Adek kakak time

1.7K 82 5
                                    

Akhtar membuka keduanya matanya kemudian mengerjabkan matanya sesekali untuk menetralkan cahaya yang masuk.

Rupanya adzan sudah berkumandang, ia mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan istrinya, tapi dia masih belum menemukannya.

Tanpa menunggu lama, Akhtar bangkit dari zona nyamannya lalu ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu untuk menjalankan ibadah wajibnya.

Usai mandi dan memakai pakaian, ia keluar sebentar untuk mencari keberadaan Chayra yang belum ia lihat sejak tadi.

"Ra---eh loh, kamu tidak tidur?" ucapnya terkejut.

Chayra menggeleng cepat,"eh, aku tidur kok,"ucapnya gugup.

Akhtar menggeleng pelan, "mata kamu tidak bisa bohong sayang."

deg-

jantung Chayra berpacu tak normal lagi, ia terkekeh saja, berusaha menormalkan detak jantung.

"sudah solat?" tanya Akhtar lembut.

"solat? solat subuh? ini sudah subuh?" tanyanya baru sadar.

"Iya, solat dulu yuk," ajaknya.

seolah terkandung sihir dari ucapan Akhtar barusan, Chayra dengan segera beranjak dari duduknya lalu meregangkan badan sebentar dan mengambil wudhu.



***


"assalamualaikum warahmatullah..."

"assalamualaikum warahmatullah..."

Mereka sudah dipenghujung salat, keduanya mengangkat kedua tangan,meminta kepada sang pencipta. Berdoa sebaik baiknya, untuk keluarga, pernikahan, orang tua, kesejahteraan. Tak ada yang mendoakan diri, mereka mendoakan pasangan masing- masing. Chayra mendoakan Akhtar dan Akhtar mendoakan Chayra. begitu.

Chayra menyodorkan tangan untuk disalimi.Akhtar pun membalas uluran tangan istrinya. kemudian mencium kening wanita yang ada dihadapannya itu.

"mas.." panggilnya dengan nada nada antusias.

Akhtar menoleh, lalu menaikkkan alisnya sebelah.

"hari ada penerbangan?" tanyanya.

Akhtar mengangguk, "ada, kenapa?"

tersirat wajah kecewa diwajah wanita itu, "jadi pulangnya kapan?" tanya nya tak seantusias tadi.

"besok lusa mungkin," jawabnya.

"ohh.. yaudah."

Akhtar bisa membaca, ada sesuatu yang disembunyikan istrinya ini, terlihat sekali dari raut wajahnya yang seolah ingin meminta atau mengatakan sesuatu tapi tertahankan.

Akhtar mendekat, kemudian merangkul istrinya, "kenapa? kamu mau bilang apa?" tanyanya lembut.

"tidak apa- apa mas, mas kerja saja dulu, nanti aku kasi tau," ujarnya.

Akhtar mengalah saja, bukannya tak kepo, tapi Chayra bukan tipe orang yang kalau bilang ini maka akan jadi itu.

eh tapi, soal cinta mereka, itu beda cerita. hehe.


***


di tengah- tengah memakai kemeja, Akhtar menatap Istrinya yang tengah mengerjakan tugas akhir kuliah dalam pantulan cermin, cantik, batinnya.

"Ra," panggilnya, sang empu mendonggak.

"iya?"

"kamu mau sesuatu, kamu punya keinginan ? atau mau sesuatu? semacam wish list?" tanyanya di sela- sela memakai dasi.

Pilot Pilihan AyahWhere stories live. Discover now