21. Renjun; Akhir Dari Semuanya.

427 20 0
                                    

Kini Renjun dan Jaemin sudah kembali ke Korea Selatan, omong-omong tentang Mark yang juga si pengusaha kaya itu. Mark dan Jaehyun sudah memutus kontrak, di mana seluruh uang yang Mark berikan ke Jaehyun karena membeli Renjun kini sudah tergantikan.

Sebelumnya, sempat ada perdebatan dikarenakan Mark belum menjalin hubungan apapun dengan Renjun namun Renjun sudah pergi tanpa kabar.

Kandungan Renjun kini sudah memasuki minggu ke 20. Sejak kandungannya berumur 17 minggu, ia tidak pernah lagi merasakan dibentak atau pun dipukuli oleh seseorang. Renjun disayang oleh Jaemin layaknya ratu, bahkan Jisung atau adik Jaemin pun sudah mengetahui hal itu terkait Renjun yang sedang mengandung.

Jisung sangat exicted terharap bayi yang ada didalam perut Renjun. Jisung bahkan rela menuruti semua hal yang diinginkan Renjun ketika Jaemin sibuk kerja. Renjun tak masalah jika Jaemin bekerja tetapi ia tidak begitu enak dengan perlakuan Jisung terhadapnya, mungkin karena ia terlalu lama tidak merasakan kasih sayang? Entahlah.

Jisung menoel – noel perut Renjun yang berisikan bayi itu dengan wajah sumringah.

"Bundaa ... Dede-Nya kalau lahir pasti sangat lucu. Ah ... Tadi pas di USG dede-Nya perempuan ya, Bun?" Jisung bahkan mengelus perut Renjun dengan lembut.

"Iya Jis, eh kamu belum makan ya? Ayo masak sama Bunda." Renjun mengajak Jisung untuk memasak bersama didapur.

Jisung mengiyakan tawaran ibunda tersayangnya, sejujurnya Jisung sangat-sangat menyayangi Renjun ia bahkan tak peduli apapun gender Renjun. Karena, sedari kecil Jisung tak pernah mendapatkan kasih sayang ibundanya, kedua orangtua Jisung pergi tanpa jejak dan entah masihkah ia hidup atau tidak.

Sejak ia menemukan sesosok Renjun, Jisung tak ingin menjauh dari Renjun kemana pun Renjun berada pasti selalu ada Jisung disampingnya.

Terdengar suara knop pintu yang terbuka, sudah pasti itu Jaemin. Jisung segera keluar dari dapur untuk menyambut kehadiran Jaemin.

"Hyung, itu didapur ada Ibun lagi masak. Temani dahulu, Jisung ingin membuat susu untuk Ibun." celetuk Jisung ketika Jaemin pulang dari kerjanya.

Jaemin yang sedang lelah dan mendengar Renjun sedang memasak untuknya langsung kembali bersemangat seperti sediakala. Jaemin melepas jas miliknya ke sembarang arah, ia dengan terbirit-birit jalan ke arah dapur untuk melihat sicantik yang sedang sibuk dengan peralatan dapur.

"Renjun sayang ... Apa itu tidak melelahkanmu, hm? .. Biarkan Jisung sendiri yang memasak atau panggil bibi," sahut Jaemin sembari mencium aroma khas Renjun dari celak lehernya.

"Noo! Biarkan aku melakukannya, aku ingin memasak untuk Jisung dan juga dirimu. Biarkan bibi istirahat," jawab Renjun yang masih sibuk dengan acara masak memasaknya.

Keduanya sibuk mengobrol sembari bermesraan didapur sementara Jisung yang menyaksikan itu hanya tersenyum, sangat jarang sekali kakak lelakinya ini bisa se–terbuka itu dengan oranglain yang bahkan dengan adiknya sendiri pun Jaemin tidak ingin memberitahu secuil kelelahan tentang dirinya yang selalu bekerja.

Jisung merasa, ia seperti 1 dari 10 orang terbahagia sekarang. Ia merasa jika keluarganya sudah cukup harmonis ditambah si bayi yang akan lahir yang menjadi pelengkap hidupnya serta sang kakak alias Jaemin.

Keluarga itu sudah selesai dengan acara masaknya dan juga acara makan, saat hendak mencuci piring, Renjun sudah mengusulkan bahwa ia yang akan mencuci semua piring bekas makan mereka namun Jaemin tidak menyetujui hal itu. Berakhir ada sedikit perdebatan diantaranya.

"Tidak tidak! Renjun sudah memasak untuk semua ini, sekarang Renjun harus beristirahat secukupnya. Ia tidak boleh kelelahan!!" Jaemin tampak sangat khawatir dengan Renjun yang bahkan Renjun sendiri tak merasa keberatan jika ia yang mencuci semua piring - piring kotor itu.

"Ayo bersuit tiga kali, jika ia kalah maka semua piring - piring kotor ini dicuci oleh yang kalah." Renjun yang tampak engap dengan perdebatan antara kakak dan adik itu pun akhirnya mengusulkan hal itu. Ketiganya bersuit namun berakhir Jisung yang kalah dan semua piring kotor itu dicuci oleh Jisung.

Jaemin sibuk mengerjai Jisung yang sedang mencuci piring, Jaemin bahkan menjaili adiknya. Renjun yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, tak heran dengan semua ini.

Sementara Renjun sendiri, ia duduk disofa dan sibuk menonton acara televisi sembari mengelusi perutnya. Ia rasa semua masalahnya terhempaskan sudah ketika bersama Jaemin beserta adik Jaemin alias Jisung.

"Baby .." Renjun bermonolog,
"Nanti kalau baby lahir, baby harus jadi anak yang penurut ya, sayang. Baby tidak boleh membantah apapun perintah Jaemin, okay?"

"Bunda sayang baby, nanti baby pokoknya harus jadi anak yang cerdas. Tidak boleh bodoh seperti mommy. Mommy putus sekolah karena penyakit mommy, kelak ketika baby lahir, baby harus sehat. Tidak boleh penyakitan seperti mommy yang menyusahkan,"

"Dan .. Baby nanti harus sayang sama hyung Jisung, jaga Jisung hyung dengan baik. Jangan lalai seperti mommy, karena sifat bodoh mommy, hyung Taeyong harus merenggut nyawanya." Renjun sedikit mengeluarkan air matanya ketika ia kembali mengingat ketika Taeyong merenggut nyawanya, bahkan saat akhir dari semuanya, Taeyong sempat berpesan kepada Jaemin untuk selalu menjaga Renjun di mana pun Renjun berada.

Jaemin yang sedikit mendengar monolog Renjun segera menghampirinya, ia mengecup kening Renjun. Jaemin menghapus air mata Renjun, Jaemin sangat tak ingin melihat seseorang yang disayanginya menangis.

"Renjun sayangnya mas Jaemin, jangan menangis ya? Renjun tak salah apa-apa kepada Taeyong, memang sudah kewajiban Taeyong untuk menjaga Renjunie." Jaemin berusaha menangkan Renjun yang sedang menangis bahkan ini lebih keras dari yang sebelumnya.



____

Kira kira mau ekstra chap enggak? Sejujurnya ide ku cuma sampai disini~ hehehe.
Tapi kalau mau ekstra chap, bakal aku usahain nguehehehe.

Anw ada pesan yang mau kalian sampaiin sama karakter yang ada di book ini?

O1. Renjun?

O2. Jaehyun?

O3. Taeyong?

O4. Eunha?

O5. Lucas?

O6. Jeno?

O7. Kawan-kawannya Renjun?

O8. Mark?

O9. Jaemin?

1O. Jisung?

12. DLL?

Atau

13. Aku? Nguehehehe.

Akhir Dari Semuanya ; Renjun[END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang