29.

76 24 52
                                    

Namanya Choi Beomgyu, itu nama pemberian sang ibu. Anak kecil itu begitu menyukai namanya, dia selalu dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai Choi Beomgyu anak dari Shin Yuri.

Selalu seperti itu sampai setidaknya ia berusia 8 tahun. Hal itu kemudian perlahan berubah ketika setiap teman nya selalu menanyai hal yang sama ketika ada pertunjukan kesenian kelas.
Hampir seluruh siswa selalu mengajak kedua orangtua mereka agar hadir dan menonton pertunjukan bakat mereka.

Lain hal dengan beomgyu, bahkan ibunya pun jarang hadir dalam acara tersebut. Beomgyu faham, ibunya sibuk. Pekerjaan sebagai dokter kandungan tentu sangat sangat membuatnya sibuk, bahkan jika itu hari libur panggilan dari rumah sakit selaku saja datang mengganggu.

Tapi hak itu tentu tidak berlaku pada teman teman nya, semua dari mereka selalu bertanya 'kemana ayahmu?'.
Beomgyu tentu tidak dapat menjawab, karena sejatinya dia bahkan tidak tahu nama ayahnya.

Bahkan ketika tiap anak berlomba maju ke depan kelas untuk menceritakan sosok sang ayah, tentang apa pekerjaan nya, keseharian nya, pengalaman tak terlupakan bersama sang ayah, beomgyu kecil hanya diam. Tidak tahu apa yang harus dia ceritakan.

Saat teman temannya begitu heboh mempersiapkan perayaan hari ayah, beomgyu kembali diam. Ingin ikut merayakan, tapi tidak tahu dengan siapa.
Bahkan ketika teman teman nya menggerutu bagaimana menyebalkan nya ayah mereka, beomgyu hanya menjadi pendengar.

Di kecil beomgyu tumbuh dengan perasaan penasaran tentang seperti apa sosok ayah nya? Apakah dia pria yang tampan? Seperti yang selalu diceritakan oleh teman perempuan nya.
Atau dia pria yang galak ketika memarahi teman laki lakinya yang sedang terbuai game online hingga lupa waktu?
Atau dia adalah sosok yang humoris dan selalu membawa kehangatan dalam keluarga?

Bisik bisik tetangga tentu dengan mudahnya mengalir ke telinga beomgyu kecil,
"anak itu tidak punya ayah, entah kapan Yuri itu hamil, tau tau sudah punya anak. Memalukan"

Di dorong rasa penasaran ia mencoba memberanikan diri untuk menanyakan perihal ini kepada sang nenek saat pulang sekolah, bukannya mendapat jawaban, pukulan serta makian yang justru ia dapat.
"kamu anak pembawa sial! Masih berani kamu bertanya hal menjijikkan itu?!! Aku tidak paham dengan jalan pikiran Yuri!! Bisa bisa nya dia mengambil mu sebagai anak!! Sejak kehadiran mu, tidak ada kebahagiaan di rumah ini, ENYAHLAH!!!"

Beomgyu hanya terus menangis dan mengunci diri di kamar mandi. Takut keluar dan mendapat pukulan dari sang nenek. Ratusan kali beomgyu berusaha menjadi cucu yang sempurna, namun semua itu terasa hanya menjadi buih di lautan.

Sang ibu selalu datang setelahnya, mendekat beomgyu erat erat sambil terus mengucap beberapa kalimat yang sudah beomgyu anggap seperti mantra
"ibu disini, ibu tidak akan meninggalkan mu. Semua akan baik baik saja. Ada ibu yang mencintai kamu."

Kejadian seperti itu terus berlanjut bahkan ketika usianya menginjak remaja. Berpindah rumah dan sekolah tak membuat isu mengenai latar belakang nya menghilang, semua itu seolah merangkap menjadi bayang bayang yang akan terus mengikuti kemana pun beomgyu melangkah.
Karena itu, dia tumbuh dan memilih menjadi remaja yang hidup tanpa cahaya, hanya dengan cara seperti itu ia tak perlu khawatir jika orang orang melihat bayangan nya.

Awalnya beomgyu selalu mengira bahwa jalan yang ia pilih adalah yang paling tepat, mengunci rapat rapat rasa penasaran yang begitu kuat bergejolak dari dalam dirinya. Sampai dia berusia 16 tahun, kecerobohan nya menggagalkan niatan nya untuk menjauhi cahaya, Kang Taehyun. Dia alasan beomgyu gagal berpegang pada prinsip nya, pertemanan terjalin begitu saja diantara mereka.

 Dia alasan beomgyu gagal berpegang pada prinsip nya, pertemanan terjalin begitu saja diantara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang