38

395 54 15
                                    

Minju keluar dari kamar milik Jevan dengan baju formalnya. Semalam ia tidur dengan Jevan bukan dengan Jaemin.

Meskipun tinggal bersama, Minju lebih sering bersama Jevan kecuali jika mereka di apartemen.

"Bibi"

"Eh pagi nyonya"

"Bi..." Minju tersenyum menatap sang Bibi membuat yang ditatap salah tingkah.

"Minju kan udah bilang jangan panggil nyonya"

"Maaf nyonya saya belum terbiasa"

Minju memeluk sang Bibi dari samping lalu berkata, "dibiasain ya Bi, Bibi tuh udah kaya Ibu buat Minju"

Sang Bibi tersenyum lebar merasa senang Tuannya memiliki pasangan sebaik dan seperhatian Minju.

"Sarapan pagi ini mau bikin apa Bi,aku bantu ya?" tanya Minju.

"Gausah Minju, nanti maid sama Bibi yang siapin. Udah cantik sama wangi gini masa jadi bau dapur"

"Bibi tapi Minju mau bantu masak bikin sarapan ya?" pinta Minju.




"Mommyyyy"

Baru saja sang Bibi ingin membuka suara tapi dikejutkan dengan teriakan melengking milik Jevan.

Sang Bibi tersenyum saat Minju menatapnya, "kayanya Minju ga bisa bantu Bibi sama maid yang lain pagi ini"

"Iya gapapa Minju"

"Mommyyyy..."

"Aku keatas dulu ya Bi" pamit Minju.

Bibi mengangguk dengan senyuman lebar melihat punggung sempit calon istri tuannya.

"Semoga kalian selalu bahagia" gumam sang Bibi.




















Klek

"Sayang?"

Minju masuk kedalam kamar milik Jevan. Ia mendapatkan anaknya yang sudah duduk memegang boneka kelinci kesayangannya diatas kasur.

"Kenapa hm?" ia menghampiri Jevan yang sedang mengucek ucek matanya. Dua tangan mungilnya terbuka saat Minju duduk didepannya.

"Hug mmy..."

Minju langsung menarik Jevan kedalam pelukannya.

"Mau bobo lagi?" tanya Minju, ia melihat jam dinding dikamar Jevan menunjukkan pukul 05.45

"No" jawab Jevan, ia mengusakkan wajahnya didada Minju.

"Cuci muka dulu ya?"

"Daddy?"

"Daddy masih bobo sayang, ayo cuci muka dulu abis itu bangunin Daddy"

"Go"

Minju terkekeh gemas, ia menggendong Jevan kedalam kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.

"Yeay udah selesai ayo kita bangunin Daddy" ajak Minju lalu menggendong Jevan keluar dari kamar nya menuju kamar Jaemin.

"Coba Jevan ketuk pintunya"

tangan mungil bayi yang hampir menginjak usia 2 tahun itu memukul pintu kayu yang keras. Tentunya tidak menghasilkan suara apapun. Minju malah meringis antara gemas dan takut Jevan kesakitan karena pintunya yang keras.

Tok tok tok

Minju mengetuk pintu kamar Jaemin.

"Daddy!"

SERENDIPITY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang