09. Bertemu Kembali

28 4 0
                                    

Pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang di ajarkan oleh Albus berjalan dengan lancar, Heasdria kini sudah kembali ke kondisi biasanya.

Kali ini dia memperhatikan para murid tengah menyimak apa yang di sampaikan oleh Albus. Dalam hatinya, setiap kali dia menemani salah satu profesor yang sedang mengajar, rasanya dia menjadi murid untuk yang kedua kalinya.

Namun, posisinya saat ini bukanlah sebagai murid, jadi dia hanya bisa berharap mungkin saja suatu saat nanti dia akan merasakannya lagi, memakai seragam dan jubah sekolah sesuai asramanya, duduk di Common Room asrama, nyelonong masuk ke bagian terlarang perpustakaan---

Maaf itu kebiasaan Heasdria saat dia masih bersekolah.

Kita kembali ke topik utamanya.

Kini giliran McClaggen berduel dengan Albus, sementara Heasdria, dia bertugas mengawasi dan menjaga para muridnya agar tidak terluka.

"Mungkin, lebih baik kau melawan Profesor Epiander saja" ucap Albus membuat Heasdria terheran-heran,

"Lah kok, aku?" ucapnya dalam hati sembari menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi bertanya-tanya.

"Kalian hanya berduel saja" ucap Albus.

Heasdria akhirnya pasrah, dia berjalan melewati kerumunan murid dan berdiri jauh di hadapan McClaggen, murid yang menjadi lawan duelnya. Para murid yang lain mulai mengambil jarak agar mereka tidak terkena imbas.

"Aku tidak akan segan-segan, Profesor" ucap McClaggen dengan percaya diri.

"Oh tenang saja, aku tidak akan kalah darimu"

Mereka berdua saling membungkuk hormat, dan bersiap dengan tongkat mereka. Saat duel baru saja di mulai, McClaggen melemparkan mantra Expelliarmus kepada Heasdria yang tentu saja masih bisa di tangkis olehnya.

"Stupefy"

"Oh kau sudah mempelajarinya!" seru Heasdria senang sembari menghindari mantra tersebut.

Secara diam-diam, Heasdria membuat sebuah pelindung di sekitaran tempat berduel mereka agar murid yang lain tidak terkena mantra yang di tangkisnya.

Selama beberapa menit, McClaggen terus berusaha membuat Heasdria jatuh, tetapi gadis itu dengan mudahnya menghindar dan menangkis semua mantra yang dilontarkan kepadanya.

Saat terdapat sedikit celah, Heasdria melontarkan mantra Petrificus Totalus ke arah McClaggen tetapi mantra itu ternyata hanya lewat di sampingnya saja.

Murid itu tersenyum penuh kemenangan, tanpa menyadari bahwa mantra yang melewatinya kini berbalik arah, dan berhasil mengenainya membuat tubuh sang murid tidak bisa di gerakkan.

"Selalu waspadai belakangmu, McClaggen" Heasdria mencabut mantra pengikat tersebut,

"Bagaimana kau melakukannya?" tanya McClaggen.

"Rahasia" Heasdria berjalan membelakanginya, berusaha menjauh tetapi dirinya kembali berbalik dengan cepat.

Gadis itu melontarkan sebuah mantra tepat sebelum McClaggen yang memulai, membuat murid itu terpental tetapi berhasil mendarat di atas sebuah sofa yang Heasdria munculkan.

"Tetaplah waspada terhadap lawanmu..." Heasdria melangkah ke arah Albus sembari membisikkan sesuatu, dengan segera dia memanggil jubahnya, mengenakannya, lalu menutup sebagian wajahnya, tidak lupa dengan merapalkan mantra penghilang di sekitarnya, dan mengembalikan wujud wajahnya ke semula.

Pintu kelas terbuka dengan secara kasar, terdengar begitu banyak suara langkah kaki yang memasuki ruangan kelas,

"Ini sekolah, kau tidak punya hak---" ucap Minerva McGonagall.

Destiny's Path (Aurelius Dumbledore x OC)Where stories live. Discover now