satu: bandaids

170 26 4
                                    

[Aji's POV]

Gue baru banget keluar bioskop, abis nonton midnight sama Raki waktu DM dari akun gianabda muncul di notifikasi.

Awalnya gue nggak peduli, lagipula gue nggak kenal dia apalagi si Bima pacarnya itu, sampai gue akhirnya baca pesan paling bawah yang dia kirim.

Reaksi pertama gue, nih orang siapa dah? Aneh banget tiba-tiba DM ginian, terus abis itu gue buka akun dia, dan yang bikin gue salfok adalah postingan terakhir si gianabda ini.

Dia lagi foto berdua sama cowok yang bikin Raya batalin rencana nonton ini tadi gara-gara doi bilang mau ada acara keluarga sama cowok itu. Raya bilang cowok itu, kakak dia.

Selang beberapa menit gue keterusan stalk foto-fotonya, si gianabda kirim video, dan katanya dia yang rekam sendiri.

"Jancok!" umpat gue, bikin Raki yang lagi nyetir langsung noleh.

"Kenapa, sat?!"

"Apaan sih maksudnya, njing!" Bukannya Raya bilang mereka kakak adik?! Menurut lo semua nih ya, wajar nggak bagi kakak adik buat ciuman? Apa mereka begoin gue?!

"Apaan sih, Ji!?" tanya Raki lagi.

"Rak, menurut lo wajar nggak kalau kakak adik ciuman?"

"Hah? Ya enggak lah? Nggak guna banget lo tanya," jawabnya. "Kecuali bukan kakak adik yang punya hubungan darah beneran."

"Maksud lo?"

"Kakak adik ketemu gede."

Tadi waktu Raya bilang cowok itu kakaknya, gue sempet nanya kakak kandung apa bukan. Terus jawaban dia cuma, 'ya gitu deh'.

Anjir! Gimana sih?! Gue dikibulin??? Sialaaaannn!!!

"Lo bahas siapa, Ji?" tanya Raki.

"Ada, orang," jawab gue asal.

Babii! Sekarang gue harus ngapain?

"Gue nggak jadi nginep rumah lu deh, Rak."

Gue beneran lagi nggak bisa mikir sekarang. Jadi solusi terbaik kayaknya gue mending bengong di rumah, dari pada nginep di rumah Raki terus ditanya-tanyain sama dia.

"Kenapa?"

"Ada lah."

Selama perjalanan yang gue lakukan cuma diem. Kalo biasanya si Raki bakal riweuh ngomong ngalor ngidul tentang film yang selesai kita tonton, malam ini dia juga ikutan anteng.

"Kalau ada apa-apa, kabarin," katanya sebelum pergi ninggalin gerbang rumah gue.

Kadang gue bertanya-tanya, ini Raki yang emang pinter atau muka gue yang terlalu gampang kebaca.

***

Sepanjang malam setelah dapet DM horror dari gianabda, gue nggak bisa tidur. Bahkan kayaknya film horror yang gue tonton sama Raki kalah serem. Terus juga, saking bingungnya gue, rasanya ini kepala kayak penuh banget!

Dan asal lo semua tahu, berangkat ke kampus pagi ini, gue nggak mandi! Gue keasikan bengong di depan kaca, handuk kesampir di pundak, yang pada akhirnya gue lempar ke kasur waktu sadar udah jam tujuh kurang lima menit.

Gue juga harus debat dulu sama Ibu soalnya beliau minta anaknya buat sarapan dulu, sedangkan gue udah telat lima menit. Beruntungnya jarak rumah gue ke kampus deket dan pas sampai kelas, dosen gue belum hadir.

Sampai jam kuliah gue selesai, gue masih kepikiran berita semalem. Tapi anehnya, waktu si gianabda bilang kalau Raya selingkuh sama Bima, gue nggak se-sakit hati itu, malah banyakan bingungnya, sama kesel aja dikit.

magnoliaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum