16 : Lo Modus?!

267 38 0
                                    

Hari ini Haura beruntung karena Tio menawarkan diri untuk membantunya membagikan pesanan di kelas X IIS 1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini Haura beruntung karena Tio menawarkan diri untuk membantunya membagikan pesanan di kelas X IIS 1. Dalam hati ia sangat berterimakasih karena memang tujuannya sekarang menghindari bertemu Raka. Bukan tanpa alasan Haura bersikap begitu, ini karena sejak pertemuan pertama dan beberapa minggu terakhir ini Haura terus dipertemukan dengan Raka. Apalagi laki-laki itu mengakui kalau dia suka dengannya. Wah gila! Disaat Haura istiqomah untuk membatasi diri kenapa Raka tiba-tiba datang dan bilang suka?!

Haura yang sedang mengerjakan soal matematika mendadak menempelkan pipinya di meja. Memandang ke arah jendela. Gara-gara Raka, ia jadi tidak konsen begini kan. Ya Allah, kenapa harus sih Haura kenal dengan laki-laki seperti Raka?! Argh! Haura kesal banget.

Haura mengumpulkan isiannya ke meja depan. Setelah itu ia dan Fatimah ke kantin. Tadinya begitu, sampai tiba-tiba mereka berdua berpapasan dengan Tio. Dia meminta Fatimah untuk segera datang ke ruang eskul film. Alhasil Haura ditinggal sendiri.

"Eh, Ra!"

Wajah Haura yang tadinya lesu mendadak cerah begitu melihat Hana berlari mendekat. "Darimana aja?"

"UKS. Masa gak ngeh gue ke sana, sih? Padahal jelas-jelas gue izin tadi."

"Gak merhatiin."

"Btw, kenapa lo sendirian? Fatimah kemana?"

"Kumpulan eskul."

Haura dan Hana sampai di kantin. Keduanya masing-masing memesan. Setelah mengobrol singkat, pesanan mereka sampai. Hana dengan semangkuk bakso dan es teh. Haura dengan semangkuk siomay dan lemon tea hangat.

"Oh, iya lo udah motret lagi belum? Kok gue gak denger kabar apa-apa nih?" tanya Hana setelah menyedot es tehnya.

"Oh, belum. Aku masih nyari kamera DSLR. Pengennya minjem ke temen biar gratis. Aku 'kan gak ada duit buat nyewa kamera," jelas Haura setelah menelan siomaynya.

"Lah, kenapa gak minjem ke siapa tuh yang waktu itu lo pinjem kameranya. Oh Tio! Tetangga lo 'kan?"

"Kamera dia tuh rusak, Na. Kemaren kamera yang dipinjemin ke aku bukan punya Tio. Tapi punya temennya."

"Yaudah pinjem aja."

Haura mendengus. "Males, ah."

"Kenapa? Emang siapa, sih orangnya?" tanya Hana makin kepo.

"Raka."

Hana yang sedang menyeruput kuah bakso langsung tersedak. Matanya mendadak melotot karena kaget. "Loh, orang yang pas itu datang ke rumah lo 'kan?"

Haura mendapati ada kedut di bibir Hana. Jelas sekali perempuan di hadapannya ini sedang meledeknya. "Iya," jawab Haura malas.

"Lah, kenapa lo males minjem ke dia? Ada apa nih?" Alis Hana naik turun. Makin jelas kalau perempuan itu meledeknya.

Kendali Rasa [COMPLETED]Where stories live. Discover now