kini giliran Diki yang usil.

"diem lo berdua!" ucap Wilo ketus lalu memasang helmnya sendiri. Kelima orang itu tertawa melihat Wilo berbicara ketus, rasanya seperti memiliki adik perempuan yang bisa dijaili sesuka hati.

"woy buruan," ucap Yuta.

Dirga, Xion, Kipli, Diki segera menaiki dan menyalakan motornya.

Setelah semua siap, keenam anggota inti Bruiser itu keluar dari area sekolah dan melesat kearah markas Bruiser.

Motor mereka terlihat beriringan membelah jalanan dengan Aksata yang berada di paling depan. Jaket hitam yang digunakan oleh inti Bruiser membuat mereka semakin disegani.

Beberapa kali, terdengar bunyi klakson menyapa mereka, dari geng motor lain yang sudah berdamai.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh, akhirnya keenam motor inti Bruiser memasuki halaman depan markas Bruiser.

Terlihat beberapa motor lain terparkir disana, sudah pasti itu motor anggota yang lain.

Tangan Aksata terulur kebelakang untuk berjaga-jaga saat Gata akan turun dari motornya. Gata berdiri disebelah motor kekasihnya, bersebelahan dengan Aksata yang baru saja turun dan melepas helmnya.

"yang" ucap Aksata saat lelaki itu melihat tangan Gata bergerak akan melepas helmnya.

Gata yang mengertipun, segera menurunkan tangannya lalu menghadap Aksata, agar Aksata lebih mudah membuka pengait helm yang Gata kenakan.

"senyum dikit dong, sataaa" jemari Gata menyentuh rambut Aksata yang terlihat berantakan karena memang tipe rambut Aksata ini messy hair.

Sedari tadi Gata memperhatikan wajah kekasihnya itu yang terlihat sangat datar dengan kening yang mengerut saat melepas pengait helm.

Setelah menaruh helm Gata, Aksata menatap Gata. "kenapa harus senyum?" tanya Aksata.

"soalnya ada aku" Gata memiringkan kepalanya dan menampilkan deretan giginya yang rapih.

Lucu banget, sialan –batin Aksata.

"dih" Aksata mengalihkan pandangannya lalu berjalan.

"dih? Ko dih si? Aksataa!" teriak Gata dan langsung berlari mengejar Aksata yang sudah berjalan jauh didepannya.

"ayo will," ucap Dirga yang sudah meraih tangan Wilo lebih dulu. Wilo mengalihkan pandangannya menatap tangannya yang digenggam oleh Dirga, sedari tadi Wilo sedang memperhatikan perlakuan Aksata kepada Gata.

GATAKSA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang