Jennie termangu melihat betapa banyaknya bodyguard, milik keluarga Lisa. Mereka semua menunggu di halaman depan yang tampak sangat lebar dan luas. Dengan posisi menyebar, membuat pertahanan yang kuat.
Terlebih didepan mereka terdapat gerbang yang menjulang tinggi berwarna hitam, dengan lapisan emas di pinggirannya.
Lisa berdiri tegak tanpa bantuan kursi roda. Ia sedikit memaksakan dirinya, walaupun dengan bantuan kruk, tapi tetap saja itu tidak di perbolehkan oleh sang dokter.
Berkali-kali sudah Jennie ingatkan, namun gadis berambut hitam sebahu itu tetap menghiraukan perkataannya.
"Jangan dipaksa jika pahamu itu, masih terasa sakit" ujar Jennie yang memeluk lengan kanan Lisa.
"Aku kuat, ini tidak terasa sakit" bisik Lisa dengan kedipan matanya.
"Terserah, jika nanti, setelah ini kamu merengek kesakitan padaku, maka aku akan diam seolah tak peduli" raut wajah Lisa seketika berubah, mendengar perkataan Jennie.
"Yaaaa~ baiklah, Bentley tolong ambilkan kursi roda cepat!!"
Seulgi, Jisoo dan Jae sudah menahan tawanya. Ini kali pertamanya mereka melihat Lisa yang begitu penurut dan begitu mematuhi perkataan Jennie.
"Kita harus tumpengan setelah ini" bisik Jae yang dibalas jitakan kepala oleh Jisoo.
"Tapi ide bagus, asal ada ayamnya" kekeh Jisoo, sedangkan Seulgi menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya.
Kursi roda yang sudah diambil oleh Bentley, namun Lisa masih berdiri dengan tatapan memohon pada Jennie.
"Nanti akan aku pakai, tapi sekarang aku masih mau berdiri, ya ya ya ya~" rengek Jennie sambil memasang wajah menggemaskannya.
Melihat itu pun, Jennie segera menutup wajah Lisa menggunakan kedua telapak tangannya yang terlampau mungil itu.
"Tidak boleh menunjukkan ekspresi seperti itu lagi, apalagi di depan banyak orang seperti ini, kamu mengertikan sayang?!" tekan Jennie di akhir kata.
Lisa hanya tersenyum melihat betapa posesifnya, Jennie. Tangannya kemudian terulur untuk merapikan anak rambut Jennie yang sedikit berantakan.
"Bisa kamu pegangkan ini untukku?" ujar Lisa yang memberikan satu payung berwarna navy pada Jennie.
"Untuk apa? Ini bahkan sudah malam, apa ramalan cuaca mengatakan, akan turun hujan malam ini?" tanya Jennie, sambil mengambil payung dari tangan Lisa.
"Yaa, malam ini akan turun hujan dan Bentley biarkan mereka masuk!" ucap Lisa tanpa mengalihkan tatapannya dari Jennie.
"Baik nona mud—"
"HAII GUYS, SELAMAT MALAM SEMUANYA..."
Itu suara teriakan Yeri, yang baru saja memasuki halaman mansion Lisa. Ia berteriak sambil mengangkat botol coca-cola ditangannya. Bersama Irene juga Rose, yang berjalan bak model dan melambaikan tangannya seperti menyapa para fans.
Sungguh ini diluar ekspektasi. Terlebih mereka semua hanya menatap penuh tanya kearah Yeri, Irene dan Rose. Mereka bertiga juga membawa kantong plastik yang terlihat berisikan makanan dan minuman.
Padahal malam hari ini tidak ada party, tapi kenapa mereka datang seperti mendapat undangan pesta ulang tahun atau bahkan acara akhir tahun. Dan Jennie hanya menunduk malu, melihat tingkah para sahabatnya.
Daripada semakin membuat keadaan menjadi-jadi, akhirnya Jisoo, Jae dan Seulgi menarik ketiga manusia tak diundang itu ke pinggir, mendekat pada Jennie juga Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Be Yours (END)
RomanceCerita terakhir dari Chici juga Awan, semoga kalian suka yaaa