Zerian dan Rira [FIN]

08. Rira Sakit?

Happy reading, Raaders ✨🦋💙

***

Sergio Yudha Pratama

***

08. Rira Sakit?

"Berangkat sekolah nggak kamu?" Suara itu terdengar dari balik pintu kamar milik seorang gadis yang saat ini masih tidur di balik selimut tebalnya itu.

Tak mendengar sahutan dari dalam membuat wanita setengah baruh baya itu kembali mengetuk pintu berwarna hitam itu, kali ini intonasi dan gedoran tangannya terdengar kencang.

"Aku nggak sekolah dulu." Gadis itu akhirnya menyahut dengan suara lemahnya.

"Males-malesan kamu? Cepat siap-siap! Sebelum Paman kamu dobrak pintu kamar kamu ini!"

"Aku nggak sekolah dulu. Aku lagi sakit."

"Siap-siap cepat!" Mendengar nada tidak ingin dibantah itu membuat Rira spontan menyibak selimut tebal miliknya dengan kasar. Perasaannya berubah kesal.

Ia sakit! Dan di tambah mendengar suara itu bukannya tambah membaik namun sebaliknya. Kepala Rira semakin sakit dibuatnya.

"Siapa emang yang buat aku sampai sakit kaya gini? Paman sama Bibi 'kan?!" Rira meninggikan suaranya hingga menggema di dalam kamar.

Dan suara Bibinya tidak terdengar lagi setelah itu.

***

"Nggak masuk kelas bro?"

Zerian menghampiri teman satu kelasnya itu yang duduk seorang diri di taman one bright star dengan ice cup yang dibawanya dari kantin.

Cowok jangkung itu duduk di sebelah Yudha, teman satu kelas juga teman satu bangkunya.

Zerian tidak heran jika mendapati Yudha duduk seorang diri bersama buku gambar miliknya, seperti saat ini teman satu bangkunya tengah fokus membentuk sebuah ilustrasi di atas kertas putih itu. Zerian akui, Yudha memang jago menggambar, karena Zerian sudah sering melihat beberapa karakter yang sering teman sebangkunya itu gambar.

"Bosen gue jamkos gini." Yudha menjawab pertanyaan Zerian yang duduk disebelahnya, tapi matanya tetap fokus pada ilustrasi yang tengah ia buat saat ini.

"Kali-kali lah lo main ke kelas cewek lo, jangan sendirian terus sambil ngegambar di taman kaya gini, atau nggak sekalian ajak cewek lo juga buat gambar bareng sama lo gitu."